Deina Devina, wanita berparas cantik yang baru saja menginjak usia yang ke-25 tahun, seorang desainer ternama yang memiliki beberapa cabang butik diberbagai kota. Selain memiliki paras yang cantik, dia dikenal dengan sosok yang ramah dan baik hati, memiliki perawakan tinggi dengan tubuh ramping, rambut pirang serta bergelombang, bulu mata lentik, hidung mancung, serta bibir tipis dan bola mata berwarna coklat, membuatnya cantik berkali-kali lipat.
Deina adalah wanita yang sederhana, banyak pria yang berharap untuk bisa menjadi pendampingnya, tetapi harapan itu harus sirna ketika melihat sosok pria tampan yang berdiri seraya merangkul pinggangnya secara posesif, seolah memberi tahu kepada dunia bahwa Deina Devina hanyalah miliknya.
Diego Nathalionel, pria berusia 27 tahun yang beruntung karena bisa bersanding dengan sosok Deina. Pria yang telah menjadi suami Deina selama hampir dua tahun lamanya. Diego adalah seorang CEO di salah satu perusahaan besar di Jakarta, dia memiliki paras yang tampan serta tubuh yang atletis, tak sedikit pula wanita diluar sana yang memuja sosok Diego Nathalionel. Selain memiliki tubuh yang bagus, dia memiliki paras yang tampan dengan rahang yang tegas, alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung serta bola mata yang berwarna hitam legam dengan sorot mata yang berkilat tajam, ditambah lagi dengan kumis tipis yang menambahkan kesan manis.
"Udahan kali mesra-mesraannya, gak liat tuh banyak yang ngeliatin," ujar seseorang menghentikan perbincangan Deina dan Diego yang sedang bersenda gurau.
Deina dan Diego menoleh kearah sumber suara, di sana berdiri seorang pria ditemani dengan seorang wanita cantik yang bergelayut manja ditangan kekarnya.
"Apaan, sih!" Deina berucap sinis ketika melihat pria itu.
Pria itu bernama Devino Azastrian, dia adalah musuh bebuyutan Deina, yang sialnya menjadi suami dari sahabat baiknya.
Devino Azastrian, pria berusia 26 tahun, dia adalah seorang dosen muda disalah satu kampus swasta di Jakarta, berparas tampan, berperawakan tinggi serta tubuh atletis, sejak dulu Devino dijuluki playboy padahal pada kenyataannya dia tidak pernah berpacaran sekalipun. Sekilas, ia terlihat biasa saja, tetapi ketika ia tersenyum ketampanannya terlihat dengan sempurna, dengan gigi gingsul serta lesung pipit dikedua pipi membuat siapa pun tidak akan bosan untuk melihatnya. Devino menikah dengan Alinda Sofya beberapa bulan lalu karena desakan dari kedua orangtuanya, ia menyetujui itu semua karena ia tahu wanita yang ia cintai tidak akan pernah bisa ia miliki.
Sahabat baik Deina sedari kecil adalah wanita yang saat ini sedang berdiri disamping Devino.
Wanita itu menghampiri Deina dan memeluknya, "Selamat ulang tahun, Sayang. Maaf, ya, gue telat, tadi nungguin suami gue pulang ngajar dulu, biasalah orang sibuk." kekehnya sembari mengurai pelukan.
"Gak papa, Lin. Makasih lho, udah nyempetin dateng ke sini, lagian ngapain sih, pake ngajak dia segala." Deina melirik tidak suka ke arah Devino.
"Udah dong, Sayang. Hari ini 'kan, hari bahagia kamu, jangan ribut, ya?" ucap Diego seraya mengusap bahu istrinya lembut.
"Tau, lo! Sinis banget, udah tua juga masih aja suka nyari ribut." Devino dan Deina memang tidak pernah akur saat keduanya bertemu.
"Diem, lo! Lagian siapa juga coba, yang nyari ribut," Ucap Deina sembari menendang kakinya. Devino mengaduh kesakitan sembari mengumpat kepada Deina.
Pasalnya Deina tidak suka ketika melihat pria itu, walaupun Devino adalah suami dari sahabatnya sendiri.
Devino yang tengil itu sering kali membuatnya emosi, bisa dibilang Devino itu adalah musuh bebuyutannya dari kecil. Padahal dulunya mereka bertiga adalah sahabat baik yang kemana-mana selalu bersama. Namun, suatu kejadian membuat Deina memusuhi Devino.
Sedangkan Devino ia malah semakin gencar untuk mengusili Deina. Bahkan, Alinda sendiri tidak tahu menahu tentang permasalahan apa yang terjadi diantara keduanya sehingga mereka jadi bermusuhan.
"Ih, udah dong. Ngapain sih, pada berantem, malu tuh diliatin sama tamu," gerutu Alinda, kemudian meringis pelan ketika melihat suaminya kesakitan.
Alinda Sofya, wanita berusia 26 tahun, dia adalah sahabat Deina sedari kecil, dia juga merupakan sekretaris Diego di perusahaan, sekian lama dia harus terjebak diantara keduanya , Alinda memiliki paras yang tak kalah cantik dari Deina, hanya saja dia memiliki postur tubuh yang lebih mungil. Bermata sipit, hidung mancung, serta bibir yang sedikit berisi menambah kesan seksi, rambut panjang berwarna hitam legam membuatnya terlihat elegan, serta penampilan yang fashionable sehingga membuat dirinya terlihat lebih anggun, ia memang lebih feminim dan selalu memperhatikan penampilannya sehingga terlihat lebih dewasa dari Deina.
Berbeda dari Deina yang lebih cuek soal penampilan, Deina lebih sederhana. Namun, membuat Deina dikagumi banyak pria, karena terlihat memesona dan selalu tampil apa adanya.
Alinda begitu mencintai Devino, sehingga dia meminta kepada keluarganya untuk menjodohkan mereka, dia tahu jika Devino belum mencintainya. Namun, dirinya selalu yakin jika suatu hari Devino pasti akan membalas perasaannya. Dia juga tahu jika Deina-sahabatnya itu tidak setuju dengan keputusannya, tetapi dengan seiringnya waktu Deina pun setuju, meskipun keduanya tidak pernah akur, di mana ada mereka berdua maka di sanalah ada keributan.
Hari ini adalah hari ulang tahun Deina yang ke-25 tahun, dia memang satu tahun lebih muda dari sahabat dan musuh bebuyutannya, sedangkan selisih usia dengan Diego adalah dua tahun, karena Diego merupakan kakak kelas mereka di SMA.
Deina mengenal Diego pertama kali di hari MOS ketika SMA, Diego adalah salah satu kakak Kelasnya yang selalu mengejar-ngejar Deina, hampir tiga tahun Diego memperjuangkan cintanya tapi selama itu juga Deina selalu menolaknya. Ketika memasuki Universitas, barulah saat itu perjuangannya membuahkan hasil, setelah lulus kuliah mereka memutuskan untuk menikah. Hingga saat ini usia pernikahannya sudah menginjak dua tahun, dan kini Deina sedang mengandung anak pertamanya dengan Diego.
Alinda dan Devino pun menjadi saksi kisah cinta mereka.
Alinda sedari kecil sudah menaruh hati pada Devino, sedangkan Devino mencintai seseorang yang tidak diketahui siapa orangnya. Namun, takdir akhirnya mempersatukan keduanya dalam ikatan pernikahan.
"Kayaknya semua tamu udah dateng deh, kita mulai acaranya sekarang aja, gimana?" tanya Diego kepada istrinya.
Deina melempar senyuman manis kepada suaminya, kemudian mengangguk singkat.
"Ayok," ajaknya.
Acaranya diadakan cukup meriah di salah satu restoran ternama, yang hanya dihadiri keluarga serta kerabat dekatnya saja.
Semua orang telah berjejer rapi duduk di meja yang telah di sediakan membentuk lingkaran, mengelilingi Deina yang berdiri di depan sana ditemani suami, orangtua serta sahabatnya.
Acaranya berjalan dengan lancar setelah melakukan sambutan dan berdoa bersama, kini tiba saatnya untuk memberikan kue potongan pertama kepada orang yang spesial.
Deina mulai memotong kue dengan potongan kecil, dia berjalan mendekati Diego untuk memberikan kue pertamanya, baru saja Diego akan membuka mulutnya.
"Tunggu!" Tiba-tiba ada suara teriakan seseorang yang menghentikan pergerakan keduanya.
Semua mata memusatkan pandangan menatap seseorang yang tiba-tiba menghentikan acara di depannya.
"Kenapa?" tanya Deina sembari mengangkat alis menatap heran ke arah orang yang mengganggu mereka.