"Berhenti, Anelia."
Drew terlonjak bangun dari tidur pulas dengan perasaan campur aduk luar biasa. Bagaimana bisa Anelia masuk ke dalam kamarnya? Ah, b******k. Drew memaki dalam hati. Mencibir saat bangun dalam keadaan terpaksa. Kepalanya berdenyut dan dia harus memaksa kesadarannya kembali sehat.
Sepasang mata berwarna gelap itu memicing. Rambutnya yang sengaja tergerai di atas ranjang, tidak mampu membuat pria itu terbakar akan gairah. Seperti malam-malam sebelumnya. Yang pernah mereka lalui bersama. Semua hanya omong kosong.
Drew tidak lagi menginginkannya.
"Tidak, Drew. Kau yang seharusnya berhenti. Berhenti membohongi dirimu sendiri. Kau sebenarnya mencintaiku, tapi kau begitu lemah karena Tala, bukan? Akui saja. Kau dan aku saling mencintai."
Drew mendesis kasar. Menarik napas p
