Perfect

Svarosky

lima puluh tahun sudah sekolah bernama Svarosky itu telah berdiri. sekolah itu terkenal akan segala kecerdasan dan tegas dalam mendidik. Mereka yang ada di Svarosky high school harus mencapai beberapa penilaian yang sudah menjadi dasar di sana. Setidaknya satu siswa harus mempunyai tujuh pencapaian dari seluruh poin pencapaian yang ada. karena jika kurang dari itu maka mereka akan langsung di pindahkan ke salah satu sekolah yang masih berada di bawah naungan Svarosky. Hanya perbedaannya adalah jika Svarosky itu sangat megah dan mewah sedangkan sekolah itu sangat sederhana.

di sekolah ini hampir seluruh siswanya sangat ambisius itu sebabnya tidak ada yang namanya perundungan. Itu karena mereka terlalu sibuk dengan diri mereka sendiri.

di Swarovski memiliki 30 poin dari tujuh belas keahlian dan tiga belas mata pelajaran wajib. Dari itu semua siswa hanya di wajibkan memiliki nilai sempurna minimal dua keahlian dan lima pelajaran wajib. Dari itu semua rata-rata pelajar di Svarosky bisa mencapai lima belas poin.

Dan sebuah keajaiban kalau ada seorang siswa yang berhasil meraih tiga puluh poin.

Dan di sekolah ini tiap tahunnya pasti ada siswa dengan poin yang hampir sempurna. Dari kelas dua belas ada Darwin Stelin yang memiliki tiga puluh poin sempurna. Dia adalah sosok murid sempurna menurut para pengajar di sana. Mudah bergaul dan memiliki banyak teman itu sebabnya ia dikenal di seluruh angkatan.

Sedangkan di kelas sebelas juga ada murid yang memiliki nilai sempurna tepat tiga puluh poin. Tidak lain adalah Clarissa Fawnia, dia sangat sempurna dari segi apapun. Prilakunya yang sangat baik di ketahui oleh siapapun di lingkungan Svarosky.

Tapi di luar itu semua pasti kesempurnaan hanyalah semu. Karena tidak ada manusia yang yang sempurna. Seperti Clarissa dia adalah salah satu manusia yang tidak sempurna.

dia bahkan tidak mengenal siapa orang tuanya, yang ia tahu kalau kedua orang tuanya itu telah meninggal sejak ia kecil. ia hanya tinggal di rumah kecil di ujung kota bersama neneknya. Hidupnya sangat sederhana, ia hanya tidak sengaja mendapat beasiswa di Svarosky sekolah ternama di kota itu .

untuk memenuhi kebutuhan hidup keduanya nenek Clarissa menjual kue di tokonya. Rumahnya memiliki toko kecil di depannya , terkadang saat hari libur Clarissa lah yang menjaga toko itu sedangkan neneknya istirahat.

selain itu Clarisa juga sering bekerja sebagai editor foto sederhana secara online.

hidup mereka sangat sederhana, setidaknya uang yang di dapatkan cukup untuk kehidupan sehari-hari .

tepat pukul lima Clarissa baru pulang dari sekolahnya. Tidak lupa ia membawa barang belanjaan yang ia beli. semua itu adalah titipan dari sang nenek. Banyak dari barang itu adalah bahan untuk kue dan sisanya adalah bahan makan sehari-hari.

"sa, kamu udah makan belum?" tanya nenek.

"belum nek , nenek masak apa hari ini?" tanya Clarissa.

"ini kesukaan kamu , nenek tadi masak fuyunghai," ucap nenek sambil membuka tudung saji.

Clarisa segera mengambil piring dan duduk di meja makan.

"eits, ganti baju dulu, seragam kamu mahal sayang kalau di pakai makan nanti kotor," ucao sang nenek .

Dengan cepat Clarissa segera mengganti baju dan mencuci tangannya. Tidak lupa ia segera menggantung seragamnya dan memasukkan ke lemari .

neneknya itu sangat sayang ke seragam Clarissa yang memang sangat mahal . ia baru mengetahuinya saat melihat daftar harga yang harus di lunasi. Untungnya saat itu neneknya hanya perlu membayar satu per empat dari harga asli .

"nenek ayo makan," ucap Caca. dari arah kamar.

nenek nya segera menyiapkan dua piring untuk dirinya dan cucunya itu.

"nek besok seperti Claris pulang agak malam," ucap Clarissa.

" kenapa?"

" soalnya Claris mau cari bahan buat tugas , Claris membawa baju ganti kok tenang aja," ucap Clarissa.

" kamu punya uang nak?" tanya nenek.

" punya nek , kemarin Claris habis di bayar sama klien Claris lumayan banyak," ucap Clarissa dengan semangat .

mendengar hal itu neneknya hanya bisa tersenyum sambil mengusap rambut cucunya itu.