Lily menjatuhkan dirinya ke atas kasur yang empuk. Helaan napas pelan penuh beban pun lolos dari bibirnya, seiring dengan ingatannya yang kembali kepada beberapa saat yang lalu. "Ish. Kenapa aku jadi cengeng gini sih?!" Rutuknya ketika merasakan cairan bening yang mulai mengumpul di matanya. Semua perkataan Pak Trevor di depan lift tadi, entah kenapa seakan telah mencabik-cabik sesuatu di dalam dirinya. Rasanya menyakitkan melihat bagaimana manik biru safir itu memancarkan ketulusan yang dalam sekaligus keputus-asaan di dalamnya. 'Aaa... Pak Trevor sialaan!! Kerjaannya bikin anak orang mewek ish!! Semoga malammu Jumat Kliwon terus, Pak!!' Lily masih asyik membersit hidungnya yang berair karena menangis sembari mengutuk seekor makhluk setengah bule yang membuatnya overthinking, overan

