Jakarta, 12 Juli 2021
Bagian 1
❤❤(⌣_⌣”)❤❤
"What the hell?!!!!" pekik Reza ketika sebuah piring terbang hampir mengenai wajahnya, untung saja dia dengan sigap menghindar dari serangan tiba-tiba itu, "Dasar penyihir gila!!!" teriaknya penuh amarah dengan mata melebar, lalu dia melangkahkan kakinya menghampiri seorang wanita yang sedang merapikan semua pakaian miliknya kedalam koper berwarna pink.
Wajah wanita itu terlihat penuh amarah, kadang sepasang matanya melirik sebal kearah Reza yang sedang menatapnya dengan bertolak pinggang, "Kau ingin membunuhku hah?!" tanyanya berteriak.
"Kalau bisa aku pasti sudah membunuhmu suami sialan!" maki wanita itu.
Reza tertawa kecut, "Kau bilang aku suami sialan?! Kalau aku sialan, kau istri macam apa hah?!" tanyanya emosi.
"You know what?! Aku sangat muak denganmu Reza Fernandez! Dua tahun kita menikah, kau belum berubah! Kau sering mabuk-mabukan dan pulang larut malam, selain itu kau juga sering menggoda wanita di luar sana! aku lelah dengan semua sikapmu itu!" seru wanita itu. Wajahnya benar-benar terlihat marah.
"Aku juga lelah denganmu Flora! Aku muak dengan mulutmu yang tidak pernah berhenti mengomel!! Aku menyesal menikahimu Flora!" sahut Reza tidak mau kalah membuat wanita itu menatapnya dengan pandangan tidak percaya.
"Menyesal?!" pekik Flora tidak percaya.
"Yah menyesal, aku sangat menyesal menikah denganmu!!" jawab Reza lantang.
Wanita itu menghembuskan napasnya berusaha meredamkan emosi dihatinya yang sudah memuncak, "Jika kau menyesal menikah denganku, kalau begitu aku ingin bercerai denganmu!" ucapnya membuat Reza terperangah dengan mulut terbuka.
"What?! Bercerai?!" tanya Reza berteriak.
Wanita itu mengangguk, "yah bercerai, untuk apa kita melanjutkan pernikahan ini jika kita terus bertengkar dan lagipula kau juga menyesal menikah denganku?!"
Reza memijit keningnya yang terasa pusing, gara-gara dia salah bicara, hubungannya dengan Flora bisa hancur berantakan, "Flo, maafkan aku sayang... aku tidak bermaksud menyakiti hatimu..."
"Kau selalu saja minta maaf dan terus mengulangi semua kesalahanmu yang sama! Aku ingin bercerai denganmu!" seru wanita itu dan pergi dari hadapan Reza menuju pintu apartement milik pria itu.
Reza mengejar istrinya itu dan berusaha menahannya agar dia tidak pergi, wanita itu langsung menepis tangan Reza dari lengannya, "Flo, please jangan pergi! Jika kamu pergi siapa yang akan mengomeliku setiap pagi? Lalu jika aku sedang ingin, aku harus membuangnya kemana?" tanya Reza dengan wajah memelas membuat wanita itu menatapnya terkejut.
Wanita itu tidak habis pikir dengan arah jalan pikiran Reza, disaat seperti ini bisa-bisanya suaminya itu berpikir m***m seperti itu. Wanita itu berdecak dengan tangan melipat, dia sangat muak dengan suaminya itu. Selama menikah dengan pria itu, hidupnya sangat kacau. Pria itu adalah peminum akut dan juga sering menggoda para wanita di luar sana, bahkan pria itu sering mencium wanita di hadapannya tanpa memikirkan perasaannya. Dia sudah tidak sanggup hidup bersama dengan pria itu.
"Aku ingin tetap bercerai denganmu Reza!" seru wanita itu lantang.
Reza tertawa renyah, "tapi sayangnya aku tidak ingin bercerai denganmu Flora..." sahutnya dengan senyuman tersungging di wajahnya. Dia berusaha menahan Flora agar wanita itu tidak meninggalkannya apalagi menceraikannya.
Wanita itu menghela napasnya, "terserah! Aku akan tunggu kau di pengadilan agama! Kita akan segera bercerai!!" ujarnya sambil membuka knop pintu apartement.
Reza buru-buru menahan tangan wanita itu, membuat Flora kembali berbalik kepadanya, "kau akan menyesal bercerai denganku Flora Edlyn!" serunya.
"Itu tidak akan pernah terjadi! Malah aku bersyukur bercerai dari pria sepertimu!" balas wanita itu dengan senyuman sinis. Kemudian dia menepis tangan Reza begitu kasar.
"Kau akan menyesal Flora! Aku punya segalanya dan aku bisa membeli apapun termasuk kesombonganmu itu!" serunya penuh amarah.
Wanita itu tersenyum kecut, "kau tahu sayang kekayaan yang kau miliki adalah punya orangtuamu dan kau sebenarnya tidak memiliki apapun dalam hidupmu! Bahkan isi otakmu itu saja kosong!" hinanya membuat Reza terperangah, "sampai jumpa di pengadilan Mr. Reza Fernandez!" ucapnya dengan senyuman menyeringai, kemudian dia keluar dari apartement Reza.
Reza hanya memandangi wanita itu dengan penuh amarah. Tangannya mengepal keras, dia tidak terima dengan penghinaan istrinya itu. Menikah dengan wanita penyihir itu adalah keputusan yang salah baginya. Masih ingat di benaknya, dua tahun yang lalu dia menikahi wanita itu karena dia jatuh cinta pada wanita itu pada pandangan pertama dan dia yakin wanita itu adalah sosok malaikat cantik yang dikirim Tuhan untuknya.
Setelah Reza menikahi wanita itu, sifat buruknya baru terlihat. Ternyata wanita itu bukanlah sosok malaikat, tetapi sosok yang sangat menyeramkan. Wanita itu terus mengomel setiap detik dan membuatnya pusing setengah mati. Bahkan wanita itu terus melarang kegemarannya ke club untuk bersenang dengan teman-temannya dan para wanita disana.
Jika wanita itu ingin bercerai darinya tidak masalah untuk Reza. Dia bisa mendapatkan seribu wanita seperti Flora Edlyn dalam hidupnya.
Tidak lama senyuman Reza tersungging di bibirnya, "Akhirnya aku bisa bebas juga dari wanita penyihir itu!! Thank's God!!" teriaknya gembira.
❤❤(⌣_⌣”)❤❤
Sementara itu, Flora yang masih berdiri di depan pintu luar apartement mereka menghusap airmatanya yang terjatuh, daritadi dia tahan airmatanya itu agar tidak menangis di hadapan Reza. Dua tahun menjalin pernikahan dengan Reza, dia selalu berdoa kepada Tuhan agar Reza bisa menjadi suami yang baik dan meninggalkan kehidupannya yang buruk. Tetapi Reza selalu saja menghancurkan hatinya dan membuatnya begitu patah hati karena melihat kedekatan suaminya dengan wanita nakal di club.
Flora memejamkan kedua matanya sesaat, semoga saja keputusannya bercerai dengan Reza adalah keputusan yang benar. Lalu Flora berjalan menjauh meninggalkan semua kenangan bersama Reza.
❤❤(⌣_⌣”)❤❤
Enam tahun kemudian...
Di sebuah club terkenal di kawasan Jakarta, pria bernama Reza Fernandez baru saja tiba di sana. Senyumnya terukir dibibirnya ketika beberapa wanita menyambutnya dengan senyuman menggoda. Dengan penuh semangat Reza memeluk para wanita itu dan memberi kecupan di pipi mereka. Para wanita yang sedang berusaha menggodanya membuat bagian bawah pria itu gerah seketika.
Kemudian Reza membawa dua orang wanita untuk menemaninya minum bersamanya, dengan senang hati kedua wanita itu menemaninya. Lalu Reza meminum minuman keras itu bersama dua wanita itu dan juga ditemani oleh sahabatnya Oddy dan juga Yogi yang sudah tiba lebih dulu, kedua sahabatnya menunggu kedatangan Reza di sofa paling pojok di club ini. Tidak lama kedua sahabatnya menyuruh Reza menghabiskan beberapa minuman keras itu, tawa mereka terdengar kencang ketika Reza berhasil menghabiskan dua botol wine.
"Bro, bagaimana perasaanmu sekarang?!" tanya Oddy kepada Reza yang masih sibuk dengan minumannya.
"Jauh lebih baik!" jawab Reza semangat.
Kemudian Oddy bangkit dari duduknya dan menyuruh salah satu wanita yang disamping Reza bergeser kesampingnya, lalu dia duduk disamping Reza, "Ada yang ingin berkenalan denganmu, dia sangat cantik dan dia ingin tidur denganmu, dia sangat menyukaimu." Bisik Oddy membuat Reza menatapnya dengan mata melebar.
"Aku sedang malas berhubungan dengan wanita." Tolak Reza di sela minumannya.
Oddy kontan tertawa, "kau yakin sedang malas?!" tanyanya seakan tidak percaya.
Reza mengangguk, "yah, aku sedang tidak mood!"
"Kau masih tidak mengingat mantan istrimu itu kan?!" tanya Oddy berspekulasi membuat Reza tersedak. Yogi langsung memberikan air mineral kepada Reza, pria itu langsung meminumnya sampai habis.
"Ya tentu saja tidak!" seru Reza memekik, "gila saja aku masih memikirkan wanita penyihir itu!" serunya kesal dengan pertanyaan sahabatnya itu.
Oddy tertawa kencang, "setelah kau bercerai dengannya, setiap aku menawarimu wanita kau selalu saja menolaknya. Aku berpikir kau belum bisa melupakan mantan istrimu itu!"
Reza tersenyum kecut dan mendorong bahu Oddy kencang, "aku sudah melupakan wanita penyihir itu, bahkan aku sudah lupa dengan namanya! Sudah enam tahun aku bercerai dengannya, aku sudah melupakannya bro! kau harus percaya padaku!" serunya.
"Oke aku percaya padamu," sahut Oddy, wajahnya terlihat tidak percaya dengan perkataan Reza.
Yogi hanya memandangi mereka berdua dengan pandangan bingung, kemudian sepasang mata Yogi beralih kesebuah majalah yang baru saja dia beli. Lalu dia membuka majalah itu dan mulai membacanya. Walaupun Yogi sering menemani kedua sahabatnya ke club, percayalah pria itu belum pernah merasakan minuman keras. Baginya minuman keras adalah minuman haram untuknya dan jika dia pulang dalam keadaan mabuk pasti ibunya akan mengusirnya dari rumahnya. Dia tidak ingin ibunya mencoret namanya dari kartu keluarga.
"F*ck!!" teriak Yogi tiba-tiba membuat kedua sahabatnya dan kedua wanita itu memandanginya dengan pandangan heran, "Reza, ini mantan istri kau kan?!" tanyanya histeris sambil menunjukan sebuah foto di majalah yang sedang dia baca.
Reza langsung merebut majalah itu dari tangan Yogi, mulut Reza terbuka dengan sepasang mata melebar. Reza tidak percaya model yang ada di majalah itu adalah Flora mantan istrinya itu, wanita itu mengenakan bikini! Mantan istrinya terlihat mempesona disana. Ternyata mantan istrinya itu adalah seorang model pakaian dalam. Sejak bercerai enam tahun yang lalu, dia lost contact dengan mantan istrinya itu dan hingga detik ini dia sudah tidak tahu keberadaan wanita itu. Reza tidak ingin berurusan dengan wanita penyihir itu kembali. Kemudian Reza melempar majalah itu ke sembarang tempat.
"Jika kalian berdua menemukan foto si penyihir itu, jangan perlihatkan padaku!" seru Reza memperingatkan.
Yogi menggeleng pelan, "Kau sangat bodoh melewatkan wanita seperti Flora, kalau aku jadi kau aku terus bersyukur kepada Tuhan yang maha esa karena telah memberikan wanita seperti dia. Jika ku perhatikan dia bisa membawamu menjadi lebih baik." Ujarnya membuat Reza tertawa nyaring.
"Kau tidak tahu saja seperti apa sih penyihir itu! Dia terus mengomel dan melarang semua kesenanganku! Aku tidak boleh ke club, aku tidak boleh minum dan dia sangat pencemburu! Aku tidak boleh mendekati wanita manapun! Itu adalah hal yang gila!" omel Reza kesal.
"Ya jelas saja dia melarangmu karena kau adalah suaminya kutil!" sahut Yogi menggeleng pelan dengan jalan pikiran sahabatnya itu.
Reza berdecak malas, "walaupun aku suaminya, dia tidak berhak melarang kehidupanku!"
Oddy menghela napasnya, "jika kau terus bersikap seperti itu, wanita manapun tidak akan pernah mau menikah denganmu." Sahutnya.
Reza hanya berdecak sebal mendengarnya, lalu sepasang mata elangnya melirik ke majalah yang baru saja dia buang ke lantai. Tidak lama dia membuka kancing kemejanya, entah mengapa dia merasa semakin gerah ketika melihat tubuh mulus mantan istrinya yang terpajang indah di majalah itu. Jika boleh jujur, Flora mantan istrinya semakin terlihat mempesona. Reza menghela napasnya sesaat, kemudian dia bangkit dari duduknya dan pergi dari club ini dengan perasaan sulit di artikan. Ketika kedua sahabatnya memanggilnya, dia tidak memperdulikannya.
Setelah berada di depan club, Reza mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang, "Halo Dareel!" serunya ketika suara telepon di sebrang sana terangkat.
"Brother?!" sahut suara disebrang sana.
"Kau sedang dimana?!" tanya Reza kemudian.
"Aku sedang di London!" jawab pria bernama Dareel, "tumben sekali kau menghubungiku?" tanyanya heran.
"Apa mantan istriku masih berkerja di perusahaanmu?" tanya Reza pelan, suaranya terdengar serak.
Dareel tertawa nyaring ketika Reza menanyakan mantan istrinya, "dia sudah lima tahun yang lalu resign dari kantorku!" jawabnya, "ada apa kau mencarinya? Kau ingin kembali padanya?" tanyanya dengan nada menggoda.
Reza tertawa kecut, "tentu saja tidak!" jawabnya lantang, "d-dia masih punya urusan denganku!" elaknya.
"Maaf sekali Bro, aku tidak tahu dimana mantan istrimu sekarang. Pernah sekali waktu aku mencoba menghubunginya untuk kembali berkerja di perusahaanku, tetapi nomornya sudah tidak aktif." Jelas Dareel membuat Reza sedikit kecewa, "Bro, sudah yah... aku saat ini sedang berkencan..." ujarnya dan mematikan sambungan telepon mereka.
Reza menghela napasnya sesaat dan memasukan ponselnya ke dalam saku celananya. Lalu dia menghusap wajahnya gusar. Setelah bercerai dengan Flora, hidupnya sangat kacau. Diam-diam dia mencari tahu keberadaan istrinya itu, tapi keberadaan mantan istrinya menghilang begitu saja. Saat melihat gambar diri mantan istrinya di sebuah majalah tadi membuatnya marah, dia tidak percaya mantan istrinya itu menjadi model bikini! Dia tidak rela sebagian tubuh mantan istrinya di lihat dan di puji oleh pria di luar sana. Jauh di lubuk hatinya, dia sangat merindukan Flora, tetapi dia terlalu gengsi untuk mengungkapkannya kepada siapapun. Flora meninggalkannya karena kesalahannya dan dia merasa tidak pantas untuk wanita sebaik Flora.
Tiba-tiba ada yang menyentuh bahu Reza membuat pria itu kontan menoleh. Reza melihat Oddy dan Yogi berdiri disampingnya, entah sejak kapan kedua sahabatnya itu ada di dekatnya.
"Aku tahu kau masih memikirkan mantan istrimu," ucap Oddy seakan mengetahui isi hati Reza.
Reza hanya terdiam memandangi Oddy, wajahnya terlihat memerah.
"Kami berdua bisa membantumu menemukan mantan istrimu kembali..." usul Yogi menepuk bahu Reza.
Reza tertawa, "meskipun aku bertemu dengannya, aku tidak yakin dia mau bertemu denganku..." ucapnya patah semangat.
"Itu urusan nanti sob! Yang penting saat ini kau harus menemukannya terlebih dahulu!" balas Oddy di setujui oleh Yogi, "sebagai sobat, aku sudah pernah memberitahumu... jagalah seseorang yang peduli denganmu sebelum kau benar-benar kehilangannya." Ucapnya kembali.
Reza tersenyum tipis mendengar nasehat temannya itu, lalu dia memeluk kedua sahabatnya dengan begitu erat. Dia merasa terharu dengan perhatian yang diberikan oleh kedua sahabatnya. Dia menjadi bersemangat kembali.
❤❤(⌣_⌣”)❤❤