38. Dua Cangkir Teh Hijau

1403 Kata

"Mas dengar? Ada suara si pungguk." Naya bersandar di d**a Laksa. Mereka duduk di beranda depan kamar utama, yang disediakan villa. Beranda dengan sofa merah lembut yang muat untuk dua orang. Beberapa tanaman hias terpajang di sudut. Di meja juga telah ada 2 cangkir teh hijau hangat, menambah kesyahduan malam ini. Tepat di depan kamar, ada kolam renang mini yang menampilkan pendar bayangan rembulan dengan begitu cantiknya. Villa yang Laksa pesan untuk kurun 1 minggu ini, terletak di area perkebunan. Jauh dari hingar-bingar kota Malang. Jika malam tiba, suara jangkrik, katak, serangga malam, pun burung hantu barusan meriuhkan suasana. "Dengar." Laksa membenarkan selimut tebal yang menutup keduanya. "Terkadang aku berpikir lagi. Lebih baik aku menjadi pungguk daripada matahari." Naya me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN