Ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis)
prolog masa lalu (flashback)
Sebagaimana diketahui Istana megah Nabi Sulaiman digambarkan seperti kota futuristik, dengan kaca tembus pandang, kendaraan udara, dan teknologi komunikasi canggih, bahkan teknologi teleportasi, dan ini banyak ditemukan dalam beberapa teks kuno sejarah dan bahkan Alquran.
Dimana kemegahan istana Nabi Sulaiman di indikasi dalam banyak sejarah mitologi memiliki hubungan dengan Dabbah (makhluk cerdas luar angkasa), dimana makhluk cerdas luar bumi yang memberi pengetahuan kepada “ahli kitab” (ilmuwan) dalam menciptakan banyak hal seperti mesin teleport yang mampu memindahkan istana ratu Bilqis dan juga pesawat terbang yang mampu membawa Sulaiman bisa terbang.
peradaban Sulaiman pada masanya adalah masa kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang terjadi di masa Sulaiman begitu fantastis, bahkan bisa dikatakan masa Sulaiman adalah masa peradaban puncak teknologi.
Setelah Nabi Sulaiman wafat, peradaban itu hancur akibat bencana alam yang sangat dahsyat, lalu tenggelamlah kisah tentang Sulaiman ini, dan diwariskan serta disebarkan oleh ahli filsafat kuno sebagai cerita mitologi Atlantis.
apakah itu benar adanya…?
Kembali ke masa saat ini di tahun 2025, tepatnya awal bulan Januari 2025, dimana sekelompok ilmuwan Muslim sedangkan melakukan riset tentang peta kuno yang mereka temukan di mana peta kuno bawah laut itu terindikasi adanya peninggalan peradaban maju pada zaman dahulu sehingga memancing tim ilmuwan Muslim ini untuk mengeksplorasi tentang laut tersebut dan lokasi itu ada di sepanjang laut pantai Utara dan Selatan, tim peneliti laut itu kepalai oleh Dr. Ziyad Al-Faruqi usia 35 tahun dengan perawakan tinggi ganteng kulit putih dan wajah yang tampan, ia adalah Ilmuwan arkeologi Muslim, spesialis peradaban kuno dan teknologi hilang, ia juga mempunyai sifat Cerdas, skeptis tapi beriman kuat, punya rasa ingin tahu besar.
Dan dalam hal ini ia mengepalai tim penelitian laut untuk mencari rahasia di balik peta kuno yang mereka miliki dan yakini jika peta kuno bawah laut ini akan membuka sebuah rahasia sejarah bawah laut yang belum ditemukan saat ini, penelitian ini dimodali atau disponsori pengusaha kaya raya muslim keturunan jepang - Indonesia bernama Joe Takeshi, Joe Takeshi ini pengusaha bitcoin dan perusahaan digital terkenal, ia masih muda kaya raya berumur 30 tahun belum menikah, mempunyai mata tajam kulit putih rambut lurus hidung mancung badan tinggi proporsional, ia juga termasuk pengusaha yang cerdas dan pintar dalam segala hal, dan ia juga sangat tertarik dengan sejarah peradaban Islam, sehingga ia dengan antusias mau mensponsori penelitian ilmiah laut yang dipimpin oleh Dr Ziyad Al-Faruqi tentang pencarian peta kuno bawah laut yang mengindikasikan jika peta kuno itu ke arah istana kuno bawah laut.
Tim penelitian bawah laut ini dinamakan dengan nama ‘Misi Bawah Laut Atlantis” di singkat dengan MBLA tim peneliti ini langsung dipimpin Dr Ziyad Al-Faruqi dan 30 orang tim dan kru, mereka tidak hanya mengandalkan tim penyelam saja, tapi justru mereka menciptakan atau membuat kapal selam dengan teknologi canggih dengan mampu menyelam ke kedalaman puluhan ribu kilometer laut, kapal selam ini memang mereka ciptakan atas usulan dan modal Joe Takeshi dimana Joe Takeshi ingin benar-benar membuktikan jika peta kuno bisa menemukan istana bawah laut, bahkan Joe Takeshi ikut dalam ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) bersama Dr Ziyad Al-Faruqi dan 20 orang tim lainnya.
Dan ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) mempunyai proses persiapan yang cukup lama, persiapan ini di mulai di tahun 2021 dan 2025 baru bisa akan mereka laksanakan ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis), karena Joe Takeshi dan Dr Ziyad tidak ingin ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut) jadi sia-sia maka proses persiapan memakan waktu hingga hampir 4 tahun.
Fokus pencarian mereka pada Laut Selatan dan Utara Indonesia, dan misi awal dilakukan di laut Selatan Yogyakarta dimana dalam hasil penelitian mereka selama persiapan laut Selatan Yogyakarta adalah kuat membuktikan dimana lokasi istana misterius yang ada di dalam peta kuno yang ditemukan oleh Dr Ziyad, karena dari lokasi dan kedalaman laut diperkirakan memang istana misterius itu berada di dalam laut Selatan Yogyakarta.
Tepatnya hari Selasa bulan Januari 2025, ekspedisi dimulai dimana Joe Takeshi dan Dr Ziyad Al-Faruqi bersama Tim ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) menaiki kapal besar dan canggih yang juga di dalamnya membawa kapal selam canggih, dimana mereka berangkat dari pelabuhan kepulauan seribu menuju ke arah laut selatan Yogyakarta, dalam perkiraan mereka memakan waktu 10 sampai 12 jam, karena pada saat itu hujan turun dengan deras nya.
Kapal canggih itu dinahkodai Kapten Santoso ia berumur 52 tahun pensiunan angkatan laut Indonesia, ia termasuk anggota militer angkatan Laut yang disegani di masanya, dan ia saat ini sudah pensiun dan mengambil pekerjaan freelance sebagai nahkoda kapal apapun.
Kapal canggih itu dimanakah kapal “Super Atlantis” desain kapal itu memang sangat besar dengan struktur arsitektur kapal yang sangat canggih, dimana semua peralatan kemudi sudah digital bahkan menggunakan program kemudi Ai, dimana semua bisa dilakukan secara otomatis sehingga mempermudah Kapten Santoso untuk mengemudikannya.
Kapten Santoso tidak sendiri dalam ruang kendali kapal ia bersama timnya sendiri dalam arti orang kepercayaan Kapten Santoso, mereka adalah :
Nadya Purnama, wanita cantik jelita dan tomboy berusia 24 tahun, ia adalah wakil Kapten Santoso dan uniknya Nadya ini anak kedua dari Kapten Santoso yang memang selalu di ajak Kapten Santoso dalam setiap ekspedisi perjalanan laut.
Jhoni, laki-laki berusia 37 tahun asisten kepercayaan Kapten Santoso dan ia mantan nelayan setempat yang di ajak Kapten Santoso dalam semua ekspedisi perjalanan laut yang dijalani Kapten Santoso selama ini
dan sepuluh orang lagi adalah anak buah kapal dari Kapten Santoso.
Kapal Super Atlantis agak terlihat goyang saat itu karena memang gelombang laut memang lagi tinggi kala itu dimana juga hujan deras sedang terjadi, tapi itu bukan jadi hambatan karena kapal ekspedisi Super Atlantis ini memiliki teknologi canggih sehingga kapal Super Atlantis tidak terlalu berpengaruh dengan gelombang tinggi laut, hanya terasa seperti gelombang kecil saja.
sedangkan Dr Ziyad dalam ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) membawa enam orang tim ahli penelitian ilmiah, dan mereka adalah :
Dr. Maria Casanova, ia seorang ilmuwan antropologi muda yang cantik berumur 28 tahun, ia termasuk Ilmuwan wanita yang jenius.
Dr. Zee Andini, ia seorang ilmuan sejarah kuno dimana ia seorang wanita cantik berumur 26 tahun, cerdas, cantik dan juga ahli sejarah kuno.
Dr. Ahmad Kahfi al-Bukhari, ia adalah ilmuwan tafsir bahasa kuno termasuk ahli tafsir Al-Qur'an, dimana ia juga masih tergolong muda berumur 29, ia juga sangat dibutuhkan sekali dalam ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) ini.
Dr. Takagawa adalah ilmuwan ahli laut dari jepang berumur 39 tahun.
Dr. Ali Baba, Ilmuwan keturunan Indonesia-arab dimana ia adalah ilmuwan ahli antropologi benda kuno dasar laut, ia berumur 38 tahun.
Dr. Sherly Chintya, ia adalah ilmuwan ahli sejarah kuno dari Inggris dan ia berumur 45 tahun, ia termasuk ahli sejarah kuno di Oxford university Inggris.
inilah enam orang tim yang dibawa oleh Dr Ziyad Al-Faruqi untuk membantu ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) agar berhasil memecahkan misteri peta kuno yang ia temukan, dan ia juga membawa 15 orang ahli pengemudi kapal selam dimana 15 orang ini nanti akan menjadi tim inti dalam mengemudikan kapal selam canggih milik Joe Takeshi sang penguasa kaya, dan tim pengemudi kapal selam itu dipimpin oleh Kapten Junanto pensiunan angkatan Laut Indonesia divisi kapal selam, berumur 50 tahun.
bahkan Joe Takeshi tidak sendirian juga dalam ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) ia membawa 10 orang anak buahnya atau orang kepercayaannya, dan mereka adalah :
Gea Mitha ananda, sekretaris pribadi Joe Takeshi berumur 25 tahun.
Riko Sofian, asisten pribadi Joe Takeshi berumur 34 tahun
dan delapan orang bodyguard Joe Takeshi.
Jadi memang ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) memang tidak main-main dan mereka benar-benar sudah mempersiapkan tim dan semua perlengkapanya dengan sehingga ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) besar-besaran dipersiapkan secara profesional.
Kapal masih terus berjalan mengarungi laut menuju ke laut selatan Yogyakarta, perjalanan diperkirakan memakan waktu 10 sampai 12 jam, dikarenakan kondisi laut memang sedang tidak memungkinkan, karena cuaca hujan dan ombak sangat tinggi.
Apakah ekspedisi MBLA (Misi Bawah Laut Atlantis) akan berjalan dengan baik dan menemukan misteri di balik peta kuno yang ditemukan oleh Dr Ziyad Al-Faruqi?
Bersambung