"Kamu masih belum lupa? Masih terus terbayang?" tanya William setelah Daisha mampu menguasai diri. Perempuan itu sedikit melunak saat ia memberikan segelas air mineral dan membantu menenangkan. Daisha mengangguk kecil. Bagaimana bisa ia melupakannya jika semua terjadi tepat di depan mata. Ibu dan suaminya kala itu meregang nyawa akibat menyelamatkannya. "Kamu masih mau terjun ke dunia bisnis? Masih ingin meneruskan niat baik ayah kamu?" Daisha menggeleng. Ia memang tak tertarik lagi setelah dirinya paham bagaimana kotornya bisnis yang dijalani sang ayah. Juga seperti apa orang-orang yang berkecimpung di sana. "Kalau begitu lepaskan. Minta suamimu mundur dari calon pemegang saham berikutnya juga," pinta William dengan tegas. Ia memang hanya ingin kekuasaan di Rajandra Group tak terisi

