episode 3

1102 Kata
" Bagaimana ini! kami bertiga sama sekali tidak mencuri perhiasan nona Ziiafeinan! tolong keadilan bagi kami! " ucap seorang pedagang berbadan kurus yang terlihat masih muda. sama hal nya dengan mereka Ziiafeinan juga ikut bersuara meminta keadilan untuknya, seperti nya aku setuju dengan kakek dan nenek situasi seperti ini benar benar meresahkan keduanya saling menuduh tanpa bukti yang kuat dan meminta keadilan. " hei liangfei apa imbalan ku kalau aku bisa menyelesaikan perselisihan ini " bisik Elizabeth padaku. " tidak ada imbalan,, tapi mungkin itu kesempatan bagus kalau kamu ingin bekerja dan tinggal disini " jawabku padanya dengan sedikit menggoda. " Baiklah... nona Ziiafeinan sebelum nya aku ingin bertanya tolong dijawab dengan sedetail mungkin,, seperti apa bentuk perhiasan mu yang hilang, dimana saat kamu terakhir kali menaruhnya?, dan ini pertanyaan yang sangat penting apa kamu benar-benar yakin tidak ada orang yang masuk seharian di kamar mu selain kamu sendiri? dan berapa kali kamu keluar dari kamar mu di hari itu? " tanya nya Elizabeth pada Ziiafeinan. pertanyaan yang diberikan Elizabeth benar-benar mengerikan bagi ku, tidak ada jeda dan harus sesingkat dan sedetail itu. " i...ini... bisakah kamu pelan pelan dalam bertanya... aku susah menjawabnya " ucap nya. sudah kuduga Ziiafeinan perempuan yang hanya mengetahui pekerjaan rumah dan berdandan pasti akan kebingungan menjawabnya. " ingat pertanyaan ku tadi, dan jawab semampu mu " tukas Elizabeth padanya. " perhiasan ku kalung dan gelang yang mempunyai desain yang sama ada empat batu permata kecil berwarna biru, yang mengelilingi ke dua perhiasan itu dan ada ukiran naga di dalam kalung itu ya!! hanya itu saja yang ku ingat perhiasan ku berwarna putih " jawabnya. jawaban yang dia berikan cukup detail bagiku. " jawaban mu masih kurang nona Ziiafeinan biar ku tanya apa perhiasan mu kamu masukan dalam kotak atau kamu biarkan saja di dalam lemari rias mu.. oh seperti nya tidak di kotak baiklah lanjut kan" ucap nya. " aku ingat saat itu perhiasan ku aku selesai pakai dan aku taruh di... ah iya! aku ingat di ranjang aku ingin menaruh nya di lemari tapi aku lupa Kakek keburu memanggil ku, dan aku ingat tidak ada orang lain yang masuk ke kamar ku selain aku sendiri seharian itu termasuk pelayan aku tidak mengizinkan mereka masuk, aku hanya keluar kamar 3 kali saja saat sarapan pagi, mengambil buku, dan saat kakek memanggil ku itu saja " jawab Ziiafeinan. " benarkah? apa jawaban yang kamu berikan benar-benar kamu yakini.... dilihat dari raut wajah mu sendiri seperti nya tidak nona ha-ha-ha... tidak apa,, maaf lancang bolehkah saya mengunjungi kamar mu nona Ziiafeinan? " tanya Elizabeth pada Ziiafeinan. sebelum Ziiafeinan menjawab nya,, kakek dan nenek lebih awal menjawab pertanyaan Elizabeth mereka membolehkan Elizabeth mengunjungi kamar Ziiafeinan seperti nya kakek dan nenek sudah putus asa sehingga membolehkan orang asing seperti Elizabeth mengunjungi kamar kediaman Fei (peraturan yang ada bahwa kamar kediaman Fei tidak boleh dimasuki sembarangan orang selain orang orang didalamnya). kami menuju kamar Ziiafeinan kamar nya diapit oleh gudang yang biasa digunakan untuk menaruh pakaian dan perhiasan aksesoris yang diberikan bangsawan lain kepada mereka,, kamar Ziiafeinan terletak di sudut pojok sesudah gudang. kami sampai di kamar Ziiafeinan Elizabeth langsung beraksi mengolah TKP setempat, Aneh! aku tidak tau apa yang dia lakukan pertama Tama ia menatap ruangan itu sambil memutari nya. oh iya kamar Ziiafeinan mempunyai jendela yang langsung bisa melihat ke pintu gerbang ini info yang tidak terlalu penting tapi tidak apa aku masukan kedalam sini,, sambil menatap dan memutari ruangan ia juga mengamati jendela. harap jangan bertanya! aku tidak tau apa yang dia lakukan. dia juga menggeledah barang barang yang ada disana seperti lemari, kasur, rak buku dan lain-lain. setelah itu astaga apa yang dia lakukan! dia berjongkok sambil sedikit merangkak mengamati lantai papan kayu itu, dia juga memutari nya untuk apa?? karena aku sudah terlalu penasaran apa yang dia lakukan aku mencoba bertanya dan alhasil dia jengkel dan menyuruh ku diam dan mengamati. setelah beberapa lama berjongkok merangkak sambil mengamati dia bangun dari kesibukannya dan tertawa terbahak-bahak " Ha-ha-ha nona sepertinya kamu harus meminta maaf kepada para pelayan kediaman dan pasti nya yang paling penting para pedagang yang malang itu " sahut nya dengan nada sedikit mengejek. " Apa kenapa aku harus meminta maaf mereka belum tentu benar! perhiasan ku belum ketemu,, aku tidak akan meminta maaf sampai perhiasan ku ketemu! aku ingin kamu mencari sampai dapat bukan tertawa! " tukas Ziiafeinan dengan sengit. " aku akan memberi tahu mu satu hal bahwa perhiasan mu tidak ada yang mencurinya,, perhiasan mu saat ini masih dikamar dan sangat aman " tambah nya. " kalau begitu Dima--- " sebelum Ziiafeinan melengkapi perkataan nya, Elizabeth menarik selimut dan kasur dan dia memberitahu bahwa perhiasan itu ada di kasur ini,, astaga bagaimana bisa di kasur itu tidak ada apa apa dan kasur itu tidak memiliki kolong tempat tidur tetapi dia menyuruh ku untuk mengangkat kasur nya dan memasukan jari ku kedalam sela sela kecil di atas kasur dan TARA! dapat perhiasan itu tersempil didalamnya. sontak itu membuat semua orang terkejut termasuk aku Ziiafeinan sendiri terkejut dan berdiri seperti patung tapi itu tidak lama kesenangan nya langsung meledek saat perhiasan kesayangan nya ketemu, " nah nona bagaimana janji yang kamu bilang tadi aduh jangan jangan kamu lupa ya " komentar Elizabeth. " ah iya benar... tuan tuan aku Ziiafeinan benar benar minta maaf telah menuduh kalian sebagai kompensasinya ini ada sedikit emas untuk kalian terimalah " ucap nya. " terimakasih nona Ziiafeinan kami turut senang baiklah kami izin pamit pulang " ucap para pedagang itu mengundurkan diri. " nona Elizabeth kamu benar benar hebat sungguh kami berdua memiliki hutang Budi padamu " jawab kakek. seperti biasanya para bangsawan akan langsung mengeluarkan emas yang berkilau untuk diberikan kepada penolong nya sebagai kompensasi. " terimakasih kakek tapi aku menolaknya, aku disini ingin melamar pekerjaan saat ini aku butuh tempat tinggal dan pekerjaan aku ingin kalian menerima ku " ucap Elizabeth. cukup hebat tanpa berbasa-basi langsung berbicara ke titik point nya benar benar orang yang tidak tau malu aku salut padanya. " Bagus sekali! kamu kami terima kerja kamu bisa menjadi pelayan ku hari ini bolehkan Kakek nenek? " tanya Ziiafeinan. " tentu nona Elizabeth kamu sekarang bisa tinggal disini kami akan mencukupi kebutuhan mu " jawab nenek. siapa sangka Elizabeth di terima kerja dengan mudah tanpa babak belur seperti aku dulu melawan perampok aku sedikit iri. setelah malam yang panjang itu nenek memberikan kunci kamar padaku untuk diberikan pada Elizabeth, aku memberikan kunci dan menunjukkan kamar untuk nya sekalian bertanya bagaimana cara otak dia bekerja tadi,, kenapa dia bisa tau bahwa perhiasan itu ada di kasur dan tidak di curi siapapun dengan sangat percaya diri
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN