Eps. 2 = RENCANA MAS ERIC UNTUK MIRA

1100 Kata
(PoV Buk Yanti) *Flasback On* Dulu sewaktu ibu kandung Dessy bersekolah disini dan menetap bersama kami, kami hidup rukun layaknya keluarga utuh yang harmonis. Hingga suatu hari saat aku tak sengaja melewati ruang kerja Mas Eric, aku mendengar seperti suara orang yang tengah berbisik-bisik. Lantas akupun langsung mendekat dan memasang telinga pada daun pintu agar bisa mendengar sesuatu. "Om, Mira minta uang dong" ucap Mira "Om cuman punya segini, nanti kalau kurang coba minta sama Tante ya" jawab Mas Eric "Ihhhh malas ah, ntar malah disemprot sama mulut Tante yang cerewet itu" jawab Mira dengan sukses membuat emosi aku naik ke ubun-ubun "Kamu ngak boleh ngomong kayak gitu Mira, karena biar gimana pun Tante Yanti itu istri Om" ucap Mas Eric "Ia Ia Om maafin aku ya, habisnya aku tuh sebel banget sama Tante, masa hanya karena kemarin aku pulang telat dikit aku dimarahi, sebel deh" lanjut Mira "Tante mu itu emang kayak gitu, tapi sebenarnya dia baik. Dia juga kan nasehatin kamu untuk kebaikan kamu sendiri" jawab Mas Eric kesekian kalinya membantah kata-kata Mira yang seenak jidat menjelekkanku didepan suamiku "Ya udah deh Om, makasih yah duitnya. Tapi Mira mohon Om jangan ngasih tau ke Tante yah kalau Mira sering minta uang sembunyi-sembunyi sama Om" terdengar seperti Mira memohon pada Mas Eric "Iaa Om janji" jawab Mas Eric Aku pun secepat kilat bersembunyi dibalik meja agar tak terlihat jika aku sedang menguping. Setelah kulihat Mira menghilang masuk kedalam kamarnya aku pun langsung masuk ke ruang kerja Mas Eric "Papa ngapain ? Kelihatannya sibuk amat? " tanyaku pada suamiku "Eh Mama , ngak kok Ma. Ini papa cuman lagi pusing aja sama masalah sedikit di kantor tadi siang" jawab suamiku "Eh Pa, Mama mau ngomong dikit dong. Tadi gak sengaja Mama dengar pembicaraan Papa sama Mira. Saran mama nih ya jangan terlalu manjain dia sama uang Pa, ntar jadi kebiasaan loh" ucapku pada Mas Eric "Eh maafin Papa ya Ma. Mungkin Mira lagi butuh kali Ma, itu kenapa dia datang minta uang ke Papa karena katanya takut kalau minta nya sama Mama" jawab Mas Eric gelagapan. Mungkin ia tak menyangka jika aku tadi mendengar ucapan Mira "Sebenarnya ngak apa-apa juga sih Pa, tapi kan jangan sering-sering juga ya kan? Toh kan tiap bulan udah Mama kasih uang jajan buat sebulan" ucapku memberi masukan pada Mas Eric "Ya udah Ma ngak usah diperpanjang lah. Toh tadi juga Papa cuman kasih uang 50.000 aja kok" jawab Mas Eric tersenyum "Iya iyaa Mama juga cuman mau kasih saran ke Papa aja kok" jawabku singkat "Trus Papa juga mau tanya ke mama, kata Mira kemarin Mama marahin dia waktu pas pulang sekolah yah? " tanya Nas Eric "Bukan marah Pa, itu juga Mama cuman niat buat nasehatin Mira aja Pa. Mama cuman bilang ke dia kalau lain kali pulang sekolah yah langsung pulang jangan keluyuran ngak jelas, pulang dulu selepas itu mau kerumah teman baru pergi intinya pulang dulu. Gitu aja kok Pa, soalnya bukan baru sekali ini aja dia kayak gitu, udah berulang-ulang kali Pa. Mama cuman takut nanti terjadi apa-apa malah kita yang disalahin karena ngak bisa jagain Mira" jelasku pada Mas Eric "Emang biasanya Mira pulang sekolahnya jam berapa Ma? " tanya Mas Eric "Kadang jam 3 atau 4 sore Pa, tapi akhir-akhir ini malah kadang sampai magrib baru pulang. Mungkin dia fikir kan ngak ada yang negur makanya makin ngelunjak, eh sekali negur kemarin malah ngak terima" tegasku jelas "Kok Papa ngak tau yah? Mama juga ngak ngasih tau" jawab Mas Eric merasa heran dengan penjelasanku "Yaelah, Papa kan sibuk kerja. Pagi berangkat, magrib pulang. Kadang siang pulang itupun jarang, jadi mana Papa tau" jawabku "Yaudah nanti biar Papa yang nasehatin Mira ya Ma" ucap Mas Eric "Okay lah. Kalau gitu Mama kedapur dulu ya, mau siapin makan malam, habis itu Papa turun yah kita makan bareng-bareng" ucapku mengingatkan Mas Eric "Oke siap Ma, nanti Papa nyusul" jawab Mas Eric Aku pun bergegas untuk menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam nanti. Baru saja sampai di bawah tangga, aku melihat Mira keluar dari kamarnya dan ia pun langsung menegurku sekedar berbasa-basi "Eh Tante, mau ngapain tan? " tanya Mira padaku "Ngak kok, Tante cuman mau nyiapin makan malam aja" jawabku "Oh ya udah biar Mira bantu ya tan" ucap Mira menawarkan bantuannya "Ya boleh-boleh aja, terserah kamu aja" jawabku singkat Mira pun berjalan mendahuluiku menuju kearah kulkas dan berniat mengeluarkan bahan-bahan makanan yang akan dikeluarkan untuk memasak makan malam kami. "Tumben-tumben nya si Mira bantu-bantu kayak gini" batinku bertanya karena tak biasanya ia membantuku didapur. "Tante mau masak apa aja, biar Mira keluarin apa-apa aja yang Tante butuh" tanya Mira "Kayaknya masak ayam goreng sama capcai plus sambal goreng terasi aja biar simple" jawabku Mira pun langsung mengeluarkan ayam yang telah diungkep, dan bahan-bahan untuk membuat capcai dan sambal terasi. Selesai dari situ Mira langsung mencuci tangannya dan memotong sayur-sayuran yang telah ia keluarkan sementara aku sibuk menggoreng ayam 40 menit berlalu, akhirnya makan malam pun siap dihidangkan, aku pun langsung memanggil Mas Eric untuk turun makan malam bersama. Dirumah kami hanya tinggal bertiga bersama Mira karena aku hanya memiliki 1 anak laki-laki berusia 20 tahun yang sedang menjalani study lanjutan di Singapore. Selesai makan malam Mira pun langsung membantuku membereskan meja makan lalu menyimpan piring-piring kotor di wastafel dapur. Kami pun duduk di ruang tv sembari menikmati acara televisi, Mira pun ikut duduk bersama aku dan Mas Eric walaupun ia sibuk dengan Handphone genggamnya. "Mira, 3 bulan lagi kan kamu lulus SMA, niatnya mau lanjut disini atau gimana ?" tanya Mas Eric pada Mira "Belum kepikiran kesitu Om, soalnya habis lulus nanti aku masih mau pulang ke kampung buat jengukin ayah sama ibu" jawab Mira "Oh ya udah, nanti kan kamu pulang, nah mintalah pendapat sama ayah dan ibumu, Tante sama Om disini juga kan sendiri jadi ngak apa-apa kalau kamu juga masih mau tinggal disini kok" ungkap Mas Eric "Iya Om. Mira juga pengennya kuliah tapi itulah Mira kepikiran ayah sama ibu nanti dapat biayanya dari mana, kan biaya kuliah pasti mahal-mahal Om" jawab Mira "Ya ampun, soal biaya pasti Om dan Tante bisa jamin kok, karena biar gimana pun kamu itu keponakan kandung Om, yang penting kamu nurut kalau dinasehatin Om sama Tante" ucap Mas Eric Aku pun hanya diam sambil menyimak pembicaraan mereka. "Menurut Mama gimana? " tanya Mas Eric padaku "Mama juga mana-mana aja Pa, intinya semuanya buat kebaikan" jawabku singkat Mas Eric pun hanya tersenyum mendengar jawabanku. Selepas itu Mira pun pamit untuk ke kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 22.00, aku dan Mas Eric pun juga langsung menuju ke kamar kami untuk segera beristirahat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN