Meskipun mendapat tatapan tajam dari Faten tapi sosok pria misterius itu berjalan mendekat Pak Dion berjalan mendekat dengan wajahnya berseri mengenali, “Taran? Taran, bukan? Wah, lama sekali!” Pak Dion mendekat dengan senyum lebar. Taran langsung menciut, ia mundur beberapa langkah bersembunyi di belakang Faten. Dia memandang Pak Dion dengan tatapan bingung dan sedikit takut Taran Berbisik lembut sedikit gemetar “Om... siapa dia?” Faten melangkah setapak dengan bahu tegap, “Anda siapa Pak?” Pak Dion berhenti lalu sedikit tersenyum memandang Taran kemudian beralih melihat Faten “Oh, maaf. Saya Dion. Dulu wali kelasnya Taran saat naik ke kelas 3 SMP di sini. Wah, Taran... dulu murid yang sangat cerdas dan aktif. Senang bertemu lagi,” Dia mencoba menatap Taran di balik bahu Faten.

