Laporan Selesai

1299 Kata
“Oh iya, mengingat mereka adalah anak manusia dengan kekuatan yang sangat besar, apakah tubuh mereka mendapat suatu efek samping? Kupikir kapasitas tubuh mereka agak kewalahan menerima kekuatan asing itu.” Alxhrein beralih memandang Xirius dan Xhillorus. Mereka tampak sudah menunggu pertanyaan tersebut, maka dengan tenang dan masih sopan, Xirius memberitahukan. “Hal luar biasanya adalah, tak ada efek samping apa-apa, tubuh mereka seolah sudah tercipta untuk kekuatan ini, kinerja jaringan tubuh dan aktivitas otak, semuanya berjalan dengan baik meski memiliki kecepatan yang tak biasa.” Keterangan ini membuat kelima makhluk berpangkat tinggi ini makin tertarik, sepertinya untuk mengurus anak-anak ini sama sekali tak memiliki masalah atau suatu kendala, entah pada diri dua anak manusia ini atau terhadap keadaan lingkungan. “Mereka seperti makhluk mutan alami, bukan buatan.” Neutxhilas berkomentar pelan karena merasa kagum dengan kondisi dua anak ini. “Sepertinya ini adalah efek samping positif hasil persilangan yang berhasil antar dua makhluk yang berbeda.” Zeraxiel menerka dengan nada yang yakin. “Baiklah, aku setuju. Kemarahan dan ketakutan pada anak-anak dengan potensi mereka akan menjadi komplikasi tambahan. Mereka akan menerima pelatihan lebih mudah tanpa ide yang sudah terbentuk sebelumnya. Apa kau akan terus memeriksa keefektifan redaman daya?” Axtilia berucap menegaskan keputusan ini, ia memandang pada Xirius. Pria itu langsung mengangguk menyanggupi. “Jika anak-anak ini mewarisi kekuatan secara tak terduga dari leluhur mereka, mungkinkah ada yang lain? Keturunan hasil persilangan yang sama seperti mereka?” tanya Drevdrix yang merasa curiga jika kemungkinan ada yang lain yang sama seperti Bevrlyne dan Velgard. Ini adalah pertanyaan yang sama diajukan oleh Caitlin sebelumnya, ia juga sama memiliki kecurigaan seperti ini. “Sepertinya, hubungan yang berhasil harus dilakukan oleh loria yang berpangkat tinggi dengan kekuatan yang amat besar. Itu adalah salah satu syaratnya, namun siapa yang akan tahu jika ini bisa terjadi pada mereka yang berpangkat rendah. Untuk mencegahnya, kami akan memberikan imbauan dan membuat para misionaris yang ada untuk waspada agar hal seperti ini tak akan terulang.” Xhillorus yang menyahut memberikan keterangan mengenai syarat keberhasilan dari hidupnya makhluk baru dari persilangan dua makhluk yang berbeda, hal ini cukup masuk akal dan disetujui oleh yang lainnya. “Itu bagus dan harus dilakukan untuk mencegah kesulitan yang mungkin akan terjadi, dua anak ini kita dapatkan dan ketahui lebih awal, siapa yang tahu jika ada yang lain muncul dan kita terlambat datang, rasanya itu akan sangat sulit.” Drevdrix membalas lagi, mengutarakan kekhawatiran mengenai kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. “Benar,” kata Neutxhilas yang setuju dengan pernyataan itu. “Semoga saja hal semacam itu tak akan terjadi.” Axtilia berucap. “Baiklah, kupikir, kita sudah menyampaikan semua yang kita diskusikan, kecuali masih ada yang ingin kalian sampaikan?” Zeraxiel memandang pada Xhillorus dan Xirius. “Tidak ada.” “Nah, kupikir saatnya kita mengakhiri ini, kita harus segera bekerja untuk mengurus semuanya.” “Dan kewarganegaraan mereka juga harus segera ditangani. Aku akan bekerja.” Drevdrix yang mengurus mengenai identitas baru mereka. “Xhillorus, Xirius, terima kasih sudah memberikan informasi dan berita yang luar biasa dan besar ini.” Zeraxiel tersenyum penuh syukur atas berita yang pastinya akan mengubah sejarah loria. “Kami senang apa yang kami lakukan dapat berguna bagi bangsa kita.” Xirius membalas. “Ini mungkin adalah awal perubahan sejarah, kami senang berada di dalamnya.” Xhillorus menimpali. “Kami akan menunggu kabar berikutnya.” Panggilan kemudian berakhir, layar-layar hologram itu mulai padam bersamaan. Setelah komunikasi berakhir, tempat itu kembali hening tanpa adanya suara apa-apa lagi, mereka segera merapikan peralatan yang ada, Xirius menekan beberapa tombol untuk mengembalikan semua pada keadaan normal. Xirius dan Xhillorus meninggalkan tempat tersebut, mereka berjalan kembali memuji ruangan di mana Bevrlyne dan Velgard berada. Keduanya melawati lorong yang sama seperti yang mereka lalui sebelumnya. Kediaman Xirius bisa dibilang cukup besar dan luas, terlebih yang menempatinya hanya dirinya saja seorang, penghuni rumah ini sebelumnya hanyalah mereka berdua karena keluarga yang lain telah pergi atau ada yang menetap di planet lain, setelah kepergian Xhillorus, hanya ada Xirius saja yang tinggal. Pria itu belum memiliki pasangan hidup sehingga tempat ini sepi, bahkan tak ada pelayan atau peliharaan yang memberi tanda bahwa bangunan ini memiliki lebih dari satu kehidupan. Mereka tak bertukar kerinduan karena sudah terpisah selama beberapa tahun sejak Xhillorus mengambil tugas untuk tinggal di bumi. Situasi seperti ini membuat mereka tak bisa tenang dan merayakan kembalinya Xhillorus ke tanah kelahiran, terlebih mereka sesekali kadang saling menghubungi untuk menanyakan kabar sehingga bisa dibilang mereka tak terpisah meski jarak menegaskan jika tempat mereka tinggal jelas sangat berjauhan. “Sepertinya mereka memerlukan lebih banyak pembuktian untuk meyakinkan semua ini.” Xhillorus yang pertama kali mengeluarkan suara ketika keduanya berjalan di sana saat Xirius memimpin jalan. “Tentu saja, aku juga tak akan mudah percaya jika tak langsung melihatnya. Ingat, ini adalah yang pertama dalam sejarah, ras kita tak pernah mengalami kejadian semacam ini.” Xirius menyahut perkataan saudaranya itu. Cerita seperti ini bisa dianggap bohong dan sekadar cari sensasi belaka. Segala bukti dan perkiraan sudah diumumkan sejak dini untuk menekankan jika hanya loria saja yang akan memiliki pusaka, tak akan ada makhluk lain yang akan memilikinya meski itu adalah anak hasil persilangan dengan loria sendiri. Sayangnya kenyataan itu kini langsung terbantahkan ketika dua anak manusia memiliki pusaka yang sama seperti para loria miliki, bahkan pancaran kekuatannya sama seperti mereka. “Ya, kau benar, kupikir ini adalah perubahan dan perkembangan yang akan ras kita miliki.” Xhillorus tampak senang dengan hal tersebut. “Oh iya, kupikir kau sengaja melewatkan sesuatu,” kata Xhillorus. “Apa itu?” “Kau tidak menyebutkan semua detail pemindaian genetik pada mereka.” “Itu tidak penting untuk masalah yang saat ini sedang ditangani. Untuk mengurus anak-anak ini, kita serahkan saja pada mereka.” “Kupikir untuk saat ini kita perlu memeriksa keadaan mereka, kita lihat seberapa besar perkembangan dan respons mereka pada lingkungan yang baik. Jika anak-anak terbukti keras kepala, lebih baik para tetua tetap tidak menyadari hasil itu. karena itu, aku tidak mengharapkan kecocokan dekat dari program analisis DNA. Kami hanya menemukan kesamaan karena aku harus mengidentifikasi ... " Xirius berhenti berbicara sejenak dan kemudian mengubah topik. "Karena aku punya data yang ada, aku akan memberitahunya jika itu menjadi tepat.” Xhillorus tak mengatakan apa-apa mengenai perubahan topik ini. Sudah jelas jika kakaknya juga menyadari jika dua anak manusia ini memiliki kemungkinan merupakan pewaris sah kerajaan, tapi biar waktu saja yang membuktikan apakah itu benar atau tidak. Spekulasi dan penelitian bisa saja keliru dan mereka mungkin akan menyampaikan informasi yang salah. “Baiklah, kita sudahi saja ini, aku akan segera bekerja sekarang juga untuk mengurus hal lain, kau mau membantu menjaga anak-anak?” Xirius menyudahi percakapan antar mereka ketika ia sudah melihat jika di depan sana pintu masuk sudah dekat. “Pekerjaan semacam ini bukan keahlianku, tapi aku akan melihat-lihat. Siapa tahu aku dibutuhkan atau melihat sesuatu yang bagus.” Xhillorus menjawab dengan tidak jelas, bisa saja ia membantu, bisa saja hanya sekadar melihat-lihat saja. “Kau tak akan beristirahat? Perjalanan lintas waktu pastinya melelahkan bukan?” “Aku mengambil tanggung jawab dan kepercayaan orang tuanya. Aku harus tahu setiap perkembangannya, meski tak banyak tapi aku memiliki sesuatu yang bisa kusampaikan.” Xhillorus ingat jika ia yang mengambil alih tanggung jawab dan sudah berjanji pada Caitlin yang merupakan ibu mereka. “Oh, begitu.” “Selain itu, aku belum memerlukan istirahat apa-apa saat ini. Aku lebih tertarik melihat apa yang akan terjadi di sini.” Percakapan di antara mereka berakhir sampai di sana, selain sudah tidak ingin ada yang ingin dibahas lagi, mereka harus mengerjakan tugas mengurus hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurus kedua anak manusia itu. Kedatangan mereka belum diketahui oleh kerajaan, tapi untuk hal ini, para tetua bisa memberi laporan, untuk sisanya yang mana merupakan hal-hal lebih mudah dan bisa dikerjakan secara pribadi, Xirius akan ambil alih. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN