Darma dan Lina melihat ke arah dimana Raisa tengah melamun, sejak pulang kemarin putri mereka kerap melamun sendiri dan terlihat sedih, meski di depan mereka Raisa selalu menunjukkan wajah biasa- biasa saja bahkan cenderung ceria, tapi saat dia sedang sendiri Raisa kembali murung. "Kenapa ya, Pa?" tanya Lina, padahal dia tahu suaminya tak tahu, tapi tetap saja pertanyaan itu muncul. "Coba nanti Papa tanya," ucap Darma yang tak kalah khawatirnya dari sang istri. "Iya, Pa. Selama ini Isa kan lebih suka cerita sama Papa." Darma menggeleng "Gak lagi, sejak perceraiannya itu Isa gak lagi mau bicara sama Papa." Lina menghela nafasnya "Mama sebenarnya masih penasaran kesalahan apa yang di buat Isa, sampai Kemal menceraikan Isa di hari pertama." "Apapun itu, jangan ungkit lagi, apalagi sebut

