Bagian 4 : Hate Melody!

1098 Kata
Bagian 4 : Hate Melody! ❤❤(⌣_⌣”)❤❤   Keesokannya... Reza mengerjapkan kedua matanya, dia terbangun karena mendengar suara tawa Melody. Lalu dia menutup wajahnya dengan bantal, dia tidak ingin mendengar suara tawa Melody. Tawa anak perempuan itu sangat menakutkan untuknya. Dia ingin kebersamaannya dengan Melody segera berakhir. Baru semalam dengan Melody membuatnya tidak tahan. "Papa..." panggil Melody tiba-tiba sambil menarik kaos Reza pelan, "Papa bangun, hari ini papa harus mengantarku ke sekolah..." ucapnya berusaha membangunkan Reza yang masih tidak bergeming. Reza pura-pura tertidur dan tidak memperdulikan perkataan Melody, dia sangat kesal dengan anak perempuan itu karena telah menganggu tidur indahnya. "Papa bangun..." kata Melody kembali, "aku nanti bisa terlambat sekolah..." "Aduh apa sih!!" jerit Reza penuh amarah dan menyingkirkan bantal itu dari wajahnya. Melody terlonjak kaget ketika Reza membentaknya seperti itu. Dia tidak pernah dibentak oleh siapapun termasuk ibunya. Reza berdecak sebal dan bangkit dari tidurnya, wajahnya terlihat kusut. Dia memandangi Melody malas, "kau ini mau apa sih hah?!" tanyanya sinis. Melody tertunduk, "hari ini aku sekolah pa, papa harus mengantarku..." ucapnya lirih. "Pergi sendiri sana! Ganggu ajah!" seru Reza kesal. Tidak lama Melody menangis, "papa jahat!" isaknya sambil memeluk erat-erat boneka unicornya. "Kau ini keterlaluan sekali sih za, dia ini adalah anakmu!" ucap Yogi tiba-tiba, lalu dia menggendong tubuh mungil Melody, “dia masih kecil, teganya kau membuatnya menangis!” Reza mendengus kesal, "aku tidak percaya sahabatku sendiri membela anak perempuan itu?!" serunya tidak habis pikir. "Aku tidak membelanya, tapi kau sangat keterlaluan!" Sahut Yogi penuh amarah, dia sedang mencoba menenangkan Melody. Oddy tertawa kencang mendengar perdebatan itu, Reza dan Yogi langung menoleh kearahnya, "jika ku perhatikan, kau begitu perhatian kepada Melody sejak anak itu datang." Ucapnya kepada Yogi, "tapi sangat berbeda dengan Reza, ayah kandung anak perempuan itu tidak menginginkan kehadirannya..." lanjutnya tertawa, "aku jadi curiga denganmu Gi, jangan-jangan kau naksir yah dengan ibu anak itu?" tuduhnya membuat Reza memandangi Yogi dengan pandangan curiga. Yogi tertawa renyah, "Jika iyah memang kenapa? Lagipula Flora sudah bercerai dari si b******k itu, jadi bebas dong aku mendekatinya!" ucapnya tersenyum penuh arti memandangi Reza. “lagipula aku jomblo ini!” Reza kontan bangkit dari ranjangnya dan menarik Melody dengan paksa dari dekapan Yogi, "aku akan mengantarmu sekolah!" serunya penuh amarah memandangi Yogi dengan pandangan sengit, "dengar, aku tidak akan membiarkanmu mendekati Flora," ucapnya penuh penekanan kepada Yogi. Yogi hanya tersenyum tidak peduli. Lalu Reza berjalan menuju kamar mandi, dia ingin segera mengantar Melody ke sekolah. Tawa Oddy dan Yogi langsung terdengar kencang, mereka berhasil membuat Reza marah dan membuat pria itu berubah pikiran untuk mengantar Melody untuk pergi sekolah. Tidak seharusnya Reza bersikap kasar kepada Melody. Oddy dan Yogi begitu yakin Melody adalah anak Reza. Wajah mereka terlihat begitu mirip. Selain itu, Oddy dan Yogi sangat kesal dengan kelakuan Reza yang memperlakukan Melody tidak begitu baik. Jika Flora tau hal ini sangat di pastikan wanita itu akan marah besar kepada Reza. Melody langsung memberikan ciuman hangat di pipi Oddy dan Yogi membuat perasaan kedua pria itu berbunga-bunga. Mereka sangat senang dengan kehadiran Melody, baginya Melody menjadi hiburan untuk mereka. ❤❤(⌣_⌣”)❤❤ Setelah selesai mandi, Reza langsung berpakaian. Lalu dia berjalan menghampiri Melody dan kedua sahabatnya yang sedang menikmati sarapan mereka. Reza memandangi Yogi sinis, dia masih kesal dengan sahabatnya itu. Kemudian dia mengambil roti isi cokelat dan memakannya, lalu tangan kirinya memegang ponsel dan membaca berita di ponselnya itu. Di sela makannya dan membaca berita, sepasang mata elang Reza melirik Melody yang tengah memperhatikannya, "ada apa?!" tanyanya sinis kepada Melody. "Papa kok makannya berdiri?" tanya Melody polos dengan wajah menggemaskan. "Memangnya kenapa hah?!" tanya Reza balik. Melody tersenyum, "kata mama, kalau makan sambil berdiri seperti hewan berkaki empat..." ucapnya membuat Reza tersedak rotinya. Oddy dan Yogi tertawa kencang mendengar perkataan Melody. Sedetik kemudian Reza duduk di kursi sambil melirik tajam Melody, anak perempuan itu telah mempermalukannya di hadapan kedua sahabatnya. "Ada apa lagi hah?!" tanya Reza marah ketika Melody masih terus memperhatikannya. "Papa mau pergi kerja yah?" tanya Melody polos. "Kalau iya kenapa memang?!" tanya Reza sinis. Setelah mengantar Melody ke sekolah, dia harus pergi bertemu dengan seseorang yang ingin menjalin kerjasama dengan perusahaannya. Melody bangkit dari duduknya dan menghampiri Reza, "dasi papa berantakan, mau Melo bantu rapikan pa?" tawarnya. Reza tertawa remeh, "kau adalah anak sok tahu yang pernah ku temui, anak manja sepertimu tidak mungkin bisa mengikat dasi!" hinanya kepada Melody. "Melo bisa kok pa, Melo sering melihat mama memakaikan dasi ayah Leon, pa..." ucap Melody bersungguh-sungguh. "Ayah Leon?!" Pekik Reza terkejut dengan perkataan Melody. Bukan hanya Reza yang terkejut, kedua sahabatnya yang tidak sengaja mendengar perdebatan diantara ayah dan anak itu juga terkejut. Mereka langsung menatap Melody dengan penuh keingintahuan Melody mengangguk, "iyah ayah Leon, pa!" "Siapa itu ayah Leon?!!" Tanya Reza, hatinya menjadi tidak tenang "Kata Tante Ara, ayah Leon adalah pacar mama yang akan menjadi ayahku pa..." Jawab Melody dengan senyuman lebar. Ara adalah adik kandung Flora. "Apa????!!" Jerit Reza membuat kedua sahabatnya tertawa kencang. Wajah Reza berubah menjadi tidak karuan, jantungnya nyaris berhenti berdetak. “Mamam tuh Za!!” ejek Yogi membuat Reza berdecak kesal mendengarnya. Reza akan mencari tahu siapa pria bernama Leon itu, berani-beraninya pria sialan itu mendekati mantan istrinya. Hatinya kini tidak tenang memikirkan Flora. "Tante Ara juga bilang, kalau ayah Leon akan menggantikan papa menjadi ayahku..." Ucap Melody kemudian membuat tawa kedua sahabat Reza semakin kencang, "tapi aku tidak mau ayah Leon menggantikan papa, karena aku sangat menyayangi papa..." Ucapnya tertunduk lirih. Reza terdiam membisu ketika Melody mengatakan hal itu, entah kenapa hatinya tersentuh dan tidak tega melihat kesedihan di wajah Melody. Reza menghela napasnya dan berlutut di hadapan Melody. "Sudah jangan menangis," ucap Reza menyeka air mata Melody yang menetes di pipi merahnya. Tidak lama senyum Melody mengembang lebar, lalu dia memeluk Reza, "aku sangat menyayangi papa..." Ungkapnya. "Iyah sudah tahu!!" Balas Reza ketus, "ya sudah ayok kita berangkat, nanti kau bisa telat!" Ujarnya bangkit berdiri dengan hembusan napas. Melody mengangguk, kemudian dia berpamitan kepada Yogi dan Oddy dengan cara mencium pipi mereka. Lalu dia berjalan keluar kamar hotel bersama Reza. Ketika Melody ingin menggenggam tangan kanan Reza, pria itu menepisnya pelan. Reza tidak ingin terlalu banyak kontak fisik dengan Melody, karena semakin banyak dia berkontak fisik dengan Melody akan membuat hatinya dilema. "Menyesal juga kan dia akhirnya," ucap Oddy sambil menyesap teh hangatnya, "sudah ku nasehati tidak mau mendengar," lanjutnya sedikit kesal membayangkan sosok Reza yang selalu membangkang jika diberitahu hal yang benar. Entah sampai kapan Reza akan berubah. Yogi hanya mengangguk setuju tanpa mengatakan apapun. Dia sedang sibuk membaca majalah sport. ❤❤(⌣_⌣”)❤❤  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN