Laksa tak sendirian. Selain banyak malaikat menyertainya, orang-orang pesantren yang belakangan banyak berinteraksi dengan Laksa, beriringan membawa Laksa ke rumah sakit. Hasbi meremas rambutnya frustasi. Apa yang dokter jelaskan padanya, cukup membuat ketakutan Hasbi sampai pada tingkat titik tertinggi. Tak pelak dengan Kris dan para buruh. Sejak tadi, debaran kengerian terus bercokol di hati masing-masing. Beberapa yang bertahan di pesantren, sibuk berkabar dengan keluarga yang berada di Gunung Jati. Kris dengan tangan bergetar, mencoba menghubungi Bu Sukma dan Naya. "T-tuan L-laksa jatuh, Bu, Mbak Nay. D-dari lantai dua masjid." Naya langsung pingsan mendengar suara Kris di ponsel Bu Sukma yang disetel loudspeaker. Tubuh Naya seolah tidak ingin mendengar kabar mengerikan seperti ini,

