Bagian 4 - Beraksi

1260 Kata
Berjuang lah sampai keinginan mu tercapai. Happy Reading Kediaman Irwanda... Helshah membuang napasnya untuk sekian kali. Ia kesal pada Varka yang meninggalkan dirinya di tengah-tengah acara. Kini Helshah sedang duduk sendirian di bangku paling belakang sudut ruangan dengan segelas juice orange. "Aishhh, kalau gini untuk apa gue ikut sama tuh orang?! Lebih baik gue berdiam di kamar tarik selimut terus tidur." decak Helshah, lalu terdiam untuk sesaat seperti sedang memikirkan sesuatu. "Teja udah datang belum, ya?" tanya Helshah dengan seorang diri. Tanpa menunggu apapun lagi, Helshah segera mengambil ponselnya yang berada di dalam slighbag. Setelah mendapatkan nama Teja, Helshah menempelkan ponselnya ke telinga. Beberapa detik kemudian, panggilannya diangkat oleh Teja. "Lo udah sampai, Sya?" "Udah. Gue ditinggal sama Varka. Lo di mana?" "Kok sama. Gue di taman belakang nih." "Bentar, gue otw ke sana." "Siap. Jangan lama-lama." Setelah itu, Helshah mematikan panggilannya secara pihak. Ia berjalan menuju taman belakang. "Ja!" panggil Helshah saat melihat sosok Teja yang sedang duduk membelakanginya. Teja memutar tubuhnya. Senyuman terukir di bibir keduanya. "Varka ninggalin lo?" ucap Teja saat Helshah sudah duduk di sampingnya. Helshah hanya berdeham malas. Seketika ketawa Teja pecah melihat betapa kasihannya Helshah. "Lo jangan ketawa deh! Lo juga ditinggal Namish kan?" ucap Helshah membuat raut wajah Teja datar. Setelah itu, keduanya terdiam tidak tahu sedang memikirkan apa. "Sya, gimana sih rasanya pacaran?" tanya Teja sesaat menghilangkan keheningan. "Hem." Helshah sedikit menerawang, lalu tersenyum smirk saat mengetahui sesuatu. "Hati lo udah kepentok sama Namish?" tanya Helshah membuat Teja mendengus sebal. "Enggak!" "Lalu?" "Ada deh." "Main rahasiaan lo, ya?" tebak Helshah dengan kesal. "Nanti gue kasih tau siapa orangnya." "Lah? Jadi Namish mau lo kemanain?" "Gue buanglah! Enggak butuh juga gue." ucap Teja dengan entengnya. "Awas lo kena batunya." ingatkan Helshah pada Teja. "Kok jadi bahas dia, sih? Kan gue tanya gimana rasanya pacaran?" ucap Teja. "Enggak enak. Jadi lo nggak usah pacaran. Gue ingatin untuk kedua kalinya sama lo." ucap Helshah. "Tapi, ya, terserah lo kalau mau bantah omongan gue." lanjut Helshah saat Teja akan membuka mulut. "Sya." panggil Teja sambil menggoyangkan lengan Helshah tanpa henti. "Apa sih, Ja?! Lo aneh banget jadi orang!" Helshah berdecak sambil melepaskan tangan Teja yang berada di lengannya. "Lo liat di sana." suruh Teja agar Helshah melihat apa yang ia lihat. "Gue nggak salah liat kan, Sya?" tanya Teja pada Helshah yang membeku. "Gue mau pulang. Lo kalau mau disini nggak papa." ucap Helshah sambil bangkit dari tempat duduknya. "Lo jangan diam gini. Kita samperin sekarang." ujar Teja yang menahan tangan Helshah. "Enggak, gue mau pulang. Lo aja yang samperin." ucap Helshah sembari melepaskan tangan Teja dari tangannya. "Enggak! Udah, ayo!" Helshah yang mengalah. Ia membiarkan tangannya ditarik Teja menuju ketiganya. Sampai di sana, Teja berdeham membuat ketiganya mengalihkan pandangan pada Teja dan Helshah. "Lo berdua ngapain disini? Sama dia lagi?" ucap Teja dengan nada malasnya menyebut cewek di hadapannya. "Eh, itu-," ucapnya sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Dia adalah Namish yang sedang kebingungan saat menjawab pertanyaan Teja. Padahal Teja hanya bertanya sedang apa mereka berdua berada di tempat sepi begini. Iya, Namish dan Varka dengan si cewek laknat, Nikita. "Hem, lo nggak lupakan kalau ini acara gue? Jadi terserah mereka dong mau melakukan apa disini." ucap Nikita dengan senyuman smirknya. Tangan Helshah terkepal, sedangkan Varka hanya menatap Helshah dan tidak berani untuk mengeluarkan suara. Helshah mengalihkan pandangannya ke bawah saat tatapannya beradu pada Varka. "Lo jadi cewek kok murahan banget, ya, Ta?! Lo tau kan kalau Helshah-," "Kalau Helshah dan Varka pacaran. Ya, gue tau! Mereka masih pacaran kan? Belum suami-istri?! Jadi bisa dong gue ambil apa yang seharusnya jadi milik gue!" ucap Nikita yang langsung menyela perkataan Teja. Amarah Teja semakin meledak. Ia mengangkat tangannya, berusaha mendaratkannya di pipi mulus Nikita. Namun sebelum itu terjadi, Helshah langsung menahan tangan Teja. "Udah, Ja." ucap Helshah dengan lirih. "Hati lo terbuat apa, sih, Sya? Kenapa orang seperti dia-," Teja menekan kata 'dia' sambil menunjuk ke arah Nikita. "Lo biarkan gitu aja?" "Nikita nggak bersalah, Ja. Kami yang-," "Apa? Lo mau bela dia? Lo juga, Ka. Kenapa lo diam aja setelah Nikita mengatakan itu?!" ucap Teja yang langsung menyela perkataan Namish. Pasalnya Teja tak habis pikir dengan otak kedua cowok itu. Tidak bisakah mereka berpikir mana yang benar dan salah? "Kalau lo berdua masih mau disini nggak masalah. Kami duluan. Assalamu'alaikum." ucap Helshah langsung menarik paksa tangan Teja. Varka ingin menyusul Helshah. Namun, Nikita langsung menahan tangan Varka. "Lo nggak lupa kan sama apa yang harus lo lakuin?" tanya Nikita membuat Varka hanya menatap kepergian Helshah dan Teja. "Lo tenang aja, Ka. Gue akan mengantar mereka dengan selamat. Lo urus aja urusan lo disini." ucap Namish sambil menepuk bahu Varka seakan mengatakan 'semuanya akan baik-baik saja.' Setelah mengatakan itu, Namish pergi menghampiri kedua cewek yang masih menunggu jemputan di gerbang kediaman Irwanda. Tin! Suara klakson itu berasal dari mobil Namish. Ia membuka kaca mobil di seberangnya. "Masuk!" "Enggak perlu!" balas Teja tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. "Gue nggak nyuruh lo! Gue nyuruh Helshah!" ketus Namish membuat Teja berdecak. "Ja, ayo! Lo nggak mau di culik kan?" ucap Helshah saat Teja masih berdiam di tempat. Teja membuang napas kasar. Ia meletakkan ponselnya di sling bag. Ia menghampiri mobil Namish dan memasukkan kakinya sebelah di samping Helshah. "Gue bukan sopir!" ucap Namish membuat kaki Teja keluar lagi. Teja menutup pintu belakang dengan kesal, lalu dengan malas ia duduk di bagian penumpang samping Namish. Sedangkan Helshah tersenyum tipis. Ia merasa geli dengan perlakuan Namish pada Teja. Perkataan dan perbuatannya sangat bertimbal balik. Tidak sama dengan isi hatinya. "Gue nggak percaya kalau lo berdua nggak saling suka." ucap Helshah sesaat menghilangkan kesunyian yang sempat terjadi. Ketawa keduanya meledak saat mendengar perkataan Helshah. "Tuh, kan! Ketawa aja bisa kompak banget." ucap Helshah membuat keduanya menggeleng geli. "Haha, gue sama dia?" ucap Teja dengan sisa ketawanya. "Oh, no! Gue nggak bisa berpikir lagi kalau gue sampai suka sama dia." lanjut Teja dengan ketawa gelinya. "Eee, pikir lo aja?! Gue juga nggak bisa berpikir kalau sampai suka sama cewek modelan kayak lo!" balas Namish. "Modelan kayak gue apa, ha?!" tanya Teja sedikit terpancing. Helshah yang melihat Namish akan membuka mulut lagi pun langsung menyelanya. "Sttt, lo berdua kenapa jadi ribut gini, sih?!" "Lo yang duluan mancing!" ucap keduanya dengan ketus. "Oke, gue cantik, gue diam." ucap Helshah malas memperdebatkan sesuatu. Ketiganya saling terdiam. Kini hanya terdengar suara deruman mobil yang diluaran karena kaca mobil Namish tidak kedap suara seperti mobil Varka. Varka? Mengingat nama Varka membuat mood Helshah down. Helshah tidak tahu apa saja yang Varka lakukan bersama Nikita. "Gue turun dulu. Lo hati-hati bawa mobilnya. Jangan ngebut. Gue nggak mau sahabat gue sampai ada luka di tubuhnya." cerocos Helshah saat mobil Namish berhenti di depan pagar kediaman Irfansah. "Udah?" "Awas aja kalau lo bawa dia ke apartemen lo!" ingatkan Helshah dengan tatapan mengancam. "Yaelah, Sya! Lo pikir gue cowok apaan? Lagian kalau gue mau bawa cewek ke apartemen, gue juga milih kali." balas Namish kesal. Helshah terkekeh. "Gue tau perasaan lo sama Teja." Setelah mengatakan itu, Helshah keluar dari mobil. Ia masuk ke rumah tanpa mengatakan apapun lagi dan membiarkan mobil Namish membawa Teja yang terlelap. Apartemen Teja... Namish membawa Teja sampai di kamarnya, karena ia tidak tega untuk membangunkan Teja. Jadi akhirnya, ia menggendong Teja ala bridal style. "Gue akan melawan orang yang ingin menyakiti lo." ucap Namish sebelum ia benar-benar menghilang di balik pintu apartemen Teja. To Be Continued... 1265 kata Ayo tebak! Helshah jodohnya.. Namish Zubairi Radtya atau Varka Derrel Fellano ?? Tejaswi Kheyla Anvy Helshah Syaputri Hapipa Nikita Sadilah Irwanda Zain Hafidh Aidil Kiss jauh linar_jha2
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN