bc

Citra

book_age16+
9
IKUTI
1K
BACA
love-triangle
friends to lovers
goodgirl
drama
sweet
bxg
cheating
feminism
friendship
love at the first sight
like
intro-logo
Uraian

Seorang mahasiswa sederhana yang memiliki mimpi menjadi seorang actress demi membantu keluarganya. Suatu hari ada jalan pintas untuknya mewujudkan mimpinya dengan menjadi seorang model. Tapi disisi lain dia mencintai seorang pewaris perusahaan terkemuka di asia tenggara yang sangat membenci dunia entertainment. Sadar bahwa dirinya tidak sebaik kekasih novan, hingga Citra memutus untuk menjaga jarak dengan pria yang dia cintai dan mengejar mimpinya. Semua berjalan dengan lancar menuju mimpinya itu, hingga suatu saat pria itu datang menghampirinya kembali tanpa adanya seorang kekasih disampingnya. Dihadapkan kembali dengan pilihan yang sulit.

Manakah yang akan Citra pilih?

Karir?

Atau mungkin orang yang selalu dia tunggu?

chap-preview
Pratinjau gratis
Pertemuan
-Seoul, Januari 2023- Sania : Cit, kapan balik jakarta? Sania : Yuk kita makan sushi, lama kita gajalan, aku kangen nih sama kamu Puspa : Sis, udah balik Indo belum? Ayo kapan kita staycation? Jangan janji doang yaa kamu seerti kemarin Puspa : Oyaa aku titip oleh-oleh masker sekoper yaa, jangan lupa Sania : Cit, tadi ada yang nanyain kamu ke aku Puspa : ohh sama beliin banana milk yaa jangan lupaa!! Awas aja kalo lupa, aku gigit lohh hahaha Sania : Penasaran ga kamu, siapa yang nanyain hahaha Puspa : Heh sisss kamu dimana sih tumben banget lama balesnya Puspa : P Puspa : P Puspa : eh kamu kemana sihh, aku jadi khawatir deh, gabiasanya kamu lama balesnya Sania : Cit dia nanyain contact kamu yang baru Sania : Gimana nih? Aku kasih ga?? Sania : Cit Sania : Citt Sania : eh kemana sih kamu cit, aku kasih aja ya contact mu. Sorry banget yaa dia ngeselin banget, nerror aku terus Puspa : missed voice call Sania : P Sania : missed video call Unknown number : Cit, gimana kabarnya? Unknown number : missed voice call Sania : P Sania : sorry banget ya cit, jangan marah pleasee:( ... Semua notification pesan itu langsung memberondong begitu ponsel ku nyalakan. Aku pun tersenyum, langsung membacanya satu persatu pesan yang masuk dan langsung membalasnya yang kebanyakan berasal dari kedua sahabatku ini. Begitu melihat ada pesan dari unknown number aku pun langsung heran dan mengerutkan dahi ku. Aku memang tahu Sania memberikan contact baruku kepada seseorang, tapi dia tidak memberi tau siapa tepatnya yang dia berikan contact ku "Siapa yaa ini? Sania ditanyain malah slow respon lagi" Dalam benakku ada seseorang yang aku duga adalah pemilik unknown number ini, tapi mengingat fakta yang ada, aku langsung menepis dugaan itu jauh-jauh --Unknown number is calling-- "HAHH KOK MALAH TELPON SIH NIH ORANG!!" "Aduhh aku harus apaa? Bikin degdegan aja deh nih orang" protes ku. Aku pun akhirnya memutuskan untuk mengangkatnya, tapi gerakanku kalah cepat dan dering telponnya berhenti. -Jakarta, 5 Agustus 2016- *H-1 keberangkatan ke Semarang* Hari itu aku mencoba untuk menikmati hari dengan keluarga ku karena besok aku sudah harus berangkat ke Semarang untuk melanjutkan study. Keesokan harinya aku langsung pamit kepada orang tua ku dan kedua adik ku serta memohon doa mereka agar sampai dengan selamat dan juga lancar dalam menjalani kehidupan ku disana. -Semarang, 6 Agustus 2016- Di stasiun Tawang, Semarang aky sudah dijemput oleh nenek ku dan seorang supir yang membantu. Aku pun langsung diantar ke kos yang sudah disewakan nenek untukku. Tidak seperti mahasiswa-mahasiswa baru yang pada hari pertamanya masih ditemani oleh orang tua ataupun kerabatnya, hal ini sangat tidak berlaku untuk diri ku. Selesai nenek membantu ku membereskan kamar, nenek langsung meninggalkan ku, karena ada hal yang harus diurusnya. Ya, tak apa aku sangat mengerti keadaan keluargaku, aku harus kuat dan tidak boleh manja, karena aku adalah anak pertama sekaligus cucu pertama dari garis keturunan ibu ku. Ya memang, keadaan ekonomi keluarga ku memang tidak sebaik itu, sehingga orang tua ku harus bekerja dan tidak bisa mengambil cuti di saat aku pindah ke kota semarang ini. Malam yang datang terlalu cepat membuat diri ku sangat kesepian ditambah penghuni kamar sebelah yang belum ada tiba, sehingga menambah rasa hening di sepanjang lorong kamar ku ini. Tanpa tersadar air mata ku mulai mengalir dan menjadi tangis yang cukup menyesakan. Setelah seminggu menjalani masa orientasi, aku akhirnya sudah bertemu dengan Sania, teman sejurusan yang nekat aku hubungi sebelum berangkat ke Semarang. Pada hari terakhir ini aku tidak sengaja melihat teman yang ada di kelas orientasi ku kemarin. "Haloo, kamu Puspa yaa?" perempuan lawaan bicara ku itu pun terlihat agak bingung dan mencoba mengingat. "Ohh iyaa kita sekelas ya kemarin? Aku Puspa, namamu siapa?" Tanyanya berubah menjadi bersemangat "Aku Citra" sambil menyalurkan tangan ku untuk bersalaman "Pus, kita bareng ya hari ini, aku bingung banget melihat orang banyak di lapangan luas ini yang berlalu lalang, ditambah mereka berbeda fakultas". Kami pun melalui hari terakhir orientasi dengan lancar dan cukup menyenangkan. Sambil mengobrol dengan Sania didepan ruang aula aku melihat seseorang dan reflek melambaikan tangan kepadanya. "Puspaa sinii, kelasnya belum mulai" Tak lama puspa sudah ada dihadapan ku dan langsung aku kenalkan dengan Sania. Yaa betul, kami bertiga ternyata mendapatkan kelas yang sama. Pada mata kuliah perdana ini, kelas kami sudah mendapatkan tugas kelompok. Tak disangka, lagi-lagi aku dan Sania satu kelompok. Selesai kelas aku dan sania mampir duduk di gazebo depan kelas dan membicarakan tugas tadi "San, tadi kelompok kita siapa aja? Yang aku ingat cuma dia dari Jakarta juga tapi lupa siapa namanya hahaha" ucap Citra sambil tertawa. "Itu lohh Cit, Novan sama satu lagi Aghnia asli Semarang" "nanti aku buat grup chat deh ya kalo udah samai kosan" lanjut Sania. "Kamu kenal Novan sama Aghnia? memang kamu punya contact mereka? Kita aja belum buat grup kelas loh" sahut ku "Kenal sih engga, hanya aku tahu saja, karena teman-temanku dari fakultas lain banyak yang menanyakan Novan pada ku" jawab Sania santai "Kok mereka kenal Novan ya, masih maba (mahasiswa baru) sudah famous aja dia hahaha" "Gatau tuhh, mereka bilang dia ganteng, tapi kalo menurutku sih biasa saja, masih ganteng pacarku hahaha" jawab Sania dengan gelak tawanya. Baru saja kami hendak beranjak dari gazebo, tiba-tiba "Haloooo" teriak seorang laki-laki yang tiba-tiba saja mengageti kami dan loncat menaiki gazebo 'Siapa nih, jangan-jangan kakak tingkat lagi, baru juga hari pertama kuliah masa udah mau di bully' batin ku "Eh, kalian kelompokku ya?" Suara terdengar dari seseorang yang tengah berjalan kearah ku dan Sania. Sania yang sudah beberapa kali melihat foto Novan langsung saja meresponnya. "Iyaa, kamu Novan ya? Aku Sania ini Citra" respon Sania pada Novan. Novan pun mengenalkan laki-laki yang mengageti kami tadi, ternyata dia adalah Jason teman satu kelas kami. Aku, Sania dan Novan pun akhirnya berdiskusi sambil mencari contact Aghnia yang masih belum kami dapatkan. "Eh nih, temanku ada yang punya contactnya Aghnia" celetuk Novan tiba-tiba. Kami pun memutuskan untuk kerja kelompok di perpustakaan besok siang setelah kelas usai. aku sudah menemukan beberapa buku yang cocok untuk dijadikan literatur tetapi aku masih mengitari rak-rak buku yang tersusun sangat tinggi untuk mencari buku lainnya. "Sudah dapat Cit bukunya? Kurang yang apa biar aku bantuin cari" ujar Novan yang tiba-tiba saja muncul dibelakang ku "Astaga. eh kamu Van. Kirain siapa ngagetin aja kamu. Iya tinggal tema terakhir yang belum ketemu" Jawab ku sambil berusaha menenangkan diri karena kaget dengan kemunculan Novan yang tiba-tiba. "Yaudah kamu duduk aja sana, baca-baca dulu biar aku yang cari oke?" Jawab Novan. Aku pun langsung memangguk dan meninggalkannya menuju meja baca. Aku yang sudah duduk, bukannya langsung membaca bukunya tetapi malah memandangi Novan yang tengah serius mencari-cari buku. 'Hmm pantesan teman-teman sania heboh menanyakan Novan pada dia, ternyata good looking juga dia, dan kayaknya sih baik' batin Citra. 'Engga enggaa, aku gaboleh mandangin dia terus. Bisa-bisa aku malah jatuh hati lagi sama dia. Aku gamau seperti kemarin lagi, dimanfaatin sama laki-laki yang aku suka' batin Citra ku sambil menggeleng-gelengkan kepala ku. "Aku dapat nih Cit bukunya, tapi cuma satu soalnya susah juga ya tema yang terakhir" ucap Novan yang sedang menarik kursi disebelah ku. "Gapapa deh Van, lumayan daripada tidak ada, yaudah kita baca dulu yuk, sambil nungguin Sania" Novan pun langsung merespon ku dengan mengangguk tanpa sepatah kata. Selama membaca aku masih saja sempat-sempatnya mencuri pandang pada Novan dan tiba-tiba jantung ku mulai berdetak dengan cepat. 'Duh Sania mana sihh, nyari bukunya ke negara mana sih dia. Aku kenapa sih ahh cuma gini aja langsung degdegan' batin Citra yang tak karuan.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook