Kakiku menjuntai – tak menapak tanah. Bukan karena aku sudah mati. Kalian tak perlu khawatir, meskipun sekarang kaki tak menapak bukan berarti aku melayang akibat sudah menjadi arwah. Lelaki itu sejak setengah jam lalu menggendongku seperti anak kera. Ah, kenapa pula harus memberi perumpamaan dengan kera. Ralat, maksudku anak balita. Bisepsnya yang menyembul kiraku tak ada manfaatnya. Tapi Justru kini kurasakan benefitnya. Aku menghela napas berat, rasanya perjalanan ini begitu melelahkan. Tubuhku sudah lunglai, bahkan bisa kurasakan tubuhku lebih ringan dari biasanya. Walau bagaimanapun kita tak bisa mengatur asupan gizi sebagaimana seharusnya. Di sini kita hanya memakan apa saja yang sekiranya tertangkap oleh pandangan mata. Mataku tak sengaja menatap ke arah tumit yang membiru keun

