Begitu gerbang telah terbuka kedua kaki mengenakan hels itu menuruni badan mobil sambil menenteng barang belanjaan, senyumnya masih sama di mata abu-abu pekat yang berkedip indah. Senyum Matthew terpancar begitu ia menyambut kehadiran wanitanya di lobby.
"Hi girl," Sambut Matthew seketika menarik rambut di kuncir kuda itu agar lebih mudah menjilat bentuk garis di leher. "Hm… Kau sangat seksi sayangku."
Paham akan apa yang melanda pada d**a terasa panas hari ini, Can mencakup pinggang Matthew dengan cengkeraman kuat.
"Ehm, aku siap dipermainkan Daddy…" Desis Can menggigit bibirnya saat bulu lebat pada dagu Matthew menyentuhnya kulit leher.
"Yeah, aku sudah tidak sabar menunggunya Barbie." Balas Matthew menggenggam jemari Can. Ia memberikan kode untuk salah satu
