Bab 15

1064 Kata
***...*** Suasana di dalam ruangan Itu tampak tegang. Semua terdiam tanpa kata, tidak ada yang mengeluarkan suara dari mulutnya. "Minumlah orange jus ini!! Aku yakin mereka tidak akan berani untuk mencampurkan racun ke dalamnya." Suara Richard segera memecah kesunyian. Dia menyodorkan segelas orange juice kepada Sofia. Dia tahu kalau Sofia pasti tegang, karena situasi yang ada di hadapannya. Bertemu dengan orang-orang yang penuh dengan intimidasi bukan perkara mudah. "Terima kasih!." Jawab Sofia dengan suara serak. Dia segera minum sedikit orange jus itu. Lidahnya terasa getir dan kerongkongannya terasa kering. Dia menelan dengan susah payah. "Dia dari keluarga mana?." Pria tua yang memakai tongkat itu kembali bertanya. Tatapannya menghunus dan penuh intimidasi. "Dia dari keluarga mana itu bukan urusan kalian! Saya bahkan bisa memungut seekor anj**ng di jalan untuk dijadikan istri jika menginginkannya. Dan kalian tidak berhak untuk ikut campur atau mengaturku!!." Jawab Richard kembali dengan tegas. Dia sempat mengangkat sudut bibirnya. "Benar-benar anak tidak tahu di untung!!." Samuel mendesis melihat tingkah putranya itu. Sementara Jennifer menatap penuh kelicikan kepada Richard. "Sebaiknya kita mulai saja makan malam ini. Kalian sudah terlalu banyak menghabiskan waktu." Richard segera kembali berbicara. Dia mulai menyendok makanan ke atas piring Sofia. Dia sama sekali tak memperdulikan semua orang. "Makanlah! Tidak perlu menghiraukan kehadiran mereka! Anggap saja mereka adalah makhluk tak kasat mata." Bisik Richard di dekat telinga Sofia yang tertunduk dalam. Semua orang menatap kepada mereka dengan pandangan tak terbaca. Keduanya terlihat mesra. "Ayo makan!." Seru Richard segera menyendok makanan dan ingin menyuapi Sofia. "Biar saya saja!." Jawab wanita itu dengan nada Tidak enak hati. Sementara di ruangan lain, tampak Bella yang tengah menatap cincin di jari manisnya. Kekesalannya tadi kini berganti dengan kebahagiaan. Kini dia resmi menjadi calon istri dari Noah Sanjaya. "Terima kasih kak Noah! Sekarang kita resmi bertunangan!." Bella menatap penuh cinta wajah Noah yang terlihat biasa saja. Dan pria itu hanya mengangguk kecil ke arahnya. "Sekarang hubungan kedua keluarga kita semakin erat! Sebentar lagi kita akan menjadi sebuah keluarga!." Siska terlihat begitu senang. Karena putrinya kini akan menjadi menantu keluarga kaya raya dan terhormat. Setelah beberapa jam kemudian, Mereka pun sudah keluar dari ruangan. Begitu pula dengan Sofia dan yang lainnya. "Kakek harap kamu bisa memikirkan hubungan di keluarga ini. Kamu bisa kembali ke dalam keluarga Mandela. Tapi wanita itu tidak boleh ikut bersamamu." Richard hanya mengukir senyum tipis di bibirnya melihat sikap otoriter sang kakek yang tak berubah. "Tidak akan! Saya sama sekali tidak pernah menginginkan kembali pada keluarga Mandela, sekarang saya memiliki keluarga sendiri. Dan saya tidak membutuhkan yang lainnya." Seluruh keluarga Mandela tanpa geram mendengar jawaban Richard. "Kamu benar-benar durhaka! Anak sialan!!!." Pria tua itu segera mengangkat tongkatnya hendak memukul Richard. Namun dengan cepat tangan kokoh Richard menangkap benda panjang itu. "Jangan perlakukan saya seperti dulu saat masih kecil. Kau bisa memukulku sesuka hati dan saya tidak pernah bisa melawan. Sekarang beda cerita. Saya tidak akan pernah membiarkan siapapun menyentuh tubuh ini. Karena bisa saja, saya membalas pukulannya berkali lipat." Richard melepas tongkat sang kakek dengan sedikit hentakan, membuat pria tua itu terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh. Betapa marahnya dia, namun juga tak bisa melakukan apa-apa. Richard Sudah berbalik sambil merengkuh pinggang Sofia. "Ya Tuhan Aku tidak percaya ini! Bukankah itu Sofia?." Bella segera menutup mulutnya, karena Tidak sengaja melihat penampakan Sofia. Dia bahkan membulatkan matanya lebar-lebar. Untuk meyakinkan diri bahwa yang dilihatnya itu benar-benar Sofia. "Dia bahkan memakai gaun yang aku inginkan." Bella tampak syok melihat penampakan saudarinya itu. Dia terus mengikuti kepergian Sofia dengan pandangan. "Ada apa denganmu Bella?." Siska segera bertanya saat melihat penampakan Bella yang tampak tegang di wajahnya. Keluarga Sanjaya sudah beranjak duluan meninggalkan tempat itu. "Mah!! Saya melihat Sofia!." Bella segera menarik sang mama untuk mundur. Dia segera berbisik kepada wanita itu. "Sofia? Kamu pasti salah lihat! Tidak mungkin Sofia bisa ada di hotel mewah seperti ini!!." Jawab Siska tak percaya. Bella pun tampak frustasi, karena dia benar-benar yakin melihat Sofia. "Tapi Bella yakin kalau itu dia mah! Dia bahkan memakai gaun mahal yang bela inginkan di butik itu." Bella tampak frustasi, sementara Siska hanya menggelengkan kepalanya. "Mungkin ini karena pengaruh terlalu berbahagia! Jadi kau melihat semua orang mirip seperti Sofia! Hilangkan dia dari pikiranmu! Sekarang ini dia sudah menggembel di jalanan! Dan tidak ada urusannya dengan kita!." Siska melangkah mengikuti langkah suaminya. Dia tidak percaya dengan semua ucapan Bella. Apalagi dia tidak melihatnya sendiri. "Dibilangin tidak percaya!! Padahal aku tahu jelas kalau itu adalah Sofia! Tapi bagaimana dia bisa menjadi seperti sekarang? Dia bahkan memakai gaun mahal! Dan dia bersama seorang pria tampan!." Bella benar-benar dilanda penasaran tingkat tinggi mengenai kehidupan Sofia setelah keluar dari keluarga Anggara. "Pria yang itu, apa benar dia? Tapi siapa dia? Dan apa hubungan mereka?." Bella kembali berfikir. Dia tidak perduli ditinggal oleh orang tuanya. Sementara di dalam mobil keluarga Sanjaya. Tampak Noah yang duduk di samping sopir. Sementara kedua orang tuanya berada di kursi penumpang. "Entah kenapa mama merasa kalau kamu kurang bahagia dengan acara malam ini!." Noah hanya bisa menatap ke arah luar jendela mobil. "Iya! Papah juga merasa begitu." Sony langsung menyambung ucapan istrinya. "Apa benar kamu mencintai Bella bukan Sofia?." Wanita paruh baya itu kembali bertanya. Sedangkan Noah malah terlihat mendesah kasar. Pria itu terlihat ragu. "Papah dulu berfikir kalau kamu mendekati keluarga Anggara, dan menyamar menjadi pengawal, itu karena ingin mendekati Sofia. Jujur saja papah tidak menyangka kalau gadis yang kau incar malah Bella." Sony berbicara sambil menatap putranya dari arah belakang. Noah jelas berpikir, Apa betul perasaannya memang untuk Bella? Apa dia selama ini salah dalam menganalisis perasaannya sendiri?. "Tapi mau bagaimana lagi? Kalian sudah terlanjur bertunangan! Sedangkan Sofia entah di mana! Saya rasa untuk menyesal pun tiada guna." Mama Noah kembali berbicara. Noah diam saja. Seakan tengah menelusuri perasaannya sendiri yang ternyata gamang. *. "Maaf kalau membuatmu kaget di tengah keluargaku yang seperti itu!." Richard dan Sofia saat ini sudah berdiri berhadapan di depan pintu rumah mewah milik Richard. "Tidak apa!." Jawab Sofia singkat. Dia menarik nafas berat. Richard pun segera menarik kedua tangannya dan menggenggamnya erat. "Aku berjanji akan selalu melindungi mu dari semua orang yang berniat jahat! Takkan ku izinkan mereka menyentuhmu sedikitpun! Walaupun itu adalah keluargaku sendiri!." Janji Richard terasa begitu hangat di hati Sofia. "Terima kasih! Anda terlalu baik, dengan cara apa saya membalasnya?." Richard maju satu langkah. Dia berdiri tepat berhadapan dengan Sofia. "Kamu ingin membalas Budi? Caranya adalah berada di sampingku. Dan jangan pernah pergi." Cup!!! ****...****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN