episode 13.1 - pencuri dompet

705 Kata
sudah beberapa hari aku  terus berada dirumah . karena akhir akhir ini aku sangat sibuk dan tidak bisa terlalu banyak bermain . hari ini adalah hari jumat , sebenarnya esok aku ingin kembali ke pohon lagi namun salah satu temanku menelponku dan mengajakku untuk pergi ke pantai . mereka mengatakan bahwa semua teman kelas telah ikut dan hanya aku yang sangat susah untuk dihubungi . maka mereka meminta peter untuk menghubungiku . alhasil aku tak dapat menolak permintaan itu.  keesokan paginya aku bangun terlambat , karena desa kami dekat dengan pantai maka kami janjian untuk bertemu di dekat pantai . aku pergi dari rumahku menggunakan sepeda . sesampainya disana , aku dimarahi oleh teman temanku karena terlambat . sepertinya peter dan sarah ada disana . kami pun langsung bermain di pantai , peter dan aku beserta teman temanku yang lain bermain voli , sedangkan sarah dan yang lainnya berjemur . tiba tiba ada seseorang yang mencuri dompet temanku yang sedang berjemur . aku dan peter mengejar pencuri itu hingga melewati jalan raya , kemudian memasuki salah satu hotel disana . kami melihat pencuri itu pergi memasuki lift . aku melihat  lift itu berhenti di lantai 6 / paling atas . kami mencoba menaiki lift itu kembali , amun aku pergi menggunakan tangga untuk memastikannya tidak kabur .  sesampainya di atas , kami melihat sekitaran sepuluh kamar di lantai itu  . kami memeriksa satu persatu kamar tersebut dan menemukan 3 pria dan sebuah set baju hitam yang dipakai oleh pencuri tadi . beberapa menit setelah  kami memeriksa kamar , polisi setempat datang ke hotel tersebut . polisi terlihat kebingungan melihat ketiga pria tersebut . setelah itu polisi tersebut mulai menanyai ketiga pria tersebut .  pria pertama adalah seorang berkacamata yang sedang merokok . “ aku hanya sedang merokok dan menikmati pemandangan pantai ini . jika aku tadi pergi maka rokok yang sudah setengah habis ini pasti sudah kering . “ katanya . pria kedua adalah mahasiswa  yang sedang menonton TV dan minum bir .  “ haaah , hari ini aku bahagia !  aku sudah lulus universitas  , maka aku datang kesini untuk merayakan keberhasilanku ! ha..ha..ha..! apalagi aku baru saja membeli  bir ini beberapa waktu yang lalu .  jika aku tadi pergi seharusnya bir ini tidak berbusa . dan lihat busanya baru mati sekarang . tidak mungkin aku pelakunya ! “ katanya . pria ketiga adalah seorang pria yang cukup gemuk yang sedang makan . “ aku sedang makan , aku bisa membuktikan bahwa aku disini tadi ! lihat tehku masih ada uapnya . fiuh … jadi bagaimana caranya aku bisa keluar ?“ katanya . aku diam diam  menguping  semua pembicaraan pak polisi dengan ketiga pria tersebut .setelah itu aku memberitahu teman temanku ,  teman temanku juga mulai panik mendengar semua perkataanku . aku menjauh dari teman temanku  dan mulai berpikir . “ ini ribet ! males banget … kasih ke polisi aja . tapi temanku akan sedih kalau uangnya hilang  , aduh.. menyebalkan “ .  aku mulai melihat lihat tempat kejadian , aku memeriksa kamar pria pertama , kupikir sepertinya dia adalah perokok berat . namun dia sangat perfeksionis . semua barangnya tersusun rapi . lalu pria kedua , dia sangat kacau . kamarnya sangat berantakan . aku hanya menemukan sedikit partikel putih di meja . dan untuk pria terakhir , aku pikir dia rakus , dan jorok . bungkus makanan semua ada di tempat sampah .  setelah aku memeriksa semuanya  , aku mencoba berjalan jalan di lorong dan melihat sebuah tong sampah dan saat di periksa , ini menarik ! aku pergi ketempat polisi itu dan ketiga orang itu . lalu mengatakan . “ holaa..pak polisi  ! aku tahu siapa pelakunya … “ . “ hah…..! serius ?! “ kata polisi .   “ jadi pelakunya adalah ….. “ kataku . “ orang mencuri dan  berlari dari kami kemudian  bersembunyi disini , lalu membuang hasil curiannya ke tempat sampah dan menyamar sebagai orang yang menginap di hotel ini . pertama tama , semua orang di tempat ini  mempunyai alibi yang berbeda beda dan tak bisa dibantahkan . namun  ada satu cara untuk memecahkan alibi itu yaitu dengan … benda ini ! “ kataku.  “ pelakunya menggunakan garam untuk menghilangkan jejaknya ! “ tambahku .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN