bc

Suamiku, Suami Kakakku

book_age16+
80
IKUTI
1K
BACA
billionaire
contract marriage
goodgirl
CEO
boss
drama
city
virgin
like
intro-logo
Uraian

wanita mana yang tidak mendambakan pernikahan, tentu semua wanita ingin menikah dengan laki laki pujaan hatinya. Tapi tidak dengan Naya. Gadis yang baru memasuki kuliah semester 3 itu harus menikah dengan laki laki pilihan kakaknya. Yang tak lain adalah Satria, suami kakaknya sendiri. Bukan tanpa alasan Sella, kakak nya menyuruh Naya menikah dengan suaminya.

Satria Wiratama, Suami Sella adalah Direktur utama Wira Corp. Perusahaan yang bergerak dibidang textile dan makanan kaleng. Wira menikah dengan Sella sudah hampir 6 tahun, namun belum memiliki anak dikarenakan kandungan Sella lemah. Beberapa kali Sella mengalami keguguran, hingga entah ide darimana dia menyuruh Satria yang tak lain adalah suaminya untuk turun ranjang.

chap-preview
Pratinjau gratis
part 1
" Aku mohon Naya, menikahlah dengan Satria" ujar Sella sambil menangis " Aku ngga bisa, mba. Mana mungkin aku menikahi suami kakakku sendiri, apa kata orang nanti. Lagian aku juga masih kuliah mba" " Hanya kamu satu satunya harapan mbak, Nay. Mas Satria sangat mendambakan anak, hiks. Kamu tau sendiri kondisi mbak yang seperti ini. mbak lemah Nah, mbak wanita yang tak sempurna, mbak ngga bisa memberi Satria keturunan" " mbak ngomong apa sih, mas Satria aja nrima mbak apa adanya. Mas Satria itu cintanya cuma sama mbak Sella, aku ngga mau jadi perusak rumah tangga mbakku sendiri" " Mbak tau selama ini mas Satria pengen banget punya anak Nay, pas kemaren mbak liat dia gendong Seira, anaknya tante Fatma" "Mungkin itu perasaan mbak aja kali, siapapun pasti bakal seneng lah mba kalo gendong anak kecil apa lagi umur 2 tahun kayak Seira, lagi gemes gemesnya" " Nay, sekali lagi mbak mohon pikirkan permintaan mbak ya. Menikahlah dengan mas Satria, hanya kamu satu satunya harapan mbak. Mbak pamit dulu" Setelah Sella berlalu, Naya termenung menatap pintu yang dilalui kakaknya itu. Menghembuskan nafas dengan berat, bukan hanya sekali kakaknya meminta Naya untuk menikah dengan suaminya. Rasa sesak terasa didada Naya, bagaimana bisa dia menjadi madu kakaknya sendiri. Tidak, Naya tidak setega itu kepada kakaknya. *** " Kamu gila Sel, kamu egois kamu ngga mikirin perasaan aku hah" " Mas, ini demi kebaikan semua" "Ngga, ini bukan kebaikan semua tapi..." " Mas Satria ngga tau gimana rasanya ada diposisi aku mas, 5 tahun kita menikah tapi belum diberi keturunan mas, apalagi mas adalah anak satu satunya. Besar harapan papa dan mama untuk segera menimang cucu dari mas" Air mata Sella luruh, menumpahkan segala rasa sakit didadanya. " Sel, mama papa ngga pernah nuntut anak dari kita. Mereka bisa memahami kondisi kamu" " Lalu bagaimana dengan mas Satria? Mas sangat mendambakan anak bukan, mas ga bisa bohong aku liat kemarin pas mas gendong Seira" " Lupakan pikiran kamu yang terlalu jauh sayang, mas bahagia sama kamu meskipun belum dikaruniai anak " "Mas aku mohon sekali lagi, nikahi Naya" " Maaf sayang, sampe kapanpun aku ngga bakal menikahi Naya " ujar Satria lalu meninggalkan Sella sendiri *** Kota Jakarta adalah kota yang tak pernah tidur dari aktivitas. Orang orang betah untuk bekerja walau tengah malam sekalipun demi sesuap nasi. Begitupun dengan Satria yang masih sibuk dengan laptopnya sambil sesekali membolak balikan map. Waktu menunjukkan pukul 00.30 dinihari, tapi Satria masih betah dengan segudang pekerjaannya. " Mas..." Sella memasuki ruang kerja Satria membawa secangkir kopi " Kamu belum tidur sayang?" tanya Satria " Aku ngga bisa tidur, apa kerjaan kamu masih banyak? kenapa ngga di lanjutin besok aja? ini udah malem loh, kamu juga perlu istirahat" " Aku besok ada meeting seharian sayang, jadi ga sempet kalo dikerjain besok. Kamu tidur gih, bentar lagi aku jg selesai" " mas, maafin aku ya" Satria menoleh menghadap sang istri " Maaf kalo aku egois, memaksamu tanpa mengerti perasaanmu" " Udah lah sayang, kamu jangan mikirin hal yang berat berat dulu ya. Yuk kita tidur aja kerjaan ku juga tinggal sedikit, mungkin besok pagi bisa diselesaikan" Setelah menghabiskan secangkir kopi buatan sang istri, Satria merangkul Sella menuju kamar. *** Mentari pagi sudah menghangati bumi, tapi gadis bernama Kanaya Larasati masih betah bergelung dengan selimut tebalnya. Alarm sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu, tapi si empunya masih belum menunjukkan tanda tanda akan bangun. tok tok tok " Non Naya, bangun non" teriak seseorang dari luar pintu tok tok tok " Non, bibi masuk ya" wanita paruh baya itu memasuki kamar majikannya dengan pelan mematikan alarm yang memekakan telinga, lalu menggoyangkan tubuh Naya perlahan. " Non... non Naya, bangun non" " Eungh, ntar dulu bi 5 menit lagi" " Udah siang non, mas Darrel udah nungguin non dibawah" Mendengar nama Darrel seketika Naya membuka matanya, melirik jam sudah pukul 07.00. " Sejak kapan Darrel disini bi? " " udah dari jam 6 non" " kok bibi ga bangunin Naya" " Kata mas Darrel ngga usah dibangunin, orang non masang alarm. Mas Darrel juga denger kok alarm nya bunyi" " yang bener bi? emang suaranya kedengaran sampe bawah?" "iya non" " ya udah bibi keluar dulu, bilang sama Darrel kalo Naya lagi siap siap" "iya non" Dilantai bawah ada lelaki kisaran 23 tahun sedang sibuk memainkan gadget nya. Naya perlahan mendekat lalu memeluk leher Darrel. " Maaf ya nunggu lama" ujarnya manja " Udah biasa " jawab Darrel tanpa menengok kearah Naya " Ngambek? sayangku ngambek? utututu gemesnyaa" " Kamu kebo banget sih Nay" " Ish kamu, masa pacar sendiri dibilang kebo" " Ya abis alarm kenceng gitu kamu ga denger, udah setengah jam loh bunyinya" " Iya iya, yaudah sih yang ayo berangkat sekarang" Darrel berdiri mengantongi ponselnya lalu meraih kunci mobil diatas meja, Naya memeluk lengan Darrel sambil berjalan keluar. Darrel hanya geleng geleng melihat tingkah kekasihnya itu. Naya dan Darrel sampe disebuah cafe, mereka berdua berjalan masuk sambil bergandengan tangan. Cafe itu merupakan usaha kecil kecilan yang dibangun Naya dengan menabung uang jajannya semenjak sekolah menengah atas tanpa sepengetahuan keluarga. Dengan beralasan bahwa pemilik cafe itu adalah Darrel dan dia hanya membantu. Bukan tanpa alasan Naya membangun sebuah bisnis, orang tua Naya orang berada bisa dikatakan hartanya takkan habis walau tujuh turunan. Akan tetapi selalu memberi uang pas pasan kepada Naya, berbeda dengan Sella sang kakak yang sebulan bisa mendapat 5 kali lipat uang jajan Naya. Bisa dibilang pilih kasih antar saudara, beruntung orang tua Naya tinggal jauh di Belanda. Hanya sesekali pulang kerumah untuk melihat kedua putrinya, tidak lebih tepatnya melihat Sella. Setiap kali pulang, hanya cacian yang didapat Naya belum lagi sang ibu yang selalu membandingkan Naya dengan sang kakak. " Len, minta laporan minggu ini ya bawa keatas" ujar Naya pada manager cafe, Lenna " Siap Bu, nanti saya cek dulu kalo sudah saya serahkan ke ibu" " Oya, sekalian minta buatin sarapan ya sama orang dapur, apa aja terserah sama minumnya jus alpukat 2 sama air putih anget 2" " Baik Bu" setelah memesan Naya dan Darrel menaiki tangga lantai 2 menuju ruangan Naya. " Nay, kamu ga cape apa tiap hari kuliah sambil bisnis gini?" tanya Darrel setelah merebahkan punggung diatas sofa " Mau gimana lagi sayang, mama sama papa selalu ngasih aku uang jajan pas Pasan. Kalo minta duit buat bayar semester aja kadang marah marah bilangnya duit mulu, ya mau ga mau aku harus kerja" " Orang tua kamu kenapa kok bisa kaya gitu kekamu" " Gatau, yang jelas sih katanya mereka cuma pengen punya sepasang anak cewe cowo, eh aku lahir jadi nambah beban keluarga nambah pengeluaran juga" ujar Naya sambil ketawa miris Darrel memandang wajah sendu Naya, dibalik senyum dan cerianya dia sebenarnya terluka teramat dalam. Meskipun ditutup rapat, luka itu terlihat jelas dimata Darrel. tok tok tok " Misi Bu, saya mau nganter makanan sama laporan yang ibu minta" " oh iya Len, taroh meja aja ntar saya periksa lagi. Makasih ya" " sama sama Bu,saya permisi" " Yuk yang sarapan kamu belum makan kan" ajak Naya Mereka makan dalam diam, hanya denting sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang terdengar. Setelah selesai makan, Naya meraih Map warna merah dan memeriksanya. Matanya jeli melihat angka dan grafik yang naik turun, lalu beranjak menuju meja kerja. Mengaktifkan laptop dan mencocokkan data. Darrel hanya memperhatikan tanpa bertanya. *** Sudah sebulan sejak permintaan Sella menyuruh Naya menikah dengan Satria, tapi sang kakak belum pernah datang kerumah Naya lagi walau hanya sekedar bermain. Naya paham hubungannya dengan sang kakak tidak terlalu dekat, walaupun tak pernah bertengkar tapi sang kakak selalu lebih unggul dibanding Naya. Kasih sayang orang tua lah yang membuat hubungan persaudaraan itu sedikit renggang. Belum lagi Kakak tertua Naya, Alfian. Alfian terang terangan membenci Naya, bahkan setiap bertemu dengan Naya Alfian selalu bersikap dingin. Berbeda ketika bersama Sella, mereka sangat akrab satu sama lain. Terkadang Naya cemburu melihat kedekatan kedua saudara nya. Sella terduduk diatas closet, matanya berkaca kaca sambil melihat tespack ditangannya. Tangannya bergetar, bibirnya kelu. Ketukan dari luar menyadarkan Sella. " Sayang, kamu baik baik aja?" tanya Satria " I..iya sayang" Sella memeluk tubuh Satria erat, Satria yang bingung dengan sikap istrinya hanya membalas pelukan itu sembari mengusap usap punggung Sella. Sella masih terisak dipelukan Satria, tak lama dia mendongak menatap wajah sang suami lalu menunjukkan tespack garis dua itu pada Satria. Satria mendelik lalu mengambil tespack itu dari tangan sang istri, menatapnya lama takut jika dia salah lihat. " I.. ini beneran sayang?" Sella hanya mengangguk sambil menahan tangis, dirinya tak menyangka bisa hamil. Padahal vonis dokter menyatakan bahwa dirinya sulit hamil, hingga dia dan sang suami melakukan program bayi tabung namun hasilnya nihil. Dan kini Tuhan memberi nya anugrah dalam rahimnya. Satria memeluk erat Sella dan menghujaninya ciuman dipucuk kepala Sella. " Alhamdulillah sayang, tuhkan bener kita hanya perlu bersabar sayang. Aku ngga mau denger kamu memintaku menikahi Naya , ngga mau dan ngga akan pernah sayang" " Iya sayang, aku hanya takut sayang" " Udah pokoknya kamu ngga boleh banyak pikiran, ngga boleh kerja berat dan sekarang mending kita kedokter yuk" Sella mengangguk mengiyakan ucapan sang suami. Satria benar, dirinya hanya tinggal menunggu waktu Sesampainya di rumah sakit Satria segera mendaftar ditempat receptionist dan menunggu didepan poli kandungan. Sella menggenggam erat tangan Satria, dirinya sebenarnya takut kalo hasil testpack itu salah. " Nyonya Sella Wiratama, silahkan masuk" Sella masuk ditemani Satria. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan USG mereka mendengarkan keterangan dokter. " Ini kehamilan keberapa Bu?" " Pertama dok" " Baik, saya kasih obat penguat kandungan ya. Kandungan ibu lemah, harus banyak istirahat kalo perlu bedrest total " " Apa istri saya perlu dirawat inap dok?" " Tidak perlu pak, mungkin kondisi siibu memang kurang sehat. Apa ibu memiliki keluhan?" " Hanya mual muntah sama pusing dok" " baik, ini resep nya silahkan ditebus diapotik. Diminum yang rutin dan istirahat ya bu, semoga ibu dan calon bayinya sehat selalu" " Terimakasih dokter" Setelah menebus obat, Satria membawa Istrinya menuju mobil lalu menyalakan mesin dan pulang kerumah. " Kamu harus bedrest ya sayang, ga boleh ngerjain apapun " " Tapi aku bosen kalo cuma tiduran yang" " Ini demi kebaikan kamu dan dedek bayi sayang" Sella hanya mengiyakan perintah sang suami Sesampainya di rumah, Satria bahkan melarang sang istri berjalan. Dia menggendong Sella memasuki rumah dan merebahkannya dikasur kamar mereka. " Kamu ga kekantor mas?" " Aku mau nemenin istri dan calon anakku" " Kamu bisa aja, tapi ngga masalah emang kalo kamu ga berangkat?" " Aku pemilik perusahaan yang, ga usah khawatir" *** Naya terdiam memandang pemandangan luar kamarnya dari balkon. Ditangannya ada secangkir kopi hangat, Naya menghembuskan nafasnya kasar. Hawa dingin tak membuat Naya beranjak masuk, melainkan duduk di kursi. Meletakkan cangkir kopinya diatas meja, jarinya menyentuh tralis besi sambil bergerak kekanan kekiei mengabsen satu persatu. " Andai aku seperti mereka yang memiliki keluarga harmonis, aku ngga bakal kesepian seperti ini" gumamnya lirih Terdengar ketukan pintu, tak lama Bi Lastri masuk kekamar Naya membawa semangkok Mie instan hangat. Membawanya kearah Naya lalu meletakkan diatas meja. " Ini non mie nya, non mau apa lagi?" " temenin Naya ya bi disini" " Tapi non bibi masih ada kerjaan di belakang" " Besok aja bi, lagian ini juga udah malem" Bi Lastri hanya mengangguk, lalu duduk dikursi depan Naya. Bekerja selama 4 tahun dirumah Naya membuat ibu usia 45 tahun itu sedikit paham dengan kebiasaan majikannya itu. " Kemaren mba Sella dateng kerumah besar, dia nyuruh Naya nikah sama suaminya. Mbak Sella bilang kalo dia susah punya anak" Bi Lastri diam tak berkomentar apapun " Kita ngga seakrab itu, bahkan sebulan sudah dia ngga dateng atau sekedar mengirim pesan menanyakan keadaan Naya" Naya beralih menatap Mie instannya lalu memakannya, suapan demi suapan masuk kedalam mulutnya yang disertai derai air mata. " Pedes banget bi" ujarnya sambil terisak Bi Lastri menatap sedih kearah Naya, yang dimaksud pedas oleh Naya adalah kehidupan. " itukan ngga pake sambal atau cabe non" " Makasih ya bi, selalu jadi pendengar Naya" " Non Naya itu udah bibi anggap anak bibi sendiri non" " Bahkan orang tua Naya aja ga nganggep Naya ada bi" " Mereka ngga tau Non Naya saja, kalo tau non Naya udah berhasil past6 mereka bangga" " Mereka ngga akan bangga bi, kesuksesan Naya hanya sebagian kecil. Berbeda dengan mas Alfian dan mbak Sella" " Non jangan berkecil hati ya, non harus tetap semangat " " Makasih ya bi selalu support Naya" " Sama sama non" " Bibi istirahat gih, udah malem nyuci piringnya besok aja" " baik non" Sepeninggal Bi Lastri, Naya kembali melamun namun tak lama dia masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
57.1K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook