episode 10 - Joana

1159 Kata
setelah  tertidur cukup lama di menara , aku terbangun dan sadar ada di basement . aku ingin menggerakan badanku namun ternyata aku terikat . aku mulai panik karena semua senjataku tak ada di tanganku . lalu aku mendengar suara langkah kaki dari atas . munculah seorang wanita cantik yang sepertinya tak asing bagiku . “ salam kenal tuan .. ? “ tanya sang wanita  . “ Tommy , Tommy Sullivan  ! bukankah kau putri kerajaan itu ? bagaimana bisa kau sampai disini  ? “ balasku . “ aku philifa joana , aku kesini untuk menuntut pertanggungjawabanmu , tuan sullivan ! “ kata sang putri . “ eeh .. gimana ya , itu … eeeh …  “ jawabku kebingungan . “ kau harus mengikuti ku ke kerajaan sekarang !! “ katanya sambil menarik kursiku . “sebentar ! bagaimana caranya kamu bisa tau rumahku !! “ tanyaku . “ mudah saja , aku mengikuti sang panglima dan saat di jalan aku  melihatmu sedang mengendap endap di salah satu gang kecil . jadi tanpa berlama lama aku langsung mengikutimu hingga sampai kesini . tak kusangka , calon suamiku tinggal di hutan . kata sang putri . “ maaf ya , aku kesana bukan untukmu , tapi untuk uang . aku tidak melihat hadiah dari lomba ini . aku baru sadar saat sedang mendaftar . hehe “ jawabku . “ HAAAAAAH !! sudah tidak ada maaf bagimu , kau harus bertanggung jawab ! “ kata sang putri .  “ tamatlah riwayatku  ……. “ pikirku .  aku dan sangat putri mulai berjalan menuju kerajaan . aku sudah dapat berdiri namun masih terikat dengan tali . putri ini juga terlihat kuat , akan kesulitan jika aku memberontak . aku juga sudah terluka jadi pasrah saja .  “ dimana senjataku ? “ tanyaku . “ kau … memang …. menyebalkan !! “ balasku dengan marah .   aku berlari pulang kerumah , namun sesampainya di rumah aku melihat tasku beserta senjata ada di depan pintu menara .  “ fyuhhh …. aman “ kataku sambil menghela nafas .  “ hey ! kenapa kau meninggalkanku di hutan ! “ tanya sang putri . “ berikan padaku ! semua senjatamu dan tas mu akan ku pegang . “ katanya . kami berdua kembali menyusuri jalan di hutan , hutan disini sangat luas jadi orang tidak akan bisa menghafal jalan semudah itu . buktinya sang putri mulai tersesat di hutan . aku saja sudah tidak tau lagi ada dimana .  ditengah perjalanan , segerombolan monster menyerang kami . monster itu menyerupai seekor babi hutan dengan ukuran yang lebih besar . satu saja sudah menyeramkan , apalagi kalau banyak . sang putri nampak tak takut dengan monster itu mulai maju menyerang mereka , anehnya semua monster itu mati satu persatu saat berdekatan dengan sang putri .  “ kekuatan apa itu ? telekinesis ? “ aku takjub dengan apa yang kulihat . saat aku memperhatikannya dengan lebih jeli , aku melihat sebuah jarum yang panjang kira kira panjangnya 20 cm . sang putri terus menyerang para monster , sedangkan aku hanya bisa menontonya saja . akhirnya para monster itu mundur dan kami dapat melanjutkan perjalanannya . tak terasa hari sudah mulai gelap . sang putri mulai ketakutan karena tidak tahu jalan pulang . walaupun begitu putri terus melangkah mencari jalan , dia masih belum menyerah . tiba tiba , tanah tiba tiba longsor dan kami hampir saja jatuh kebawah . aku sendiri berhasil selamat namun sang putri tidak bisa menjaga keseimbangan dan hampir jatuh ke bawah . aku menggigit tangan sang putri  dan menariknya jauh dari tempat itu , sebab aku tidak bisa menggunakan tanganku . “ fiuh...tadi itu nyaris saja ! “” kataku padanya. dia hanya menangis dan berterima kasih padaku . “ nah… karena aku telah menolongmu , sekarang bebaskan aku ! “ kataku . “ kalau ku lepas maka kau akan kabur ! “  jawab sang putri . “ tidak akan , putri “ kataku .  “ Panggil aku Joana !! “ jawab sang putri .  “ baik putrii “ kataku . “ aku tak akan kabur deh , untuk kali ini . “ kataku . akhirnya sang putri melepaskanku dan artinya aku terpaksa untuk pergi ke kerajaan itu . tapi ini sudah malam aku mulai mengumpulkan kayu untuk dibakar dan segera mendirikan tenda . untungnya aku telah menyiapkan tenda untuk saat saat seperti ini . aku mulai mendirikan tenda ini sendirian karena sang putri sepertinya sama sekali tak berpengalaman untuk camping .  akhirnya aku berhasil mendirikan tenda dan menyalakan api unggun . aku meminta sang putri untuk istirahat duluan sedangkan aku ingin membalut luka luka kemarin sehabis pertarungan . malam semakin larut , dan aku mulai mengantuk . aku pun terlelap karena kelelahan .  kami berdua bangun di esok harinya dan aku mulai merapikan tenda ini dibantu sang putri . sebenarnya aku sudah pulih total dan bisa saja meninggalkan sang putri  namun jika aku meninggalkanya sekarang dia akan mati . jadi saya terpaksa ikut dengannya seharian .  sekarang kami sedang berjalan di pinggir sungai .  aku meminta sang putri untuk berhenti sebentar , karena ingin minum .  namun saat aku selesai  minum dan mencuci muka , aku baru sadar bahwa putri tidak ada di dekatku. aku mulai panik , apalagi aku melihat suatu jejak . jejaknya saja masih baru dan menunjukan seekor monster bukan manusia karena jejak kaki ini sungguh besar . aku mulai berlari dengan kecepatan penuh mengikuti jejak itu . jejak itu mengarah kepada sebuah gua besar . tampak beberapa monster babi yang telah kita bunuh kemarin . aku menyiapkan senjata terbaikku  untuk menghadapi mereka . aku  melompat dan langsung menyebarkan aura ketakutan pada mereka semua . para monster itu langsung ragu untuk menyerangku . aku menyerang mereka dengan sekali serang , “ tornado hitam !! “ sampai mereka semua mati . lalu aku menyerap kembali darah mereka . aku memasuki gua itu sambil berteriak “ putri !!! putri !! , dimana kamu joana !! “ . setelah aku memasuki gua itu cukup lama aku akhirnya berhasil menemukan tuan putri . aku sepertinya dihadang oleh seekor monster yang berbadan manusia namun berkepala babi .  “ siapa kamu ?! “  tanya sang monster .  “ apakah kamu raja disini ? “ tanyaku . “ ya , akulah sang raja !! “ jawab sang monster .  dengan cepat aku membelah sang monster tersebut .  “ aku sedang marah , jangan mengganggu !! “ kataku .  aku menuju sang putri dan melihatnya dengan penuh luka . untunglah tak ada luka fatal . jadi aku mengobati sang putri . namun sang putri masih pingsan ,  maka aku segera membawanya ke kerajaan . aku menaruh surat kecil di bajunya yang mengatakan “ aku tak bisa hidup di kerajaan dan jadi seorang raja , namun jika kau ingin berkunjung ke rumahku datanglah sendiri ,  joana  “  hari ini sungguh melelahkan , aku sudah berhasil mengembalikan sang putri dan mengalahkan beberapa monster . jadi aku pulang kembali menuju pohon dan beristirahat .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN