"Kamu, gila! Ngapain nyebrang gak liat- liat!" Raisa mendongak dan tertegun beberapa saat, jantungnya berdegup kencang entah karena baru saja lolos dari maut atau karena pria di depannya. "Kamu?" Raisa mendorong tubuh jangkung itu menjauh, lalu memutar tubuhnya, baru saja berbalik kaki Raisa kembali oleng sebab tersandung kakinya sendiri, beruntung pria di belakangnya dengan cepat menahannya hingga dia tak jadi terjatuh. "Hati- hati, Sa." Raisa segera menepis tangan Brian yang masih saja mendekapnya. Saat ini pria itu berdiri di hadapannya membawa campuran perasaan dalam dirinya, marah, kesal, benci tapi juga rindu yang membuncah, namun Raisa juga tak ingin merasakan hal lebih menyakitkan dari ini. "Mau apa kamu sebenarnya?" Raisa menatap tajam pada Brian. Ingatan tentang Brian yang

