setelah tertidur cukup lama di menara , aku terbangun dan sadar ada di basement . aku ingin menggerakan badanku namun ternyata aku terikat . aku mulai panik karena semua senjataku tak ada di tanganku . lalu aku mendengar suara langkah kaki dari atas . munculah seorang wanita cantik yang sepertinya tak asing bagiku .
“ salam kenal tuan .. ? “ tanya sang wanita .
“ Tommy , Tommy Sullivan ! bukankah kau putri kerajaan itu ? bagaimana bisa kau sampai disini ? “ balasku .
“ aku philifa joana , aku kesini untuk menuntut pertanggungjawabanmu , tuan sullivan ! “ kata sang putri .
“ eeh .. gimana ya , itu … eeeh … “ jawabku kebingungan .
“ kau harus mengikuti ku ke kerajaan sekarang !! “ katanya sambil menarik kursiku .
“sebentar ! bagaimana caranya kamu bisa tau rumahku !! “ tanyaku .
“ mudah saja , aku mengikuti sang panglima dan saat di jalan aku melihatmu sedang mengendap endap di salah satu gang kecil . jadi tanpa berlama lama aku langsung mengikutimu hingga sampai kesini . tak kusangka , calon suamiku tinggal di hutan . kata sang putri .
“ maaf ya , aku kesana bukan untukmu , tapi untuk uang . aku tidak melihat hadiah dari lomba ini . aku baru sadar saat sedang mendaftar . hehe “ jawabku .
“ HAAAAAAH !! sudah tidak ada maaf bagimu , kau harus bertanggung jawab ! “ kata sang putri .
“ tamatlah riwayatku ……. “ pikirku .
aku dan sangat putri mulai berjalan menuju kerajaan . aku sudah dapat berdiri namun masih terikat dengan tali . putri ini juga terlihat kuat , akan kesulitan jika aku memberontak . aku juga sudah terluka jadi pasrah saja .
“ dimana senjataku ? “ tanyaku .
“ kau … memang …. menyebalkan !! “ balasku dengan marah .
aku berlari pulang kerumah , namun sesampainya di rumah aku melihat tasku beserta senjata ada di depan pintu menara .
“ fyuhhh …. aman “ kataku sambil menghela nafas .
“ hey ! kenapa kau meninggalkanku di hutan ! “ tanya sang putri .
“ berikan padaku ! semua senjatamu dan tas mu akan ku pegang . “ katanya .
kami berdua kembali menyusuri jalan di hutan , hutan disini sangat luas jadi orang tidak akan bisa menghafal jalan semudah itu . buktinya sang putri mulai tersesat di hutan . aku saja sudah tidak tau lagi ada dimana .
ditengah perjalanan , segerombolan monster menyerang kami . monster itu menyerupai seekor babi hutan dengan ukuran yang lebih besar . satu saja sudah menyeramkan , apalagi kalau banyak . sang putri nampak tak takut dengan monster itu mulai maju menyerang mereka , anehnya semua monster itu mati satu persatu saat berdekatan dengan sang putri .
“ kekuatan apa itu ? telekinesis ? “ aku takjub dengan apa yang kulihat .
saat aku memperhatikannya dengan lebih jeli , aku melihat sebuah jarum yang panjang kira kira panjangnya 20 cm . sang putri terus menyerang para monster , sedangkan aku hanya bisa menontonya saja . akhirnya para monster itu mundur dan kami dapat melanjutkan perjalanannya . tak terasa hari sudah mulai gelap . sang putri mulai ketakutan karena tidak tahu jalan pulang . walaupun begitu putri terus melangkah mencari jalan , dia masih belum menyerah . tiba tiba , tanah tiba tiba longsor dan kami hampir saja jatuh kebawah . aku sendiri berhasil selamat namun sang putri tidak bisa menjaga keseimbangan dan hampir jatuh ke bawah . aku menggigit tangan sang putri dan menariknya jauh dari tempat itu , sebab aku tidak bisa menggunakan tanganku .
“ fiuh...tadi itu nyaris saja ! “” kataku padanya. dia hanya menangis dan berterima kasih padaku .
“ nah… karena aku telah menolongmu , sekarang bebaskan aku ! “ kataku .
“ kalau ku lepas maka kau akan kabur ! “ jawab sang putri .
“ tidak akan , putri “ kataku .
“ Panggil aku Joana !! “ jawab sang putri .
“ baik putrii “ kataku .
“ aku tak akan kabur deh , untuk kali ini . “ kataku .
akhirnya sang putri melepaskanku dan artinya aku terpaksa untuk pergi ke kerajaan itu . tapi ini sudah malam aku mulai mengumpulkan kayu untuk dibakar dan segera mendirikan tenda . untungnya aku telah menyiapkan tenda untuk saat saat seperti ini . aku mulai mendirikan tenda ini sendirian karena sang putri sepertinya sama sekali tak berpengalaman untuk camping . akhirnya aku berhasil mendirikan tenda dan menyalakan api unggun . aku meminta sang putri untuk istirahat duluan sedangkan aku ingin membalut luka luka kemarin sehabis pertarungan . malam semakin larut , dan aku mulai mengantuk . aku pun terlelap karena kelelahan .
kami berdua bangun di esok harinya dan aku mulai merapikan tenda ini dibantu sang putri . sebenarnya aku sudah pulih total dan bisa saja meninggalkan sang putri namun jika aku meninggalkanya sekarang dia akan mati . jadi saya terpaksa ikut dengannya seharian . sekarang kami sedang berjalan di pinggir sungai . aku meminta sang putri untuk berhenti sebentar , karena ingin minum . namun saat aku selesai minum dan mencuci muka , aku baru sadar bahwa putri tidak ada di dekatku. aku mulai panik , apalagi aku melihat suatu jejak . jejaknya saja masih baru dan menunjukan seekor monster bukan manusia karena jejak kaki ini sungguh besar . aku mulai berlari dengan kecepatan penuh mengikuti jejak itu . jejak itu mengarah kepada sebuah gua besar . tampak beberapa monster babi yang telah kita bunuh kemarin . aku menyiapkan senjata terbaikku untuk menghadapi mereka . aku melompat dan langsung menyebarkan aura ketakutan pada mereka semua . para monster itu langsung ragu untuk menyerangku . aku menyerang mereka dengan sekali serang , “ tornado hitam !! “ sampai mereka semua mati . lalu aku menyerap kembali darah mereka . aku memasuki gua itu sambil berteriak “ putri !!! putri !! , dimana kamu joana !! “ . setelah aku memasuki gua itu cukup lama aku akhirnya berhasil menemukan tuan putri . aku sepertinya dihadang oleh seekor monster yang berbadan manusia namun berkepala babi .
“ siapa kamu ?! “ tanya sang monster .
“ apakah kamu raja disini ? “ tanyaku .
“ ya , akulah sang raja !! “ jawab sang monster .
dengan cepat aku membelah sang monster tersebut .
“ aku sedang marah , jangan mengganggu !! “ kataku .
aku menuju sang putri dan melihatnya dengan penuh luka . untunglah tak ada luka fatal . jadi aku mengobati sang putri . namun sang putri masih pingsan , maka aku segera membawanya ke kerajaan . aku menaruh surat kecil di bajunya yang mengatakan “ aku tak bisa hidup di kerajaan dan jadi seorang raja , namun jika kau ingin berkunjung ke rumahku datanglah sendiri , joana “
hari ini sungguh melelahkan , aku sudah berhasil mengembalikan sang putri dan mengalahkan beberapa monster . jadi aku pulang kembali menuju pohon dan beristirahat .