" dilihat dari raut wajahmu, pasti kamu ingin bertanya soal tadi ya kan? " ucap nya. " bagus kalau kamu tau dengan cepat beritahu aku bagaimana kamu tau? tapi tolong ceritakan dengan detail " jawab ku dengan penuh semangat.
Elizabeth mengajak ku ke depan gerbang yang sudah ditutup oleh kakek Lee, dia menyuruh ku mengamati ke arah kamar Ziiafeinan yang tentu saja jendela dan kamar nya bisa terlihat dari pintu gerbang. " sekarang kamu menemukan apa? " tanya Elizabeth padaku.
" aku tidak menemukan apa apa? astaga! Elizabeth berikan jawaban mu tanpa membuat bingung aku " komentar ku padanya, aku benar benar tidak mengerti apa yang dia maksud.
" ha-ha-ha baiklah baiklah aku mengerjai mu tadi,, aku berikan jawaban yang detail untuk mu tadi saat aku mengamati dan menggeledah ruangan dan barang barang disana aku hanya ingin tau apa benar benar ada pencuri yang masuk, tapi ternyata itu hanya cerita dongeng saja jelas jelas saat aku mengamati lantai kayu nya yang sedikit berdebu hanya ada jejak Ziiafeinan yang berkeliaran di lantai papan kayu nya. aku tidak ingin membuat kesimpulan terlebih dahulu tadi, kamu ingat aku mengamati kasur nya ternyata kasur nya sangat empuk ditambah berat badan Ziiafeinan yang berat cukup untuk menjatuhkan perhiasannya di bawah sempilan kasur nya yang berlubang. jadi aku merangkai cerita semuanya bahwa saat itu dia menaroh perhiasan di dekat ujung kasur tentu saja perhiasannya masih ada disitu saat dia masih duduk di kasur nya, tapi saat dia bangun dari kasur karena panggilan kakek otomatis perhiasan itu akan terhempas karena berat badan nya itulah kenapa aku menarik selimut dan kasurnya aku ingin melihat apa dugaan ku tepat ternyata sangat tepat perhiasan nya ada disitu tersempil di lubang kecil bawah kasurnya nah bagaimana,, aku sudah berikan penjelasan yang sangat detail padamu " ujarnya padaku.
" bagus aku mengerti sekarang tapi bagaimana kamu yakin tidak ada pencuri yang masuk? bagaimana jika tebakan mu salah " seru ku pada Elizabeth.
" tebak?? sejak kapan aku tebak menebak aku yakin karena jika pencuri masuk kenapa dia tidak mengambil barang barang berharga lainnya' contohnya seperti giok cantik merah muda yang jelas-jelas di atas meja rias nya dan tusuk konde yang harga nya pasti mahal di tumpukan rak buku-buku, aku yakin Ziiafeinan sendiri juga tidak akan sadar kalau tusuk konde nya menghilang yang jelas jelas rak buku itu ada di samping kasur nya " jawab nya padaku.
" tapi... bagaimana kamu tau soal jejak kaki Ziiafeinan di lantai aku sama sekali tidak melihatnya sungguh! "
" ah itu hanya kebetulan saja mataku memiliki kelebihan jika di tempat gelap seperti lantai kayu itu aku bisa melihat ada jejak kaki Ziiafeinan, dari dia baru bangun tidur sampai dia mondar-mandir mencari perhiasan nya, dan jangan lupa debu itu penolong ku kalau tidak ada debu itu mungkin aku tidak akan mengambil kesimpulan dengan yakin bagaimana mudah bukan?? " ujarnya nya padaku dengan sedikit mengejekku. " ah benar juga mudah tapi sedikit belibet " ucap ku.
" yah itu karena otak mu berpikiran praktis, sudahlah aku lelah HOAMM .. aku ingin tidur bye~ " setelah memberikan penjelasan yang detail padaku ia berjalan ke kamarnya nya untuk beristirahat.
sedangkan aku masih di depan pintu gerbang sambil merenungi penjelasan yang Elizabeth berikan, penjelasan nya masuk akal tetapi sayang nya sedikit belibet untuk orang yang berpikiran praktis seperti ku, aku menghentikan renungan ku saat kakek menyuruh ku tidur karena juga sudah malam aku berjalan menuju kamar untuk beristirahat.
keesokannya, matahari sudah mulai muncul yang menandakan pagi sudah datang aku terbangun dari tidur karena Elizabeth membangun kan ku, aku terkejut Elizabeth ada di kamar ku dan bagaimana cara nya masuk ke kamar ku yang jelas jelas aku mengunci pintu nya tadi malam
" ASTAGA!! Eliza--- " sebelum berbicara mulut ku sudah di tutup dengan tangan nya.
" sstttt bisakah kamu diam tidak perlu berteriak, teriakan mu bisa membangun kan kediaman Fei, kemari aku perlu bantuan mu ckck! lama sekali tinggalkan saja sandal mu! " serunya. Elizabeth menarik ku ia membawa ku kebelakang tempat kamar mandi para pelayan dan tempat para pelayan mencuci baju.
" ini bagaimana cara aku mendapat kan air nya pagi pagi buta aku dibangunkan pelayan gendut aku diberikan tugas mencuci baju,, ahhh! wanita cantik seperti ku harus mencuci baju sebanyak ini " ucap nya. aku benar benar tertawa terbahak-bahak melihat raut wajahnya yang kasihan, benar juga wanita modern seperti dia tidak akan mengetahui betapa susah nya hidup di jaman kuno.
" Ha-ha-ha-ha! astaga kamu membangun ku hanya karena ini, kalau kamu ingin mendapatkan air kamu harus mengambilnya di gunung belakang,, EH jangan menatap ku seperti itu aku hanya bercanda, minggir aku akan mengambil air untuk mu " jawab ku.
" terimakasih taruh disini air nya tidak tidak! bukan disitu disini... nah iya, Aish....kerjaan ku seperti nya banyak sekali hari ini " ucap nya sambil mulai menyikati baju satu persatu.
" Ha-ha-ha-ha bersiaplah tangan mungil mu akan menjadi kasar, sikati baju nya sampai bersih ya aku pergi dulu jangan lupa semangat! " ucap ku dengan meledek nya. aku pergi meninggalkan nya menyikati 20 baju dari baju pelayan sampai baju majikan nya.
aku bukan orang jahat melihat Elizabeth merasa kesusahan seperti itu aku sedikit kasihan tapi bagaimanapun juga pekerjaan ku juga sudah menunggu, jadi aku kembali ke kamar membersihkan diri setelah itu aku bergegas pergi untuk membuka toko, jarak dari toko kerumah tidak lah jauh hanya menghabiskan waktu tiga menit dengan berjalan kaki, terlihat banyak sekali orang-orang yang sudah mengantri untuk membeli.
toko kayu kakek memang sangat ramai hampir tiap hari aku harus melayani para pelanggan, karena di kabupaten Yun hanya kakek seorang yang membuka toko kayu ini,,, setelah melayani pelanggan yang tidak terhitung jumlah nya akhirnya waktu siang tiba saat nya jam istirahat untukku.
" kakak Fei! pasti kamu lelah nenek membuat makanan untuk mu ini makan lah " Ziiafeinan menghantar makanan untuk ku dari nenek seperti biasa nya, nenek dan kakek memang memperlakukan sangat baik seperti cucu nya. tapi hari ini aku melihat penampilan yang yang sedikit berbeda dari Ziiafeinan bukan tak hal itu ulah Elizabeth mendandani nya sedikit seperti orang modern.
" ayolah jangan menatap ku seperti itu dia sendiri yang memintaku, dia melihat pakaian ku yang kemarin ku gunakan dia juga pengen dia bilang dia juga ingin seperti ku supaya kakak Fei menyukai nya. aduh saudaraku yang baik jangan marah anggap saja kamu membantu ku meringankan tugas " kata Elizabeth padaku. tidak apa untuk saat ini aku akan memaklumi nya aku tau dia berulah mendekati Ziiafeinan seperti ini pasti karena tidak kuat harus mencuci 20 baju lagi setiap hari.