Bagian 2 : Melody?!
❤❤(⌣_⌣”)❤❤
Apartement Reza,
Setibanya di apartement, Reza mencari album foto pernikahannya dengan Flora. Dia masih menyimpan kenangan indah bersama Flora begitu rapi, dia juga masih menyimpan barang-barang Flora yang tertinggal ketika wanita pergi meninggalkannya. Sebenarnya Reza ingin sekali membuang semua barang-barang kebersamaannya dengan Flora. Namun, entah mengapa dia tidak melakukannya hingga detik ini.
Napas Reza berhembus kencang ketika melihat foto kebersamaannya dengan Flora, wajah mereka terlihat bahagia disana. Ketika melihat foto Flora tadi di sebuah majalah, rasa rindunya kepada Flora semakin membuatnya ingin bertemu dengan mantan istrinya itu.
Enam tahun berpisah, Reza belum benar-benar bisa melupakan Flora, walaupun dia sering mengelaknya. Dia tidak ingin semua orang menganggapnya seperti b***k cinta karena masih memikirkan Flora dalam hidupnya.
Meskipun banyak wanita di sekitarnya tidak ada yang seperti Flora. Padahal dulu ketika Flora bersamanya, dia bisa berpaling sesaat dari Flora. Apakah ini sebuah kutukan untuknya? Entahlah. Yang pasti Reza ingin segera bertemu dengan Flora.
❤❤(⌣_⌣”)❤❤
Dua Minggu kemudian...
Reza dan kedua sahabatnya sedang menikmati minuman sodanya di sebuah café yang berada di mall terbesar di Bali. Sudah hampir dua minggu ini mereka berada di Bali, kedatangan mereka ke Bali untuk mencari keberadaan mantan istri Reza yaitu Flora. Yogi mendapat kabar bahwa Flora berada di Bali, wanita itu berkerja di kota ini. Tanpa berpikir panjang Reza meminta bantuan kepada Yogi dan Oddy untuk membantunya menemukan mantan istrinya itu.
Sepasang mata elang Reza memandangi di sekitarnya sambil meneguk minuman sodanya itu, dia sudah menghabiskan tiga kaleng minuman soda. Kepalanya terasa pusing, dia sudah hampir menyerah mencari keberadaan mantan istrinya itu.
"Bro, duduklah..." seru Oddy sambil memakan kentang gorengnya.
Reza berdecak kesal, "Gi! Kau yakin Flora berada di Bali?!" tanyanya tanpa menatap Yogi.
Yogi mengangguk, "ya tentu saja bro, aku sudah mengatakan padamu aku mendapat informasi keberadaan mantan istrimu dari sahabatnya..." jawabnya sambil menyesap rokoknya dalam-dalam.
Tidak lama Yogi di tegur oleh seorang ibu bertubuh gempal pengunjung café ini untuk mematikan rokoknya itu. Dengan terpaksa Yogi mematikan rokok itu dengan raut wajah kesal. Oddy hanya tertawa melihat Yogi di marahi oleh ibu itu.
Sementara itu, Reza masih memandangi sekitarnya dengan rahang bergemertak. Dia ingin sekali bertemu dengan Flora mantan istrinya itu. Dia sangat merindukan wanita itu.
Tanpa Reza sadari ada seorang anak perempuan yang memandanginya dari kejauhan. Anak perempuan itu memandangi Reza dengan senyuman di wajahnya. Lalu dia mengalihkan pandangannya kepada ibunya yang sedang berbincang hangat dengan salah satu teman ibunya itu. Melihat ibunya lengah kepadanya membuat anak perempuan itu menghampiri Reza.
Senyum anak perempuan itu begitu manis memandangi sosok Reza, kedua tangannya memeluk boneka unicorn berwarna pink. Sinar matanya penuh kerinduan memandangi Reza. Langkahnya terhenti saat berada di hadapan Reza.
Reza menaikan satu alisnya ketika tanpa sengaja melihat seorang anak perempuan yang tengah memandanginya. Wajah anak perempuan itu terlihat cantik dan menggemaskan, rambutnya di ikat kuda.
"Papa..." seru anak perempuan itu.
Reza mengerutkan keningnya, lalu menoleh ke sekitarnya untuk mencari ayah anak itu.
Tiba-tiba anak perempuan itu berlari kearahnya dan memeluk kaki panjang Reza, "papa..." serunya.
"Heh aku bukan papamu!" jerit Reza terkejut saat anak itu mengira bahwa dia adalah ayahnya, dia berusaha menjauhkan anak itu.
Yogi dan Oddy yang melihat kejadian itu kontan tertawa.
"Papa, aku sangat kangen papa..." isak anak perempuan itu.
"What?!" pekik Reza saat mendengar perkataan anak itu.
Tawa Oddy dan Yogi semakin kencang mendengarnya.
Reza menghela napasnya dan menarik bahu anak perempuan itu agar melepaskan pelukannya, lalu dia berlutut memandangi wajah anak perempuan itu, "adik kecil, saya bukanlah papamu..." ucapnya tersenyum kesal.
Anak perempuan itu memandangi Reza dengan airmata menetes, "papa adalah papa Melody," isaknya sesunggukan.
Melihat anak perempuan itu menangis membuat Reza tidak tega melihatnya, "saya bukan papamu..." ucapnya membuat anak perempuan itu tertunduk sedih.
"Melody!" panggil seseorang tiba-tiba membuat Reza dan anak perempuan itu menoleh kearah suara itu.
Sedetik kemudian mulut Reza terbuka lebar saat melihat sosok yang sangat dikenalnya. Yogi langsung tersedak minuman sodanya saat melihat sosok itu, sedangkan Oddy ternganga memandangi sosok itu.
"Reza?!" pekik seseorang itu dengan wajah terkejut.
"Flora?!" pekik Reza tidak kalah, dia tidak percaya bisa bertemu dengan Flora kembali.
Flora, mantan istrinya itu terlihat semakin cantik dan menawan. Reza tidak bisa melepaskan pandangannya dari mantan istrinya itu.
Lalu Flora menarik tangan anak perempuan bernama Melody agar menjauh dari Reza, "ayok kita pulang!" serunya kepada Melody, wajahnya terlihat marah. Dia benar-benar tidak percaya bertemu dengan mantan suaminya yang pernah menyakiti hatinya itu.
"Aku tidak mau ma, aku ingin sama papa!" isak Melody berusaha melepaskan cengkraman ibunya dari lengannya.
Reza memandangi Melody dengan wajah tercengang, "Flo, jangan bilang ini anakku..." ucapnya menatap Flora, jantungnya nyaris berhenti berdetak saat mengatakan hal itu.
Flora tersenyum kecut, "yah dia memang anakmu!" serunya lantang.
Reza menggeleng, "tidak mungkin, kau pasti bercanda Flo..." katanya tertawa.
Flora tersenyum sinis, "kau lihat kan sayang, kenapa mama tidak mengizinkanmu untuk bertemu dengan papamu, karena sangat di pastikan papamu tidak akan pernah menginginkanmu..." ucapnya kepada Melody.
"Papa, aku ingin sama papa, ma..." isak Melody, dia tidak peduli Reza ayah kandungnya menginginkannya atau tidak. Yang dia inginkan, dia memeluk ayahnya, dia sangat merindukan ayahnya. Selama ini dia hanya bisa melihat gambar diri ayahnya hanya dari sebuah foto.
Flora memberitahu kepada Melody anaknya siapa ayah kandung anaknya, dia tidak ingin merahasiakan kepada Melody tentang apapun termasuk tentang ayahnya. Suatu hari nanti, Melody pasti akan mencari sosok ayahnya.
Yogi dan Oddy yang melihat itu menatap Flora dan Melody dengan pandangan tidak percaya.
"Kita sudah bercerai enam tahun yang lalu, bagaimana bisa kau hamil anakku?!" seru Reza dengan mata melebar, "aku sangat yakin dia bukan anakku!"
Flora menghela napasnya, "aku sedang hamil satu bulan saat bercerai denganmu!" jawabnya tersenyum sinis, "lagipula aku tidak peduli jika kau tidak yakin bahwa Melody anakmu atau bukan, yang pasti Melody adalah anakku..." ucapnya dengan wajah angkuh.
Reza merasakan kepala semakin terasa pusing, dia benar-benar tidak percaya jika anak perempuan itu adalah anaknya. Dia baru saja bertemu dengan Flora kembali, setelah enam tahun mereka bercerai. Dan secara mengejutkan Flora mengatakan bahawa anak perempuan itu adalah anaknya. Tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Reza jatuh pingsan membuat kedua sahabatnya berteriak kencang dan membantu Reza.
Flora menggeleng pelan melihat itu, "drama king..." gumamnya tidak habis pikir, lalu dia membawa Melody menjauh dari ketiga pria itu. Dia tidak peduli dengan Reza yang sedang terkapar di lantai.
"Flo, tolong bantu kami..." seru Yogi, wajahnya terlihat cemas.
"Dia sudah bukan lagi urusanku!" teriak Flora dengan senyuman menyeringai, dia terus berjalan menjauhi mereka sambil menggendong tubuh Melody. Dia berusaha menenangkan Melody yang terus memanggil nama Reza.
❤❤(⌣_⌣”)❤❤
Beberapa jam kemudian...
"Aaaa!!" teriak Reza, dia baru saja tersadar dari pingsannya. Wajahnya terlihat ketakutan dan dipenuhi keringat, di sela pingsannya dia bermimpi buruk tentang kehidupannya.
Yogi langsung memberikan air putih kepada Reza. Oddy memijit bahu Reza, mulutnya tidak berhenti berdoa untuk Reza. Mereka berdua sangat cemas melihat keadaan Reza yang tidak sadarkan diri selama tiga jam.
Saat ini mereka ada di sebuah hotel di Bali. Hotel ini adalah milik Reza.
"Kalian berdua percaya jika anak itu adalah anakku?!" tanya Reza memandangi kedua sahabatnya secara bergantian.
Oddy dan Yogi saling berpandangan sesaat, "jujur saja, dia terlihat mirip denganmu..." ucap Oddy di setujui oleh Yogi.
"Bisa saja Flora membuat wajah anak itu agar terlihat mirip denganku, atau juga Flora mengoperasi plastik wajah anak itu!" tuduh Reza, pikirannya sangat kacau sekarang.
"Heh kutil, mana mungkin Flora bisa membuat wajah anak itu mirip denganmu! Dia bisa terlihat mirip denganmu karena dia berasal dari genmu sendiri! Lagipula Flora sepertinya tidak sekejam itu mengoperasi wajah anak itu agar terlihat mirip denganmu!" sahut Yogi kesal dengan jalan pikiran Reza yang sangat bodoh.
Reza berdecak kesal dan menjabak rambutnya frustasi.
"Aku perkirakan anak itu berusia lima tahun, jika di hitung-hitung dari usia perceraianmu dengan Flora, bisa jadi anak itu adalah anakmu. Apalagi Flora mengatakan dia sedang hamil satu bulan saat kalian berdua bercerai..." ucap Oddy menganalisa, "kau sangat parah menceraikan istrimu saat istrimu sedang hamil..." omelnya kemudian sambil mendorong tubuh Reza.
"Aku tidak tahu dia sedang hamil anakku! Dia tidak memberitahuku!" bela Reza kepada dirinya sendiri.
Seandainya saja Reza mengetahui bahwa Flora tengah mengandung anaknya, dia tidak akan pernah menyetujui keinginan Flora untuk bercerai dengannya.
Tiba-tiba tawa Yogi terdengar, "selamat Bro, kau adalah seorang ayah!" serunya memberi selamat kepada Reza.
Reza langsung menepis kasar tangan Yogi, "aku masih belum percaya jika anak itu adalah anakku! Siapa tahu saja itu anak dari pria lain!"
"Kalau begitu kau bisa melakukan tes DNA?" usul Yogi kemudian.
"Tidak perlu, aku sangat yakin anak itu bukanlah anakku!" seru Reza dengan sorot kemarahan.
Tiba-tiba ponsel Yogi berdering kencang, Yogi mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai. Keningnya berkerut saat melihat nomor tidak di kenal menelponnya. Dengan ragu Yogi mengangkatnya.
"Ha—"
"Halo, mana Reza?!" seru seseorang di sebrang sana.
Yogi langsung menyerahkan ponselnya kepada Reza setelah meloudspeaker panggilan telepon itu. Mereka sangat yakin pemilik suara itu adalah suara Flora. Entah darimana Flora mengetahui nomor ponsel Yogi.
"Reza, ini aku Flora!" seru Flora, suaranya terdengar sinis, Reza hanya memandangi ponsel itu, "aku minta tolong padamu, anakku terus menangis ingin bersamamu... aku tidak ada pilihan lain untuk memenuhi keinginannya... aku sudah berusaha mengatakan padanya dan menyakinkannya, bahwa ayah kandungnya tidak menyayanginya... tapi anakku tidak mau mendengar, dia ingin bertemu denganmu... Jadi, aku ingin meminta padamu izinkan anakku bersamamu dalam waktu tiga hari ini..."
"No!!" teriak Reza, dia tidak ingin menghabiskan waktunya selama tiga hari mengurus anak kecil.
"Papa..." isak Melody tiba-tiba membuat Reza tertegun, "Melody mohon, izinkan Melo untuk bersama papa..." pintanya menangis.
Mendengar suara tangisan Melody membuat perasaan Reza terenyuh.
"Papa, Melody sayang papa..." ungkap Melody membuat Reza tertegun.
"Mana mamamu, saya ingin bicara..." ucap Reza dingin kepada Melody, "aku mengizinkan Melody untuk bersamaku selama tiga hari ini..." ujarnya ketika mendengar suara Flora di sebrang sana.
"Baiklah aku akan menemui besok! Beritahu alamatmu lewat pesan!" perintah Flora, lalu dia langsung mematikan sambungan teleponnya.
"Benar-benar hari sial!!" umpat Reza. Padahal dia ingin menemui Flora karena dia sangat merindukan mantan istrinya itu, tetapi kini dia malah mendapatkan kabar bahwa dia telah mempunyai anak. Tapi dia tidak percaya begitu saja.
❤❤(⌣_⌣”)❤❤