episode 4 lanjutan

640 Kata
kami sampai di tempat kejadian pasukan pembunuh berbaju hitam tersebut sudah menghilang hanya ada anggota keluarga kerajaan yang tergeletak terluka dan pingsan " pasukan! lindungi keluarga kerjaan dan bawa mereka ke istana! " ucap pangeran perang. aku mencari Elizabeth ditempat tapi aku tidak menemukan nya, area sekitar tempat sudah ku telusuri tapi tetap tidak menemukan nya sama sekali pikiran ku mulai melantur kemana-mana. " tuan komandan bisakah membantu saya.. teman saya seorang perempuan menghilang saat kejadian pembunuhan itu, teman saya disini menyaksikan kejadian it --- " aku meminta tolong kepada komandan pasukan kerajaan untuk membantu mencari Elizabeth " aku tidak bisa membantu mu tuan untuk saat ini! keluarga kerajaan prioritas utama kami.. kami akan membantu mencarinya nanti " ujarnya. aku belum menyelesaikan permintaan ku tapi dia sudah menolaknya, lebih tidak mungkin jika aku harus meminta bantuan pangeran perang dia juga tidak akan menolong nya. saat itu aku benar benar frustasi apa yang harus kulakukan pikirku, aku ingin mengejarnya tapi orang orang yang ada di tempat tidak tau kemana pembunuh itu pergi mereka terlalu ketakutan hingga tidak mengerti kemana pembunuh itu pergi. " kakak Lee! " teriak seorang anak kecil " Mei! apa yang terjadi Mei kenapa kamu terluka? kamu lagi!! perempuan sialan! pasukan tangkap dia! " seru pangeran perang. itu Elizabeth kenapa Elizabeth bisa bersama pangeran Yan Mei? aku berlari ke arah Elizabeth tapi para pasukan pangeran perang keburu menangkap Elizabeth. " kakak Lee kenapa kamu menangkap nya! aku punya hutang Budi padanya lepaskan dia, hei kubilang lepaskan dia sudah menolong ku kalau tidak ada dia aku sudah mati dari tadi! " ucap nya. pangeran Yan Mei menolong Elizabeth dari kepungan pasukan, aku benar benar lega pasti Elizabeth yang menolong nya dari kematian tadi pikirku. tapi ada apa dengan Elizabeth kenapa dia diam saja tidak seperti biasanya aku mendekati nya perlahan aku melihat wajah nya pucat pasi " liangfei aku benar-benar muak... bawa aku pulang aku sudah tidak tahan disini " ada apa dengan Elizabeth jika didengar dari perkataannya terdengar seperti amarah tapi jika dilihat dari raut wajah nya dia seperti orang sakit. aku melihat kaki nya sedikit terkilir tanpa banyak bertanya aku menuntun nya naik ke kuda. " apa aku menyuruh kalian pergi! tetap di tempat dan perempuan itu tetap harus di interogasi! " pangeran perang menghalangi ku saat aku ingin membawa Elizabeth pulang, aku tidak menghiraukan nya karena aku sendiri benar benar muak dengan sikap arogan nya, dan alhasil pedang nya sudah ada disamping leher ku. " kalian jangan pernah menghiraukan perkataan ku! " serunya. " Heh~ sombong sekali... pangeran Yan Mei kamu bilang tadi kamu memiliki hutang Budi padaku benar bukan? kalau begitu gantikan aku untuk di interogasi bilang pada kakak mu ini apa yang sebenarnya terjadi mengerti? ayo liangfei kita pergi " ajak Elizabeth padaku. benar benar keras kepala pangeran perang satu ini! masih saja tetap menghalangi kami tapi tekad Elizabeth untuk pulang tidak bisa dihalangi nya dengan sedikit bantuan pangeran Yan kami berdua berhasil untuk pergi menunggangi kuda masing-masing. " Elizabeth? apa kamu tidak apa-apa tadi? apa kamu terluka? apakah sakit? " tanya ku padanya. aku tidak menyadari ternyata pernyataanku terlalu banyak tapi sebagai teman dan orang terdekatnya saat ini tentu saja aku mempunyai kekhwatiran tersendiri, tapi dia sendiri tidak menjawab pertanyaan ku malahan menyuruh ku menjemput Ziiafeinan yang ku tinggal di istana aku memang lupa soal Ziiafeinan yang masih di istana " kamu tidak apa-apa aku tinggal?.. aku lihat wajah mu lebih pucat dari sebelumnya? " tanyaku padanya. " tidak apa aku hanya masih sedikit syok tadi... cepatlah jemput Ziiafeinan maaf aku tidak bisa menghantar, aku pergi duluan " jawab nya. sejujurnya aku merasa sedikit aneh dengan sifatnya yang mendadak seperti ini, tapi bagaimana pun juga pasti dia juga masih sangat syok dengan kejadian hari ini. karena aku tidak ingin menghabiskan waktu terlalu lama menjemput Ziiafeinan aku memacu kuda ku dengan kencang menuju istana.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN