Aku masuk ke dalam rumah dan diiringi Jeffry dari belakang sambil mendorong motornya setelah mengunci pintu Jeffry segera mendapatiku, yuk Liv... aku tunjukkan kamar untuk tempat tidur mu nanti ucapnya lembut tepat disamping telingaku, baiklah sahutku... dia kemudian berjalan lebih dahulu, akupun berjalan mengikutinya. Dia membuka kamar yang paling depan sisi sebelah kanan ruang tamu, nah ini dia kamarnya, kamu bisa tidur disini malam ini gimana, Kamu suka ga? Tanyanya, iya...aku suka sahutku sambil memperhatikan sekeliling kamar yang tertata rapi, aku melangkah memasuki kamar mendudukkan diriku di kasur... ya uda sekarang kamu tunggu disini ya aku mau merebus air buat kamu minum air hangat ucap Jeffry lagi yang langsung berlalu meninggalkan aku, aku hanya tertegun melihat perhatian Jeffry terhadapku. Dia tahu aku akan memintanya, hingga dia mempersiapkan sebelum aku minta pikirku.
Malam ini aku terpaksa menginap di sini, ya...di kamar orang yang takku kenal sama sekali, ini semua karena ulah Jeffry yang memaksaku untuk tak pulang, hanya karena mengingat dia sudahlah kenal sejak kecil dan orang tua kami berhubungan dekat maka aku bisa mempercayainya, aku berpikir berulang kali entah apa yang aku lakukan ini... Oh..Tuhan bisikku pelan... pinggangku mulai terasa pegal dan panas aku tau ini akibat aku kurang minum air putih hari ini akibat kebanyakan duduk dan mengobrol sampai aku lupa memperhatikan kesehatanku, aku mencoba menahannya dan berniat untuk tak menyusahkan Jeffry.
Tok...tok...tok...tiba-tiba pintu kamar diketuk aku tahu itu Jeffry, ada perlu apa ya dia pikirku sambil bangun dari posisiku yang sudah berbaring sejak tadi, aku berdiri dan langsung menuju pintu segera aku membuka kunci kamar dan benar saja aku mendapati Jeffry yang tersenyum manis padaku, aku mendelikkan mataku, aku heran kenapa dia tersenyum begitu, ya Jeff ada apa tanyaku pelan... ga apa-apa aku mau nunjukin ini sama kamu, kamu suka baca ga? Aku melihat kearah tangannya seraya berucap, iya aku suka membaca, tapi ini buku apa tanyaku balik, ini buku tentang komputer, kamu khan kuliah jurusan informatika jadi kali aja kamu mau menambah wawasan tentang komputer jawabnya mantap. Aku tersenyum menatapnya, dalam hati ini sepertinya modus deh...baiklah sini aku baca nanti ucapku lalu kembali aku mengunci pintu kamar dan mulai duduk membuka-buka buku tersebut, aku mulai membaca lembar demi lembar dan sesekali aku minum air yang tadi disiapkan Jeffry sekarang hampir pukul 22.00 WIB aku segera membaringkan tubuhku di kasur dan mulai memejamkan mataku, namun tak lama pintu kamarku kembali di ketuk...tok...tok..tok..Liv terdengar suara Jeffry yang memanggilku akh beranjak untuk kembali membuka pintu, aku membuka pintu dan kembali aku dapati Jeffry tersenyum manis padaku, iya Jeff ada apa tanyaku... Kamu uda tidur tanyanya lembut...hampir jawabku kenapa lampu ga dimatikan tanyanya lagi, ga jawabku asal...eh emang kamu bisa tidur klo terang gini, tanyanya lag... Bisa, emang kenapa ga bisa? Tanyaku balik... Klo aku ga bisa Liv...harus gelap barulah aku bisa tidur ucapnya...oh gitu ucapku sambil manggil-manggut kamu ga takut ada sesuatu mengganggumu tidur dalam gelap tanyaku lagi...Jeffry tertawa cekakakan... Lho ada yang salah ya tanyaku penasaran...ga Liv...tapi aku aman-aman aja tu tidur dalam.gelap ucapnya yang masih menahan tawanya... Oh...gitu ya... Ucapku pelan..aku takut klo gelap, dia kembali tertawa... Mendengar ucapannya...takut apa Liv...kamu kan dalam.kamar dan pintunya di kunci mana ada yang ganggu. Aku tertunduk malu... Ta...tapi aku dari kecil begitu ucapku sambil mendukung diriku di kasur. Oh ya...kamu tadi mau apa Jeff tanyaku... Aku mau kasih ini Liv masih ada buku komputer di kamarku ucapnya sambil menyerahkan buku yang dibawanya dari tadi aku segera mengambilnya dan meletakkan di atas buku yang tadi kebacasaraya berucap besok ya aku bacanya, sekarang aku ngantuk uda kamu balik aja ke kamarmu ucapku pada Jeffry...diapun segera berjalan ke kamarnya. Setelah mengunci pintu kamar aku kembali berbaring dan mulai memejamkan mataku agar segera terlelap...namun pinggangku makin panas rasanya malah sekarang mulai sakit, aku segera minum air hanya sebanyak mungkin setelahnya aku meterpaksa kembali bangun sebab aku harus ke toilet...aku bergegas membuka pintu kamar dan berjalan ke toilet yang ada di belakang ya tempat aku mandi tadi dan aku segera membuka pintu belakang, aku mundur beberapa langkah setelah pintu terbuka ternya ta tak ada lampu di belakang...ooo aku sangat takut aku langsung berlari mengetuk pintu kamar Jeffry...Jeff...Jeff temanin...Jeffry segera membuka pintu untukku ...dia terkejut melihatku yang ketakutan aku pastikan wajahku pucat pasi...lho...ke..kenapa Liv? Tanyanya lagi...a...aku takut...di belakang gelap ga ada lampunya ya? Tanya ku memastikan...oh itu...yang bikin kamu takut ucapnya dengan senyum yang disunggingkan ya senyum mengejekku, aku kesal dan langsung memukul pundaknya...ayo temanin aku mau ke toilet ujarku terburu-buru...iya...iya...dia mengikutiku menuju toilet aku segera masuk ke toilet sedangkan dia berdiri di pintu belakang menungguku.
Aku keluar dari toilet dengan perasaan lega. Aku berjalan kearah Jeffry seraya berkata...makasih ya Jeff maaf merepotkan, iya ga apa-apa sahutnya sambil kembali mengunci pintu belakang. Jeff aku tidur ya ucapku sambil berjalan menuju kamar tempat aku tidur, iya...sahut Jeffry singkat.
Setengah jam berlalu aku mulai lelap... namun mendadak aku dikejutkan suara ketukan di pintu...aduh keluhku pelan mau apa lagi dia kali ini?... Aku segera bangun dan berjalan membuka kunci pintu, benar saja aku dapati Jeffry sudah menyunggingkan senyum lagi tapi kali ini dia perlu apa ya? tanyaku dalam hati kenapa dia tak membawa buku lagi. Iya Jeff ada apa? Tanyaku pelan...mau lihat kamu aja ujarnya cuek...emang aku kenapa? tanyaku polos. Kamu ga sakit khan ucapnya pelan sambil menatapku lekat... Ga jawabku berbohong...airnya kurang ga tanyanya lagi... Masih tu jawabku sambil menunjuk air minum yang ada dalam teko... Oh ya uda aku takut kurang...makanya aku kemari dia mendekatiku yang sedari tadi duduk di kasur, aku terkejut dan menggeser dudukku membuat jarak diantara kami. Dia menatapku...kenapa? kok kamu bergeser tanyanya pula...ga apa-apa kok jawabku singkat.
Liv...aku boleh tidur disiniga ucapnya kemudian...hah...a...ap...apa? Tanyaku ... aku terperangah tak percaya apa yang baru aku dengar,...maksud kamu apa tanyaku lagi sambil menatapnya tajam... Aku ga mau disana aku mau sama kamu, aku mau lihatin kamu ucapnya lagi... Hah...kenapa? Pokoknya kamu ga boleh disini ya, ucapku mengancam... Klo kamu disini berarti aku pindah kamar ucapku lagi, ga Liv...kamu harus disini sama aku ucapnya memaksa...ga Jeff aku mau pindah ucapku sambil berdiri menuju pintu kamar...namun tiba-tiba tanganku dicekal Jeffry yang membuat aku terpaksa menghentikan langkahku, Liv tolonglah tetap disini bersamaku...ucapnya lirih tepat di telingaku, aku mencoba menarik tanganku untuk membedakan dari cekalan Jeffry namun bukannya aku berhasil melepaskan tanganku melainkan tubuh lemahku kini sudah berada dipelukannya, Jeffry memelukku erat sangat erat meskipun aku coba meronta dia tetap tak melepaskanku, aku tak membalas pelukannya aku malah berusaha melepaskan diriku dengan memukul-mukul punggungnya dan tetap sia-sia... Jeffry tak bergeming...akhirnya aku merasa tubuhku makin lemas...hingga aku tak kuat menopang tubuhku, Jeffry yang menyadari aku yang hampir jatuh jika tak dipeluknya segera mengangkatku dan membaringkan ku di kasur, kemudian dia duduk di samping dan mengelus keningku lembut, uda ku bilang Liv...biarkan aku menemanimu kamu itu masih lemah... Aku bisa lihat klo kamu masih pucat... Ini khan gara-gara kamu yang bikin aku harus duduk seharian sungutku kesal...jangan marah Liv...aku hanya ingin menemani dan menjagamu, bisiknya lembut di telingaku dan kemudian mengecup kening lembut... Aku benar-benar terkejut dengan apa yang dilakukannya aku langsung memukul pundaknya kesal...kamu lancang Jeff ucapku dengan nada tinggi...Jeffry terdiam dan menatapku lekat...kenapa Liv? Apa aku tak boleh sayang kamu? Ucapnya dengan tetap menatapku... ta..tapi ga begini caranya sahutku sambil memiringkan badanku membelakanginya. Jeffry tak menjawab apa-apa, ku dengar suara pintu kamar ditutup dan di kunci, aku terkesiap dan ketakutan... Oh...Tuhan Jeffry mau apa...bisikku dalam hati, ku tarik selimut yang ada diujung kakiku....lalu ku selimuti tubuhku hingga menutupi leherku, Liv lampunya dimatiinaja ya ucapnya yang mengejutkanku ja...jang..jangan sahutku gugup...khan ada aku...kamu ga perlu takut ucapnya lagi...ga...pokoknya ga boleh matiin sahutku setengah berteriak... Baiklah ha jadi sahutnya lembut.
Aku sengaja menutup mataku supaya tidak diganggu Jeffry...namun beberapa menit kemudian aku merasa Jeffry merebahkan tubuhnya disampingku...aku langsung bangun dan duduk siap berdiri namun lagi-lagi suara Jeffry mengejutkanku dan pergelangan tanganku kembali dipegang erat olehnya...Liv...mau kemana? Uda bobok yuk ucapnya lembut bahkan sangat lembut di telingaku...ga...aku ga mau kamu tidur denganku sahutku kesal... aku akan pergi sekarang ancamku, pergi kemana Liv...ini malam...banyak orang jahat diluar sana...kamu mau diganggu? Ucapnya yang diikuti pertanyaan itu. Aku terdiam aku berpikir keras bagai mana caranya kabur? Aku sangat bodoh...kenapa tadi aku tak memakai pulang...aku sangat menyesal...ternyata Jeffry benar-benar nekat... Liv...panggil Jeffry lagi...aku tak menjawab hingga Jeffry bangun dan ikut duduk disampingku, aku tetap mematung tak menghiraukannya...tiba-tiba Jeffry kembali memelukku erat, aku kembali meronta untuk melepaskan diri...namun lagi-lagi tenagaku jelas kalah dari Jeffry yang bertubuh atletis dan berotot ini...aduh bagaimana ini keluhku dalam hati...Jeff tolong jangan ganggu aku ya...ucapku memohon...a..aku...ga akan pergi asal kamu ga ganggu aku lanjutku lagi...benar ga pergi klo aku ga ganggu? tanya Jeffry meyakinkan... Iya sahutku sambil menunduk tak mampu menatap matanya yang kini inten menatapku, oke aku janji tapi aku boleh peluk kamu khan saat tidur tuntutnya lagi...aduh Jeff itu namanya mengganggu sahutku menegaskan...Liv...apa kamu sadar sekarang kita sedang apa? tanyanya seakan mengingatkan ku, aku terkesiap...dan berusaha melepaskan pelukannya...uda sih...kenapa ga mau aku peluk? aku sayang kamu Liv...aku ga tahan dengar kamu sakit, itu sebabnya aku langsung telpon dan lihat kamu, ngertiga Liv ucapnya lembut sambil mengelus-elus rambut panjangku yang tergerai dan berantakan, dia berusaha merapikan dengan jari-jarinya... Aku kehabisan kata-kata untuk mendebatnya sebab dari tadi Jeffry memang sudah memelukku dua kali dan kali ini yang sangat lama... Jeff aku mau tidur ucapku lemah... nah gitudong...sini...aku bantu ucapnya lagi...Jeffry membaringkan tubuhku dikasur dan menyelimutiku. Aku memejamkan mataku setelah berdoa singkat dalam hatiku.
Aku tiba-tiba terbangun sebab aku merasa tubuhku berat seperti ada sesuatu yang menghimpitnya...perlahan aku membuka mataku dan betapa terkejutnya aku ketika kudapati semua gelap aku panik aku langsung duduk dan berusaha keluar dari selimutku, namu sulit sebab ada sesuatu yang menahannya, aku menarik kakiku berkali-kali dan tiba-tiba ku dengar suara, kamu kemu kenapa Liv...aku gelagapan dan takut...aku bergeser menjauhi namun tubuhku menabrak tembok...ti...tidak...teriakku ketakutan...seketika kamar menjadi terang... Aku tertegun baru ingat bahwa ada Jeffry tidur disampingku... Jeff...teriakku...aku khan uda bilang jangan matikan lampunya...aku takut hikkss...hikss...aku mulai menangis...aku sangat kesal kenapa Jeffry mematikan lampunya, sssttt...sayang uda jangan menangis...ini aku...aku ada disini untukmu ucap Jeffry sambil mendekapku erat...Jeff...hiikkkss isakku aku lupa klo kamu ada disampingku...aku ga ingat klo aku disini...ucapku sambil masih tersisa dan berusaha menghentikan tangisku. Oke sekarang bobok lagi yuk...dan jangan teriak lagi klo kamu terbangun mendapati kamar yang gelap, kamu bangunkan aku supaya aku menyalahkan lampunya...ucap Jeffry lembut sambil mengecup keningku... Aku hanya terdiam ketika dia melakukan itu...aku tahu dia menyayangiku.
Jeff aku haus ucapku pelan...tunggu ya aku ambil air buat kamu ucapnya sambil berjalan menuju tempat air minum yang tadi sudah kami siapkan, aku hanya mengangguk mengiyakan...Jeffry menyodorkan gelas berisi air padaku dan aku langsung meminumnya tanpa tersisa. Jeff temanin ke toilet ya pintaku lagi... Ayo...sahutnya singkat dan segera memegangiku dan membimbingku menuju toilet...aku tunggu disini ya ucapnya lembut...iya sahutku, aku melangkah perlahan ke toilet dan mengunci pintunya...aku segera keluar dan mendapati Jeffry yang setia menungguku, kami berjalan masuk menuju kamar setelah Jeffry mengunci pintu belakang.
Aku langsung membaringkan tubuhku di kasur tak lupa menarik selimut yang tadi ku pakai, sebab aku mulai merasa hawa semakin malam semakin dingin.
Liv aku matikan lampu ya ucap Jeffry lembut...iya...sahutku singkat... suasana langsung menjadi gelap ketika Jeffry mematikan lampu, aku mengedip-ngedipkan mataku berusaha menetralkan dengan kondisi ini.
Jeffry segera merebahkan tubuhnya di samping ku dan langsung memelukku lembut seraya berucap Liv kamu sayang aku ga?... Aku terkesiap...tak bisa berkata-kata sayang aku ga Liv....ucapnya lagi sambil mengecup lembut keningku...aku tetap membisu, sebab aku benar-benar tak mengerti jalan pikiran Jeffry, aku tak bisa mengucapkan sayang pada orang yang baru ku jumpai belum dua puluh empat jam...Liv...kamu bobok? Suara lembut Jeffry kembali terdengar di telingaku, napasnya membuatku merasa nyaman dalam pelukkannya, aku ga tidur Jeff sahutku masih menyembunyikan wajahku di dalam selimut... lalu kenapa kamu ga jawab aku? tuntutnya lagi...Jeff aku bingung. aku gatau harus jawab apa...selama ini aku menganggapmu saudaraku, tapi sekarang kamu memperlakukan seperti ini...ini maksudnya gimana Jeff? Jelasku yang kemudian malah bertanya balik padanya... ya uda klogitu nanti kamu akan tahu jawabnya, sekarang kita bobok ya ucapnya dan memelukku erat bahkan sangat erat seakan tidak ingin melepaskannya, pada menit berikutnya Jeffry melepas pelukan perlahan dan mengusap lembut keningku dan menyibakkan helai rambut yang menutup wajahku, aku berusaha membuat diriku terlelap tanpa memikirkan bahwa Jeffry masih membelai wajahku...tiba-tiba Jeffry kembali mengecup keningku lembut dan aku merasa balasnya sangat dekat dengan wajahku, seketika aku membuka mataku dan benar saja detik berikutnya Jeffry mencium bibirku...membuatku sangat marah dan berontak sekuat tenaga...Jeff pekikku berkali-kali...lepas...ucapku lagi sambil mendorong tubuhnya menjauh dariku. Jeffry hanya diam...dan aku tak bisa melihat wajahnya dalam gelap ini, jadi bagaimana ekspresinya aku tidak tahu, kemudian aku membelakanginya dan kembali menarik selimutku yang tadi sempat terlepas.
Jeffry tak bergeming...akupun mulai terlelap. Namun betapa terkejutnya aku ketika aku merasa ada yang bergerak merayap di dadaku aku terkesiap dan menepiskannya dengan cepat dan lagi-lagi aku terkejut ketika kudapati tangan kekar Jeffry yang meraba dadaku...aku langsung menepiskannya sekuat yang aku bisa namun Jeffry malah menindih tubuhku dengan tubuhnya, aku terengah-engah mendorongnya agar turun dari tubuhku namun Jeffry tetap tak bergeming...Jeff aku kecewa denganmu ucapku pelan sebab tenagaku sudah tak ada...tubuhku makin lemah ketika Jeffry menindihku...Liv...bisiknya lembut...Jeff turun hiks...hiks...isakku tak tertahankan lagi...kenapa kamu melanggar janji? Tanyaku tak berdaya...Liv...aku sayang kamu...aku ingin membuat kamu menjadi milikku ucapnya lagi... Ga mau...ucapku semakin sedih...kamu jahat, kamu menipuku...ucapku sambil menangis sehari-jadinya...Jeffry turun dari atasku dan merebahkan diri disampingku dan langsung mendekapku erat...liv...tolong jangan bilang ga...a...aku sayang kamu...ucapnya membuatku semakin sedih...tapi apakah sayang mu harus seperti ini Jeff isakku semakin tak ternyata...iya...iya.aku minta maaf sayang aku ga lagi gitu jika gaseijinmu...aku janji ucapnya menenangkan ku... Lalu mengelus rambutku...seraya berucap lagi...Liv...uda dong...jangan nangis lagi ya... Ucapnya membujuk...aku tak menjawab namun yang pasti aku tak ingat kapan aku tertidur, ketika aku terbangun matahari sudah terang benderang...dan ku dapati Jeffry masih tertidur pulas di samping dengan tangannya yang masih menempel di perutku.
Aku berusaha membebaskan diri dari pelukannya namun ketika aku memegang tangannya untuk dipindahkan dia langsung memelukku lagi... Nanti aja bangunnya sayang...aku masih ngantuk ucapnya pelan...ta..tapi aku mau ke toilet sahutku. Oh ya uda ...berani ga? Tanyanya ... Berani jawabku... Lalu dia melepaskan tangannya yang masih memelukku. Aku bangun dan menuju toilet.
Aku kembali ke kamar dan kulihat Jeffry masih pulas...aku menarik selimut dan menutupkannya pada tubuh Jeffry, aku kemudian duduk di sebelahnya sambil memandangi wajahnya, tanpa sadar aku tersenyum melihat wajah tampan milik Jeffry yang dulu tak pernah ku lihat bahkan kuhindari.
Jeff...bangun...aku lapar ucapku sambil menggoyangkan tangan Jefry yang masih terlelap. Iya Liv kenapa ujarnya sambil mengosok matanya yang masih ngantuk...aku lapar ucapku lagi...oh...iya...uda jam berapa? Jam sembilan sahutku singkat...ya...ya aku bangun ucapnya sambil bangun dan duduk disampingku lalu memelukku lembut dan mengecup keningku lembut bahkan sangat lembut...mau makan apa sayang? Ucapnya...stengah berbisik ditelingaku... Terserah yang penting jangan pedas ya buatku, ginjalku lagi ga enak jelasku singkat... Iya sayang bisiknya lembut...detik selanjutnya Jeffry ke belakang untuk mencuci muka dan menggosok giginya, kemudian kembali menemuiku, ikut ga ujarnya... ga sahutku singkat. Kenapa? Sekalian kita jalan-jalan lanjutnya lagi belum mandi malu ...hehehe... dia tertawa singkat.,. khan hanya aku yang tahu ucapnya menuntut, ntaraja sebelum pulang jawabku... ya uda kloga mau... aku pergi beli ya sayang... ucapnya dan kembali mengecup keningku... iya...hati-hati ucapku mengingatkan... iya sahutnya sambil berjalan menuju motor dan segera melajukan motornya.
Aku berdiri menatap kepergiannya, saat berikutnya aku berjalan ke kamar dan bersiap untuk mandi, namun aku mengurungkan niatku sebab takut Jeffry kembali dan tak bisa masuk sebab dia tak membawa kunci rumah. Aku duduk menunggunya sambil merenungkan semua yang kualami semalaman ini, aku tak mengerti apakah dia benar-benar menyayangiku? Tanyak pada diriku sendiri, aku tak tahu yang pasti aku terlanjur masuk dikehidupannya dan setelah ini aku harus berhenti memikirkannya, aku tak ingin terjadi hal yang lebih buruk lagi.
Terdengar suara motor Jeffry makin dekat, aku segera keluar mendapatinya ketika motornya sudah terparkir di teras rumah, aku tersenyum menatapnya diapun membalas senyumku dengan sangat hangat... dia berjalan mendekatiku sambil menjinjing kantong makanan, dapat apa? tanyaku menatapnya lekat ini ada macam-macam sahutnya lembut, yuk masuk...kita makan ya ucapnya lagi sambil perangkul pundakku dari samping, aku berjalan mengikuti langkahnya menuju kamar, Jeff aku mandi dulu sebentar ya...kamu makan duluan ya ucapku seraya melangkah keluar membawa perlengkapan mandi menuju kamar mandi... Liv..katanya kamu uda lapar sekarang kok malah mandi...iya ga masalah...kamu makan duluanaja ya jawabku tanpa menghentikan langkahku. selesai mandi aku buru-buru menuju kamar sebab memang perutku sudah berterima dari tadi, tapi aku ga mau makan sebelum selesai mandi, aku masuk ke kamar aku hanya mendapati bungkusan makanan yang tadi dibeli Jeffry sedangkan dia tak ada, Jeff...Jeff panggilku setengah berteriak...tapi tak ada sahutan aku kembali memanggilnya sambil berjalan kesana kemari di dalam rumah mencoba mencarinya...namu tetap tak menemukannya... Aku tak berani keluar rumah aku tidak mengenal lingkungan disini aku orang baru...aku takut akan membuat orang bertanya-tanya....jika itu terjadi, aku tak tahu harus menjawab apa...aku menghelah napas dalam sebab tak menemukan Jeffry. aku kembali ke kamar dan duduk di pinggir tempat tidur dengan kepala dipenuhi pertanyaan. Apakah Jeffry marah padaku? Kemana dia pergi? Kenapa dia tidak memberitahuku sebelum pergi? dia bahkan tidak makan... Aduh kemana ya Jeffry? Keluhku bingung.
Olive...suara Jeffry membuatku tersentak dari lamunanku, i...iya...sahutku pelan...kamu dari mana? kenapa belum makan? tanyaku beruntun... Aku tadi pergi beli makanan kelinci di tukang sayur belakang ucapnya sambil tersenyum menatapku... Aku ga mau makan sendirian makanya aku tinggal dulu ucapnya lagi. Paling tidak kamu bilanglah klo kamu mau kemana-mana, aku khan bingung nyariin kamu apa lagi aku ga tau lingkungan disini sungutku ... iya...iya sayang sorry ya, lain kali aku pasti bilang sekarang kita makan yuk...ujarnya yang mulai sibuk menata makanan di atas meja... Aku mendekat dan menduduki kursi yang ada... sedang Jeffry keluar dan kembali dengan membawa satu buah kursi untuk tempat duduknya... setelah berdoa kami langsung menikmati hidangan yang sangat enak, ada ayam penyet, tempe dan tahu penyet serta timun, kol dan kemangi sebagai lalapan plus sambal khas lesehan yang membangkitkan selera makanku. Setelah makan, Jeffry mandi dan kami segera menuju kos ku... Jeffry langsung pamit pulang setelah mengantarkanku dan tak ada kabar.
Guys maaf ya ... Capter ini lama soalnya lagi garap novel kedua ku...jangan lupa baca juga ya guys... dan Jangan lupa follow me ...hehehe...makasih.