4

2348 Kata
"Pertemuan adalah awal dari sebuah cerita baru,tapi tidak setiap pertemuan akan selalu berkesan.Adakala pertemuan itu akan membuat satu dari yang lain membencinya atau bahkan mencintainya". .. Hari ini Aisyah sangat bahagia,mengingat hal yang ia dapatkan,bertemu dengan sahabat-sahabatnya setelah sekian lama,kemudian kabar bahagia dari Fitri dan Fauzi yang akan segera menikah,dan juga ia akan segera temu rindu dengan anaknya di acara amal nanti.Aisyah nampak tidak sabaran jika menyangkut anaknya,ia rindu yang pasti.kebahagiaan ini sungguh membuat pipinya terasa keram,karena tidak bisa menahan bibirnya yang terus tersenyum.Ia bersyukur karena tuhan masih memberikan kesempatan padanya untuk bisa bahagia.Tuhan baik kepada setiap makhluknya,selalu memberikan kebahagiaan dimanapun dengan cara yang berbeda,kata syukur yang saat ini bisa ia sampaikan atas besarnya kuasa tuhan. Pembelajaran sudah berakhir,aisyah sedang berjalan pulang.gadis itu memilih berjalan,angkot yang sedari tadi ia tunggu masih belum juga datang,padahal kakinya sudah sangat pegal karena terus berjalan.Jarak kampus dan rumah tidak bisa dibilang dekat,tapi juga tidak terlalu jauh,katakan saja itu cukup.Berbeda dengan kakaknya,Fatimah,yang diberi sebuah mobil sebagai transportasi pribadinya.Aisyah bukan iri,melainkan ikut bahagia jika kakaknya pun bahagia. Ia tidak terlalu menginginkan kendaraan,yang ia mau hanya sebuah perhatian ibunya tanpa sekali saja ada pilih kasih antara dirinya dan Fatimah. Aisyah hanya bisa memaklumi,mungkin saja ibunya masih kecewa dengan ungkapan dari mulut kakaknya.hanya karena saudarinya tidak ingin disalahkan,maka Aisyah yang menjadi korban.Aisyah bisa apa selain mengalah?.ia tidak mau semuanya malah semakin rumit,walau pada akhirnya Aisyah dicampakkan ibunya.sedih? Pasti,Aisyah akan menunggu waktu saja. Jangan lupakan dengan banyaknya kebingungan yang bersarang di pikiran nya, tentu saja tentang dirinya dan Fatimah.Terkadang beberapa orang mengatakan mereka mirip,tapi Aisyah merasa tidak ada kemiripan sama sekali,dari faktor wajah maupun kepribadian.Fatimah cenderung ekspresif,sosialnya yang sangat baik,dan juga kepopuleran yang dimilikinya karena paras rupawannya.Berbeda dengan Aisyah, ia tidak terlalu suka bersosial dengan orang baru,lebih suka memendam dan menangis,tidak suka kepopuleran,dan Aisyah memiliki kemampuan menipu ekspresi wajah,lebih tepatnya kemampuan memendam bebannya terlalu hebat.Aisyah kagum dengan semua yang berhubungan dengan Fatimah,hanya satu yang tak Aisyah sukai,Egois.sifat Fatimah yang sudah mendarah daging bahkan sudah terlihat jelas dari sewaktu kanak-kanak. Aisyah menggelengkan kepalanya berkali-kali,pikirannya sudah terlalu jauh,bahkan perempuan itu sampai tidak berkonsentrasi,ia lupa ia sedang menyebrang. Tuuuuuuttt..... Sebuah suara klakson terdengar sangat dekat,lamunan Aisyah pecah seketika,Aisyah mendapati dirinya ada ditengah jalan,ia menoleh kearah kanannya,semakin mendekat,bukannya menyingkir,Aisyah malah berteriak. "Aaaaa...." teriak Aisyah seraya menatal mata dengan kedua telapak tangannya. Ckiiiittt... Mobil itu berhenti tanpa sedikit pun menyentuh wanita itu.Aisyah membuka telapak tangannya,Aisyah menghembuskan nafas lega,karena dirinya masih diberikan kesempatan untuk tetap hidup,ia masih diberi umur karena masih bisa menginjak tanah dibumi,Aisyah mundur beberapa langkah menjauhi mobil itu. Dahinya mengkerut saat matanya mencoba meneliti orang yang tiba-tiba membuka pintu mobil itu dan keluar. Deg. Pria itu turun dengan gagahnya,jas putih yang dikenakannya menjelaskam bahwa pria itu adalah seorang Dokter.pria itu berjalan kearah Aisyah,sedang Aisyah masih juga belum bergeming.pikiran Aisyah melayang ke kejadian yang lalu,saat tabrakan beruntun saat itu.pria yang ada di depannya adalah orang yang sama,salah satu korban tabrakan beruntun beberapa minggu lalu.Ada perasaan lega yang dirasakannya,pria itu sudah sembuh ternyata. "Hallo nona,maaf sebelumnya,apa kamu baik-baik saja?" tanya si pria ramah,Aisyah mengangguk kaku "A-alhamdulillah pak dokter,saya baik!" jawab Aisyah. Si pria mengkerutkan dahinya "dari mana kamu tahu saya dokter?" Aisyah tersenyum kemudian menunjuk jas putih yang pria itu kenakan,tak lupa nametag dengan gelar 'Dr'. Pria itu terkekeh "oh...iya,maaf!" kemudian kembali berucap "sepertinya saya pernah melihat kamu!" Aisyah tersenyum kemudian menunduk dan kemudian pergi meninggalkan pria ber jas tersebut.bukan tak sopan Aisyah pergi tanka pamit,hanya saja Aisyah malu,entah karena apa. "Hey!,dia pergi begitu saja?" katanya aneh,tangannya menepuk kening pelan saat ia lupa akan sesuatu "aku lupa menanyakan namanya!" ---- Menit demi menit Aisyah habiskan dengan tersenyum-senyum aneh,tayangan obrolan singkat kembali terlintas "Astaghfirullah" decak Aisyah saat mengingat bahwa yang ia lakukan adalah salah.perasaan memang sangat sulit untuk dibohongi, senang yang dirasakannya melupakannya dengan yang namanya lelah,buktinya gadis itu lupa bahwa dia pulang berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh. "Yaa allah,aku sudah sampai dirumah?" tanyanya pada diri sendiri,setidak sadar itukah? Aisyah menggelengkan kepalanya pelan 'Apa yang kamu fikirkan Aisyah, sampai kamu gak sadar udah sampai' "Assalamualaikum?" ucapnya saat membuka pintu dan memasuki rumah.Betapa terkejutnya Aisyah saat mendapati seseorang yang amat sangat dirindukan. "Waalaikumussalam" jawab serentak penghuni rumah. "Hey Aisyah,kamu tidak mau menemui kakekmu ini?" ucap seorang paruh baya sambil tersenyum bahagia karena kehadiran gadis cantik itu.Aisyah mendekat,bersalaman dengan semua anggota keluarga,betapa bahagianya Aisyah. Ahmad Fatih,itulah nama kakeknya "kau sudah besar ternyata!" ucap beliau saat Aisyah duduk disampingnya,Aisyah tersenyum sumringah "iya kek,aku sudah besar bahkan sudah mau wisuda!" kakek mengelus kepala Aisyah yang tertutup jilbab itu sayang,"baguslah kalau begitu, sudah waktunya!"pernyataan dari kakek sulit untuk ia cerna,ia tak paham maksud ucapan kakek tersayangnya,Aisyah menanggapinya dengan tersenyum. "Bi?" panggil Aisyah sambil menatap tuan Akbar,abinya "apa nak?" tanya tuan Akbar. "Aisyah mau meminta izin,besok Aisyah ada acara amal di panti asuhan Al-Barkah,Aisyah boleh pergi?" Aisyah berterus terang,walau agak ragu mengatakannya.Abi tersenyum sambil sesekali meminum teh buatan umi Rahma " iya,boleh.tapi kamu tidak sendiri kan?"tanya tuan Akbar. Aisyah tersenyum senang "tidak bi,Aisyah perginya sama SIPA GRUP" pernyataan itu mendapat anggukan dari tuan Akbar.Aisyah mengambil nafas lega, akhirnya apa yang ia harapkan untuk bisa bertemu dengan Azizah tercapai. "Bi,mi,kek,kak...Aisyah ke atas dulu ya,mau bersih-bersih!" pamitnya pada semua orang,melangkah menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.Ia berbaring setelah semua aktivitas membersihkan diri selesai,bersegera bersiap untuk melaksanakan shalat. "Yaa allah...betapa maha besarnya dirimu yaa allah...terimakasih atas kebahagiaan yang engkau limpahkan hari ini,engkau mempertemukanku dengan para sahabatku,engkau mengabulkan do'aku untuk bisa bertemu azizah,dan tanpa aku ketahui engkau menambah kebahagiaanku dengan menghadirkan kakek yang selama ini aku rindukan,terimakasih yaa allah...aamiin.." ucapnya dalam do'a,bersyukur atas apa yang ia dapatkan,ia curahkan semua kebahagiaannya pada sang khalik,sang maha pencipta. Waktu sudah semakin larut,Aisyah menyegerakan diri untuk tidur,agar ia bisa melaksanakan rutinitasnya di sepertiga malam. --- Jam pelajaran sudah dimulai,saat ini Aisyah tengah asik membaca ulang pelajarannya.Hari ini ada ulangan dari Mr.Bondan.Ia yakin,pertanyaannya akan sangat menyulitkan semuanya,karena untuk kesekian kalinya Mr.Bondan memberi ulangan yang belum benar-benar di mengerti.lembar demi lembar Aisyah baca,sampai ia terhenyak kaget saat seseorang datang mengagetkannya. "Hai Aisyah?" seru seorang pria yang berdiri tepat didepan mejanya.Aisyah mendongakkan kepalanya, ingin tahu.Aisyah tersenyum mengetahui Ali yang tengah berdiri itu. "Ada apa li?" tanya Aisyah yang kemudian melanjutkan acara bacanya. "Apakah buku itu lebih menarik?" tanya Alu pada Aisyah yang tetap belum menoleh "apa maksudmu?" "Kenapa kau selalu menundukkan kepala ketika ada aku?" ucap Alu yang sedikit merasa aneh,Aisyah menarik nafas dan membuangnya kasar "bukankah seorang muslim itu harus menjaga pandangannya?" jawab Aisyah. Ali menggaruk tengkuknya,itu memang benar.kenapa kamu Ali?.Apa hanya karena ingin dilihat oleh Aisyah,kamu Sampai lupa bahwa kau juga seorang muslim? "Maaf!" ujar Ali malu. Aisyah mendongakka kepala,tersenyum pada Ali dan kembali menunduk.Ali terdiam seketika. "Janganlah kau mendongakkan kepala,kalau kau ingin memberi senyum untukku,karena senyumanmu membuatku ingin selalu untuk kau tidak kembali menunduk!" batin Ali. Ali menyegerakkan duduk dibangkunya,karena Mr.Bondan masuk dan akan mulai memberikan ulangan yang sudah beliau janjikan. setelah satu jam berlalu,kegiatan ujian selesai.Mr.Bondan berpamitan,tapi beliau menginformasikan bahwa dosen lain akan masuk,menjelaskan tentang pembedahan.Aisyah terdiam,ia belum pernah ikut pelajaran bedah di semester akhirnya itu,karena selama materi itu,ia selalu ada halangan,apapun itu. Suara ketukan dari arah pintu kelas membuat semua mahasiswa menatap ke arah suara itu.Betapa terkejutnya Aisyah saat mengetahui wajah orang yang masuk ke kelas nya. "Assalamualaikum?" ucap dosen muda tersebut. "Waalaikumussalam,pak!" serentak semua mahasiswa menjawab.iya,dosen itu bisa terbilang masih muda,bahkan mungkin termuda yang ada di kampus Garuda.Aisyah mengucek matanya,kini ia merasa matanya itu sedang bermasalah.Dosen itu menatap pada Aisyah, ia kelabakan dan langsung menundukkan kepalanya malu. "Kamu yang berjilbab biru!" seru dosen tersebut. Aisyah tersentak,mendongak,ia merasa detak jantungnya mulai menggila,antara kaget,takut,dan entahlah,ia pun tidak tahu."sa-saya pak?"Aisyah mengangkat tangan kanannya dengan ragu.Dosen itu menyipitkan matanya "kenapa saya baru melihat kamu dimata pelajaran saya?" Tanyanya. "Heemmm..." Aisyah diam,ia bingung harus menjawab apa.Jika ia mengatakan selalu ada urusan dadakan,kenapa juga harus dimata pelajarannya.hal itu jelas akan di pertanyakan. "Dia emang males pak,gak ada niat buat ngampus kali!" celetuk Savyra tanpa tahu menau urusan Aisyah,gadis itu langsung mengucapkan apa yang tidak benar.Suara Aisyah tercekat "ti-tidak pak,bukan begitu!"lanjutnya,Aisyah menunduk. " ini pertama kali kamu masuk di mata pelajaran saya,tolong perhatikan dengan baik "ucap beliau ketus. .... Langkah kaki Aisyah terhenti saat Ali kembali menghentikannya yang akan keluar kelas,suka sekali Ali melakukannya. " Apa kau akan pulang? "Tanya Ali. " tidak, aku ada urusan dengan para sahabatku"jawab Aisyah dingin.Aistah melirik Ali sekilas"apa ada yang harus aku bantu?"lanjut Aisyah bertanya. Ali menggeleng,kemudian berpamitan pada Aisyah. Ali pergi karena merasa setiap mendekati Aisyah,pasti selalu ada urusan,wanita sibuk memang.Aisyah menatap langkah Ali,kemudian menggedigkan bahunya acuh.Baru saja ia akan melangkahkan kakinya,seseorang kembali menghentikan kakinya untuk melangkah,Aisyah melonjak kaget kala seseorang datang dengan tiba-tiba dihadapannya,mengagetkannya tanpa perasaan,bukan hal yang baik melakukan hal itu. "Astaghfirullah, rul!bisa gak,jangan ngagetin? Untung aku gak punya riwayat sakit jantung!" "Maaf" ucap Nurul seraya menyengir. Disana hanya ada Nurul dan Aisyah, berjalan beriringan,hingga beberapa menit kemudian semua sahabatnya datang menghampiri. "Assalamualaikum?" ucap mereka berbarengan.serentak Aisyah dan Nurul menjawab "waalaikumussalam" "Yuk berangkat,udah siang nih!" ajak zidan yang mendapat anggukan dari semua. "Tapi berangkatnya pake apa?" tanya Aisyah. "Pake kaki!" celetuk Ridwan asal,Aisyah mendelik tajam,Ridwan menggaruk tengkuknya "heheheh..sorry" Teman-teman yang lainnya hanya terkekeh "pake mobil syah,gue sewa mobil yang muat buat kita semua" jawab zidan,Aisyah mengangguk dan ber'oh ria. "Dan?..boleh ajak seseorang gak?" tanya Aisyah,yang langsung mendapat picingan mata dari semua sahabatnya,bahkan ada yang menatap Aisyah dengan wajah terkejutnya. "Hei,jangan liatin aku kayak gitu, bukan siapa-siapa juga kok!" jelas Aisyah "terus?" seru Anisa. "Hem..aku mau ajak mas Fahmi!" jawab Aisyah dengan santainya. "Nah lho,siapa tuh?. Pacar lo ya?" celetuk Ridwan. "Astaghfirullah, Ridwan!..dia temen aku,lagian aku gak ada hubungan apa-apa,suudzon mulu kamu mah!" Aisyah meluruskan pernyataannya. "Oooohh...temen apa temen?" lanjut Nurul sambil menyipitkan matanya ke arah Aisyah dengan tajam. "Kamu juga rul,itu mata jangan digituin,mau aku colok?" kesal Aisyah "katanya dia mau cari anak buat diadopsi,buat kakaknya,semacam buat pancingan!" lanjut Aisyah menjelaskan. "Astaghfirullah.. Jangan di ajak syah,dia penjahat,tega-tenganya adopsi anak buat di jadiin makan ikan,s***s banget tuh orang!" celetuk Faisal sok polos,bahkan sampai membuat yang lainnya melongo dengan ucapan Faisal yang tiba-tiba. Ridwan menghampiri Faisal dan langsung menoyor kepala Faisal sampai pemuda itu mengernyit sakit "oon lu,bukan itu maksudnya Faisaleee....lo pikir pelet?" Faisal berdecak "hey,kau anak buaya,nama gue Faisal,F-A-I-S-A-L...bukan Faisale,balik ke SD sonoh!" balas Faisal dengan suaranya yang meninggi. "Stop,berisik tahu gak?..kalian ini ribut mulu,kayak bocah!..udah pada mau lulus juga!" Halimah murka. "Udah-udah..." zidan menghentikan pertikaian"boleh kok syah,ajak aja!"zidan menyetujui,yang langsung mendapat senyuman senang dari Aisyah. "Makasih Zidan,calonnya Anisa!" ucap Aisyah yang membuat Anisa kelabakan,ia malu dan langsung menunduk, sedangkan Zidan tersenyum sambil menggaruk kepalanya,kikuk.semua sahabatnya hanya mentertawakan sikap dua orang yang sedang dimabuk asmara itu. "Cieeee,salting" seru Ridwan. "Kabar baiknya aja!" tambah Faizah "Kita juga nunggu kabar baikmu sama Faisal!" tatap Aisyah pada Faisal yang untuk kedua kalinya gadis itu membuat satu pasangan lagi salah tingkah.Pertahanin syah,lo hebat!. "Hahah..lo hebat syah!" ucap Ridwan sambil tertawa lepas. "Lo kapan sama Halimahnya?" tanya Aisyah yang langsung membuat Ridwan terdiam.Diam bagai terpaku,semuanya berbalik mentertawakan.Awalnya Ridwan yang merasa bahagia melihat sahabat-sahabatnya salting-saltingan,sekarang dirinya yang malah kena imbasnya.Halimah hanya tersenyum "emang dia nya mau?" tanya Ridwan pada Aisyah sambil melirik Halimah. "Gimana Hal?" tanya Aisyah seraya menyenggol pelan tangan Halimah.Halimah kembali tersenyum "tersenyum tandanya mau!" ucap Faisal. "Oh ya?" seru Ridwan "yaudah,nunggu hari baiknya ,tenang aja!" lanjut Ridwan dengan pede supernya. "Ini kok malah ngomongin pasangan sih,gue jomblo iniii...Btw,jadi gak ke bunda Zainabnya?" ucap Nurul seakan terabaikan,karena hanya dirinya yang tak memiliki pasangan.sahabatnya hanya terkekeh pelan. "Heh,bukan lo aja yang jomblo, tuh anak satu juga jomblo!" ledek Ridwan pada Nurul sambil melirik Aisyah. Sedangkan Aisyah yang jadi bahan ejekan tak memperdulikannya,saat ini ia hanya fokus dengan ponsel Yang ia pegang.Niatnya untuk memberitahu Fahmi untuk mengajaknya ke Panti Asuhan Al-Barkah. " ya elaaah...yang diomongin malah fokus sama pacar!"ledek Ridwan.Aisyah langsung menatap tajam Ridwan "aku gak pacaran, Ridwan... Dosa tahu!" "Ya udah,yuk berangkat " ajak Zidan,semuanya mengangguk setuju,dan kemudian pergi dimana mobilnya terparkir.semuanya membuntuti dari belakang,pria terlebih dulu,kemudian para perempuan menyusul. (-) "Assalamualaikum?... Mas Fahmi,aku mau bilang hari ini aku jadi ke Panti Asuhan,cuman mau ajak aja,soalnya mas pernah bilang mau adopsi anak,kalau mau,aku kasih alamatnya" Send... Di mobil,Aisyah mengabari Fahmi tentang dirinya yang akan pergi ke panti Asuhan,sedangkan teman-temannya sudah Asyik tertidur,hanya Zidan yang masih terjaga karena dia yang menyetir,Aisyah tersenyum dengan mata memandangi jalan dari kaca jendela mobil. ****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN