Koma Laksa berlangsung hingga 1 minggu. Membuat semua kerabat dan kawan yang menunggu, harap-harap cemas memohon keajaiban setiap harinya. Santri pesantren juga memanjatkan do'a untuk Laksa, teriring di setiap usai sholat lima waktu. Diagnosa dokter bukan keniscayaan. Itu pikir semua orang. Walau ilmu pasti telah dipelajari sang ahli bedah syaraf selama berpuluh tahun menimba ilmu, tak cukup mematahkan harapan banyak orang akan kesembuhan Laksa. Dokter hampir menyerah ketika dalam rentang waktu yang ditentukan, Laksa tak kunjung bernafas spontan. Selama kurun waktu tersebut, Laksa bernafas dengan bantuan ventilator. Pada akhirnya, keajaiban terjadi. Otot nafas Laksa bisa bergerak tanpa bantuan alat lagi. Ventilator berhasil dilepas dari jalan nafas Laksa. Dokter mengatakan jika Laksa a

