bc

DIA

book_age18+
25
IKUTI
1K
BACA
family
love after marriage
goodgirl
billionairess
drama
comedy
sweet
no-couple
office/work place
friendship
like
intro-logo
Uraian

Jika hanya dengan melihat dan merasakan kehadiranmu saja, sudah mampu membuatku merasa damai dan tak menginginkan apapun lagi di dunia ini

Lantas masihkah kamu ingin bertanya seperti apa itu bahagia?

...

chap-preview
Pratinjau gratis
Awal Mula
"Saya terima nikah dan kawinnya Ayudia Larasati Maheswara binti Pandu Maheswara dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ... Akad itu masih saja terngiang-ngiang di telinga seorang gadis bernama Dia yang hampir dua minggu ini telah menyandang status sebagai istri. Ya Dia telah resmi menjadi seorang istri. Istri dari seseorang yang bernama Aryan Arkana Dirgantara. Seorang pewaris tunggal dari Dirgantara Corp. Perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dan properti. Jangan dibayangkan bahwa pernikahan ini akan seperti pernikahan seorang pangeran dan putri kerajaan. Bukan. Bukan seperti itu. Tidak ada resepsi pernikahan yang mewah, tidak ada foto-foto pernikahan dengan gaun yang bagus dan mahal. Bahkan tidak akan ada bulan madu seperti pernikahan pada umumnya. Semua itu tidak ada. Hanya ada akad nikah sederhana yang di hadiri kedua orang tua mereka dan dua saksi pernikahan serta petugas dari KUA. Tidak ada yang berubah dari hidupnya kecuali statusnya yang tak lagi bisa di sebut single. Dan disinilah Dia sekarang, masih duduk di depan laptop sambil memandang ponsel di tangannya. "Assalamualaikum mas. Apakah hari ini mas akan pulang?" 16:15 Dia masih saja betah memandangi sebaris kalimat yang ia kirim untuk suaminya sejak dua puluh satu menit lima belas detik yang lalu. Tidak akan ada balasan apapun. Seperti yang sudah-sudah pesan itu hanya berakhir dengan centang satu abu-abu dan tak mungkin menjadi centang dua biru. Pikirannya kembali melayang pada pertemuan tadi siang dengan sang suami. Flashback on "Kita harus bicara. Nanti jam 12 temui gue di Rosemary Cafe depan kantor gue." Tuttt tuutt tuttt tuutt Telepon itu terputus begitu saja saat suara di seberang sana selesai  berbicara. Tidak ada basa-basi sedikitpun. Dia tertegun sejenak. Suaminya yang hampir dua minggu ini pergi tanpa pemberitahuan apapun padanya baru saja menelponnya. Bukan tanpa sebab kenapa pria itu kini menghubunginya. Semua bermula ketika kemarin Dia mengirim pesan gambar suaminya tengah duduk bersama seorang perempuan di salah satu cafe di mall. "Kamu berhak melakukan apapun asal jangan sampai ketahuan oleh mama atau papa. Cukup saya saja yang melihat ini." 21:01 ... Seorang laki-laki duduk dengan gelisah di salah satu sudut cafe. Sesekali diliriknya jam tangan yang melingkar di tangannya. Sudah dua puluh menit berlalu tetapi seseorang yang kemarin sudah mengusiknya itu belum juga menampakkan diri. Dengan gusar diraihnya ponselnya dan mendial salah satu nomor di ponselnya. "Lo di mana?" "Saya di sini kok" Laki-laki itu kini mendongakkan kepala bersamaan suara yang terdengar dari orang yang baru saja ditelponnya. Di letakkan begitu saja ponselnya dengan gerakan sedikit kasar. Ditatapnya perempuan yang kini berdiri di hadapannya itu dengan tatapan yang tajam dan dingin. Gadis berkerudung mocha yang tampak serasi dengan atasan baju yang dikenakannya itu mengulas senyum tipis sesaat sebelum akhirnya duduk di kursi seberang berhadapan dengan suaminya, Aryan. "Lo ngadu apa sama papa?" tuduh Aryan langsung. Dia menghela napas, melirik sejenak ke arah suaminya yang ehemm memang tampan tapi songong itu dan melambaikan tangan ke arah pelayan cafe sambil tersenyum. "Mbak pesen americano ice nya satu ya. Terima kasih." ucapnya. Saat pelayan itu akhirnya berlalu Dia mulai menatap ke arah suaminya. "Apa tidak bisa saya menunggu dan meminum kopi pesanan saya dulu sebelum kita mulai berbicara mas?" lanjutnya. "Gue gak suka basa-basi. Waktu gue gak banyak. Langsung ke intinya aja. Jangan ngadu macam-macam ke papa mama atau lo akan menyesal. Lo mau pake foto itu untuk memojokkan gue di depan kedua orang tua gue hahhh?" bentak Aryan dengan nada yang tinggi. "Mas gak pengen tau ya, saya dapet foto itu darimana?" balas Dia dengan nada jail. Suaminya malah menatapnya dengan galak. Untung ganteng tapi karena songong kan gak jadi sayang ya. "Gak penting buat gue. Sekali lo ngadu macem-macem akan kupastikan lo bakal nyesel" ucap Aryan dingin. "Saya gak tau yang dimaksud dengan ngadu apa. Saya gak pernah ngadu apa-apa kok. Mau percaya atau tidak itu bukan urusan saya. Kalo gak mau keliatan buruk ya pulang ke rumah dan bersikaplah baik seperti suami pada umumnya dong. Setidaknya berpura-puralah demi kedua orang tua kita. Saya sudah gak punya stok alasan apa lagi di hadapan keluarga besar kita soal perihal keberadaanmu selama hampir dua minggu ini. " balas Dia panjang kali lebar yang menghasilkan luas. "Toh soal foto itu udah saya hapus kok. Saya juga gak bilang apapun ke papa mama Mas soal foto itu. Waktu itu saya juga gak sengaja ngliat mas di sana. Padahal saya pikir mas ilang selama ini. Tuhan memang baik ya. Saya di cafe yang sama lho kemarin. Mas pasti gak tau kan? Ahh lupa, mas kan gak peduli ya?" lanjut Dia sambil mengurai senyuman manis. Aryan hanya diam dan tidak merespon apapun. Perempuan berstatus sebagai istrinya ini memang mengucapkannya dengan nada yang biasa saja bahkan cenderung lembut. Tetapi itu justru membuat Aryan seperti tertohok. "Apa perempuan ini bodoh. Atau sedang berbohong dan sok baik dengan bersikap seolah hubungan kita baik-baik saja."terka batin Aryan. Melihat tidak ada respon apapun dari Aryan, Dia pun tersenyum dan berujar, "Udah ah, saya pamit. Kita anggap pembicaraan kita selesai. Saya harap kamu pulang hari ini. Dua minggu lagi, Dita sepupu mas nikah. Gak mau kan kalo mama sama papa tanya macem-macem kalo kita gak hadir bersama. Assalamualaikum" Dia segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar cafe setelah sebelumnya sempat menyerahkan beberapa lembar uang di meja kasir. Dirinya merasa ada yang sedikit mengganjal dan berpikir sejenak seperti melupakan sesuatu. "Duh kopiku belum sempat kuminum" batinnya. Flashback off

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

You're Still the One

read
119.4K
bc

My Ex Boss (Indonesia)

read
3.9M
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

Sweetest Pain || Indonesia

read
77.6K
bc

Stuck With You

read
75.8K
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.6M
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
486.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook