Bab 5

1131 Kata
matahari pagi masuk ke cela cela rumah Nara. dia enggan terbangun ,Masi menutup badan nya dengan selimut. Nara mengingat ciumannya dengan Dava membuat jantung nya kembali berdetak kencang .pasalnya Nara baru kali ini berpacaran. jam sudah menunjukkan pukul 08.00 Nara mengingat janjinya akan datang ke rumah Dava. Nara bangkit dari tempat tidur nya menuju kamar mandi. berselang 15 menit Nara sudah selesai,lalu ia memilih pakaian nya yang hanya memakai kaos putih dan celana pendek , sehingga paha mulusnya terpangpang Sanga jelas. sebelum Nara berangkat dia ingin membawakan sarapan untuk dava.karena orang tua Dava sedang berada di luar kota yang pasti tidak ada yang memasak untuknya. "cie,mau kemana itu bawa makanan"ejek Rey yang melihat Nara menyiapkan makanan. "kepo"ucap Nara berlalu pergi meninggalkan Rey. Nara mengendarai mobil nya tak lupa untuk mengabari Dava jika dia sudah dalam perjalanan menuju rumah nya. Nara yang mendapati pesan "hati hati sayang"membuat Nara tersenyum karena sangat salting membaca pesan teks yang di kirim oleh Dava. 15 menit berlalu Nara sudah sampai di depan rumah Dava. tanpa pikir panjang Nara turun dari mobil nya dan memencet bel rumah Dava. sudah berapa kali Nara memencet bel tetapi tidak ada jawaban. saat Nara mendorong sedikit pintunya ternyata tidak terkunci. karena tidak ada jawaban akhirnya Nara memutuskan untuk masuk. "kemana sih Dava,kok gak ada orang"ucap Nara . Nara mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Dava. ponsel Dava berbunyi dari kamarnya. karena sudah cukup lama menunggu Nara memutuskan untuk masuk kedalam kamar Dava. saat membuka pintu nya tidak ada Dava di dalam hanya ponsel nya terus menerus berdering. Nara melangkah masuk ke kamar Dava lalu duduk di pinggir kasur nya .sambil menunggu Dava yang entah sedang berada dimana. "Nara,kamu udah dari tadi disitu"Nara berbalik menuju arah suara.betapa terkejut nya dia mendapati Dava yang hanya mengenakan handuk sepinggang,rambut yang basah , menunjukkan bahwa dia telah selesai mandi membuatnya semakin tanpa. "da,Dava,sejak kapan kamu berada disitu"ucap Nara yang tergagap karena Dava yang hanya mengenakan handuk saja . "aku habis mandi"ucap Dava mendekat ke arah Nara. Nara yang melihat pergerakan Dava seketika mundur."diam disitu gak usah mendekat"ucap Nara yang menunjukkan muka panik. Dava tertawa dengan sikap Nara."Nara ternyata sangat polos"batin nya. muncul di pikiran Dava untuk menjahili Nara. Dava mendekat ke arahnya tanpa memedulikan ucapan Nara. "kenapa sayang,kamu suka?"ucap Dava yang sangat menggoda. "berhenti Dava"ucap Nara dengan melangkah mundur.yang akhirnya dia sampai di ujung tembok. dengan pergerakan Dava,Dava sudah mengunci Nara yang ada di hadapannya.nara yang sudah pasrah dengan tindakan Dava, "kau sangat cantik Nara"ucap Dava berbisik di telinga Nara. tanpa mengatakan apapun lagi Dava sudah mengecup bibir nara.mereka saling menatap hanya sebentar lalu Dava lanjut melumat bibir nara. Nara yang sudah terbuai mulai menikmati nya dan mengalungkan tangannya di leher Dava. Dava tersenyum dengan respon yang di berikan oleh Nara yang berarti dia menyukai nya. di tengah tengah aktifitas mereka perut Diandra tiba tiba berbunyi yang menandakan minta di isi. Dava mendengar itu seketika diam ,dan melepas bibir nya dari bibir Nara. "lapar"ucap Nara tersenyum. "ya sudah ayo makan"ucap Dava yang sudah mengubah posisinya. seandainya saja perut Diandra tidak berbunyi mungkin mereka akan melakukan lebih lama , terlebih lagi dengan Dava yang masih ingin merasakan bibir manis itu. Nara melangkah mengambil makanan yang ia bawa dari rumah nya. "Dava ayo sini"ucap Nara sudah duduk di sofa yang berada di kamar Dava. Dava menghela napas nya dan berjalan mendekati nara .padahal Dava Masih mau melanjutkan aktivitas nya itu. mereka sarapan berdua sekali kali mengobrol di lengkapi dengan canda tawa. "dav, akhir pekan kamu udah pelulusan kan?tanya Nara. "iya,kamu datang yaa,aku mau rayain pelulusan aku sama pacar tercinta "ucap Dava mengecup pipi Nara. Nara hanya diam karena salah tingkah di buat Dava. jam sudah menunjukkan 04.00 sore setelah makan mereka sibuk dengan ponsel masing masing , Nara yang terbaring di atas kasur milik Dava ,dan Dava berada di sofa. Dava melihat Nara yang tengkurap sambil melihat ponsel nya , entah apa yang dia tonton . Dava mendekat ke arah Nara dan langsung membuang tubuhnya di sebelah Nara dan langsung memeluk Nara. Nara memejamkan matanya,nafas laki laki itu terasa di leher nya dan tangan nya berada di punggung nya sedangkan kaki nya pun menindih nya. "dav berat tau"ucap Nara mengeluh. "biarkan sejenak,ini sangat nyaman "ucap Dava semakin mengeratkan pelukan nya . Nara yang sudah capek tengkurap pun berbalik menghadap Dava ,Mereke saling tatap tak ada yang bersuara. entah mengapa Nara sangat suka menatap Dava, mungkin karena wajahnya yang tampan yang membuat nya nyaman. Nara membalas pelukan Dava, membuat Dava menenggelamkan wajahnya di d**a Nara. cukup lama mereka berpelukan dan Dava mulai meraba raba punggung Nara dan memasukkan tangan nya kedalam baju nya. Dava yang usil pun membuka bra yang di gunakan Nara,"Dava apa yang kamu lakukan"ucap Nara menjauh kan tubuh Dava. karena kekuatan Dava lebih kuat Dava tidak bisa bergerak sedikit pun karena dorongan ku Dava mendekat bibirnya di bibir ku ,aku memejamkan mataku bersiap dengan ciuman Dava . tiba tiba saja ada suara dari balik pintu Dava,"dav kamu ada di dalam sayang"ucap seseorang di balik pintu. kami saling tatap mendengar suara itu ,"mama"ucap Dava membuat ku kaget. aku langsung mendorong tubuh Dava dan bangun dari kasur milik Dava. "gimana ini kalau mama kamu liat aku ada disini"ucap ku mulai panik. Dava tidak kalah panik dengan ku ,di mendekati pintu lagi lagi suara di luar terdengar lagi. "dav mama udah pulang nih"ucap mama Dava di balik pintu. dava mulai Bingung harus berbuat apa , karena Dava takut akan di marahi jika membawa seorang wanita di kamar nya. "kamu jangan keluar ya di sini aja"ucap Dava dan mengecup jidat ku. aku berdiam di kamar sedangkan Dava sudah keluar dari kamar nya. "ehh mama udah pulang"ucap Dava membuka pintu dan menutupnya kembali. Anisa bingung dengan sikap Dava seperti menyembunyikan sesuatu. "kamu lagi ada dav,kok mama dari tadi panggil gak nyaut nyaut "ucap Anisa menaruh curiga. "ohh itu ma,habis dari WC"ucap Dava menggaruk keningnya yang tidak gatal sama sekali. "mama baru sampai ya"Dava mengalihkan pembicaraan takut mama nya akan menanyakan. lebih banyak lagi. "iya nih, cape banget mama istirahat dulu yaa"ucap Anisa berlalu meninggalkan Dava . Dava melihat mama nya sudah masuk ke kamar nya dan memutuskan kembali ke kamar nya untuk menemui Nara. Dava masuk dan menutup pintu nya dengan sangat pelan. melihat kedatangan Dava Nara berdiri dan mendekati nya. "gimana mama kamu curiga"ucap ku kepada Dava. "enggak kok,aman"ucap Dava tersenyum. "yaudah dav aku pulang yaa takut nya mama kamu liat aku ada di kamar kamu"ucap ku kepada Dava. Dava memasang muka masam dan memegang kedua pipi ku"padahal aku masih mau berduaan sama kamu "ucapnya mulai memeluk ku. "nanti lain kali ya dav ,nanti mama kamu liat kita terus nanti dia mikir yang aneh aneh"ucap ku dan memba las pelukan nya "yaudah deh,aku anterin pulang yah"ucap Dava Masih dengan posisi memeluk ku. "anterin sampai bawa aja,aku kan bawa mobil"ucap ku.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN