“ pelakunya adalah mahasiswa yang minum bir ! “ kataku .
“ kau menggunakan garam untuk membuat gelembung dalam bir muncul lagi sehingga membuatmu seolah olah ada disini , kau juga mengukur takaran garam agar saat polisi datang gelembung akan habis . itulah rencanamu ! buktinya adalah sisa garam yang ada di mejamu yang berantakan . “ kataku .
orang itu kehabisan kata kata dan tertunduk malu , ia segera dibawa oleh pihak berwajib . dan kami mengembalikan dompet itu kepada teman kami . kami kembali ke pantai dan menikmati sisa waktu kami disana . walau kami sudah tidak ingin bermain lagi . tidak terasa waktu sudah menunjukan waktu sore hari . kami pun segera berpamitan dan pulang kerumah masing masing . namun peter ingin menginap hari ini di rumahku , dia pun juga sudah meminta izin dari orang tua . aku pun hanya bisa membawanya pulang bersamaku . selama perjalanan kami berbincang bincang mengenai hal tadi
“ tadi itu kau sangat keren ! “ kata peter .
“ biasa aja kok , sebenarnya aku ingin menyerahkannya pada pihak kepolisian . namun aku tak ingin teman kita kehilangan uang gara gara pencuri “ balasku .
kami berdua pun akhirnya sampai dirumah . aku berencana untuk pergi menjelajah lagi di dunia itu . aku mendiskusikannya dengan peter , malamnya kami sudah siap di basement untuk pergi . satu persatu kami menghilang dari belakang pohon . kami berdua mulai berjalan menuju menara tempat kami tinggal . kami naik ke lantai atas dan mulai melihat daerah sekitar . kami kaget melihat disana ada kebakaran yang terjadi di hutan tempat tinggal kami . kami segera ke bawah dan mengambil beberapa air . aku berlari melihat keadaan disana , sedangkan peter sedang mengambil air . jika kami teliti lebih jauh , ada dua lokasi kebakaran di sini . maka kami pergi kesalah satu lokasi kebakaran untuk memadamkannya . ternyata kebakaran ini terjadi akibat serangan kumpulan monster berbentuk serangga yang mirip semut bertanduk dan bersayap , semut itu juga mengeluarkan bola api dari mulutnya . akhirnya peter sampai disini . namun aku bingung kenapa ia tidak membawa seember air sekalipun .
“ lah ? airnya ? “ tanyaku .
“ ini dia !! “ kata peter sambil menembakkan panah nya ke udara .
seketika muncul hujan di udara membuat api padam seketika . masalah tidak selesai sampai disitu , para semut itu mulai menyerang kita ! aku menyuruh peter untuk mencari posisi paling aman untuk memanah sedangkan aku bersiap untuk menyerang . semut semut itu juga tidak sebodoh yang kita kira . para semut itu membuat sebuah pondasi untuk menyerang dan bertahan . sejauh yang kuhitung jumlah mereka tidak terlalu banyak , hanya sekitar 10 semut . walau jumlah mereka sedikit , tubuh mereka hampir sebesar rusa dewasa !
para semut itu membuat beberapa barisan untuk menyerang kami . pada barisan pertama para semut memajukan tanduknya secara bersamaan untuk membuatku tidak bisa menyerang . di barisan kedua , beberapa semut bersembunyi di semak semak dan menembakkan bola apinya pada ku . di barisan terakhir , para semut menyerangku dari udara dengan tanduknya .
semut semut ini membuatku tidak bisa bergerak , aku tidak bisa menyerang sama sekali karena bola api yang mereka keluarkan . aku tidak tahu apa yang sedang peter lakukan . tiba tiba , sebuah panah meledakan tanah dan menghancurkan pondasi para semut . aku melihat celah itu dan mengeluarkan sabitku . aku menghancurkan pondasi para semut itu . disaat semut yang terbang terfokus padaku , peter menembaki mereka satu persatu . dan beberapa saat kemudian , semut semut itu sudah mati terkapar .
kami berlari ke lokasi kebakaran yang lain , namun sesampainya disana kami tidak menemukan api . melainkan hanya ada bangkai semut yang mati . yang lebih mengejutkannya lagi semut semut ini jumlahnya lebih dari 20 . tiba tiba kami melihat seseorang , dengan jubah hitam + orange berjalan mendekati kami . kami mengangkat senjata kami dan bersiap menyerang . aku mencoba bertanya siapa dia , namun tidak dijawab . dia hanya mengatakan “ maju kalahkan aku ! “ berulang kali .
peter memanah orang itu sedangkan aku menyerangnya dengan kecepatan penuh . namun kedua serangan itu dapat dengan mudah dipatahkan olehnya . panah itu seperti jatuh karena tekanan . sedangkan tubuhku menjadi berat seperti ditekan sesuatu . kami berdua akhirnya terjatuh dan pingsan .