Memberikan Laporan kepada Para Petinggi part 3

1328 Kata
Tapi yang kali ini sama sekali berbeda, keduanya mematahkan kepercayaan jika DNA loria itu lemah. Mereka adalah persilangan antar dua makhluk berbeda yang berhasil. Terlebih mereka memiliki DNA loria yang lebih dominan. “Mereka memiliki silsilah yang tak biasa. Ingat jika leluhur mereka yaitu kakek dan nenek yang merupakan loria berpangkat tinggi dengan kekuatan besar dan pusaka yang dikuasainya cukup banyak, mungkinkah itu merupakan kekhasan genetika yang memberi mereka potensi atau suatu bakat yang diturunkan dari gen, darah dan DNA?” Neutxhilas mengutarakan perkiraannya secara panjang lebar. Yang lain merenungkan apa yang menjadi pembahasan ini. “Ditambah lagi DNA manusia dan loria di sini saling melengkapi dan berhubungan, tidak adanya pertentangan dari dua pihak.” Inilah yang terdengar merupakan sesuatu yang luar biasa dari berita ini. Bisa dikatakan belum pernah ada peristiwa yang terjadi seperti ini sebelumnya selama sejarah loria dan manusia terbentuk. Tidak mustahil lahirnya jenis baru dari persilangan antar dua jenis makhluk, bahkan hal itu sudah sering terjadi dalam kerajaan binatang dan tumbuhan, lalu kenapa itu tak terjadi juga pada makhluk yang cerdas dan dapat berpikir? Persilangan antar loria selalu gagal karena beberapa alasan yang sudah jelas tanpa dapat diganggu gugat lagi. Namun, kasus yang saat ini berbeda, ini dimulai dari hubungan antar manusia dan loria yang melahirkan anak manusia, anak itu berhubungan dengan manusia lain yang juga hasil hubungan antar manusia dan loria, keduanya sudah dipastikan menjadi manusia, dua manusia ini menghasilkan keturunan yang ternyata malah memiliki darah dua makhluk dan yang mengagumkannya adalah darah loria yang dominan. Dalam sejarah loria juga ada kejadian di mana anak tak memiliki kemiripan dengan orang tuanya, gen mereka cenderung mirip dengan kerabat lain seperti saudara atau nenek kakek mereka. Sudah dipastikan kasus seperti inilah yang menimpa pada manusia kembar itu. Xhillorus menggunakan jeda keheningan ini untuk menambahkan keterangan yang terlewatkan, “Kecerdasan dan kekuatan fisik mereka sangat tinggi. Mereka adalah dua murid yang paling cerdas dalam usia yang seangkatan di sekolah mereka. ” Zeraxiel tidak menganggap itu mengejutkan. “Ini adalah situasi yang menarik sekaligus menakutkan. Sepertinya aku harus mengosongkan jadwal untuk membahas semua ini.” Alxhrein menggosok dagunya dengan raut muka yang penasaran. “Ya, aku jadi ingin melihat mereka. Ini adalah kejadian yang benar-benar langka, apalagi mereka kembar.” Dervdrix mengutarakan komentarnya. “Bukan langka, tapi untuk pertama kalinya.” Axtilia mengoreksi perkataan pria itu. Xhillorus dan Xirius hanya diam saja setelah mereka selesai bicara, menunggu keputusan apa yang akan kelima loria ini lakukan untuk mengurus dua anak manusia ini. “Ya, ini pertama kali dalam sejarah kita semua.” Neutxhilas mengangguk menyetujui apa yang dikatakan oleh Axtilia. “Xyrion adalah pamanku dari kerabat jauh. Setelah ia pensiun, tak ada berita lagi darinya seperti para misionaris yang pensiun lainnya. Bagaimana dengan kabarnya?” Axtilia memandang pada Xhillorus, melontarkan pertanyaan padanya. “Beliau sudah meninggal beberapa tahun yang lalu bersama dengan pasangan manusianya. Hanya ada Caitlin saja keluarga bagi dua anak manusia ini, semuanya sudah meninggal.” Xhillorus menjawab pertanyaan dengan sopan. Axtilia tampak berduka jika dilihat dari ekspresinya. “Caitlin sepetinya wanita yang sangat hebat dan kuat. Bisa hidup mengurus dua anak sekaligus.” “Ya, ketika saya mengatakan asal usul, meminta dua anaknya untuk pergi bersama saya, dia mampu menerima semuanya. Saya sudah berjanji akan memberikan jaminan keamanan pada putra-putrinya. Apabila saya boleh merekomendasikan, mungkin kami bisa melakukan sesuatu agar mereka bisa bertemu sesekali.” Xhillorus ingat jika dirinya juga harus mempertemukan mereka dengan ibunya, meski hanya berupa panggilan video. “Cukup adil, kami akan melakukan itu, biarkan Caitlin sesekali melihat kabar anak-anaknya.” Akhirnya permintaan itu disetujui, meski sebenarnya apabila tidak ada urusan yang terlalu penting, komunikasi antara bumi dan avorus tidak diperbolehkan. Ini adalah peraturan yang sudah ditetapkan sejak lama. “Terima kasih.” “Lalu siapa yang menurut kalian kandidat paling cocok untuk mengurus mereka? Mengingat mereka berbeda dan lebih kuat, harus ada pelatih khusus yang harus melatih mereka.” Drevdrix melanjutkan pembahasan. “Aku akan mengambil alih tugas itu, meski sangat jauh, tapi kami masih memiliki sedikit hubungan keluarga. Kupikir, aku yang paling cocok untuk mengurus mereka.” Axtilia mengajukan diri. “Ah, itu tak bisa menjadi patokan, jujur saja aku juga tertarik pada dua anak manusia ini, aku ingin mengurus mereka.” Neutxhilas tersenyum sambil mengajukan diri. “Baiklah, bagaimana jika kita diskusikan mengenai hak asuh mereka nanti?” Zeraxiel melerai sebelum dua wanita itu adu mulut. “Itu pilihan yang bagus, kita diskusikan nanti bersama.” Alxhrein setuju dengan perkataan Zeraxiel. “Xhillorus, Xirius, kalian yang paling tahu mengenai kondisi anak-anak ini, menurut kalian seberapa cepat kita bisa melatih energi mengamuk itu agar stabil?” Zeraxiel beralih pada sepasang saudara itu. “Tergantung minat dan tekad mereka, saya yakin siapa pun yang akan menjadi pembimbing akan melakukan hal yang terbaik sehingga itu semua kembali pada diri mereka masing-masing.” Xirius tak memberikan jawaban yang jelas, hanya saja itu memang hal yang paling masuk akal dan kebenarannya. “Tapi, dengan tingkat mental dan daya tubuh mereka, keduanya mungkin bisa berhasil kurang dari satu bulan.” Ia menambahkan dengan memperkirakan bahwa dua anak ini akan belajar dengan cepat, sama seperti anak vrial lainnya. Untuk hal ini kemungkinan tidak ada perbedaan apakah mereka loria atau manusia, asalkan mereka memiliki pusaka di dalam tubuh mereka, pastinya keberhasilan tetap akan terjadi. “Anggap saja ini waktu yang umum bagi anak vrial lainnya, kupikir ini akan lebih lama karena mereka anak manusia.” Neutxhlias bergumam pelan menanggapi. “Jangan lupa jika gen loria lebih dominan pada mereka.” Zeraxiel mengingatkan. “Kita juga memerlukan ruangan khusus untuk membuat mereka beradaptasi dengan lingkungan Planet Avorus.” Xirius menambahkan, mengingat bumi dan avorus itu berbeda, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan di sini. “Kami memerlukan pengatur gravitasi yang disesuaikan dengan bumi lalu seiring berjalannya waktu itu akan bertahap bertambah hingga setara dengan gravitasi planet ini. Nutrisi dan obat khusus juga diperlukan untuk membuat bagian-bagian tubuh mereka dapat menerima kondisi lingkungan di sini.” Manusia adalah makhluk yang cukup rentan, bahkan ketika berpindah negara saja, mereka yang daya tahan tubuhnya lemah akan langsung jatuh sakit. Apalagi ini, mereka berpindah ke planet lain yang meski keadaannya tampak seperti bumi, ada beberapa perbedaan yang bisa dikatakan cukup signifikan. Penyesuaian diri harus dilakukan dan ini harus secara bertahap, tak boleh instan dan terburu-buru agar tak ada efek samping yang didapatkan oleh mereka. “Dan akan diadakan pelajaran bahasa yang harus mereka jalani.” Xhillorus mengakhiri apa-apa saja yang diperlukan atau yang menjadi keperluan dua anak ini. “Itu semua akan diatur dengan mudah.” Salah satu tetua membalas. “Ya, mereka memang memerlukan semua itu.” Axtilia tampak agak khawatir dengan ini semua. Seperti ada sesuatu yang dipikirkannya mengenai kedua anak manusia itu, ia sebenarnya berusaha menyembunyikan kekhawatiran itu, tapi sekeras apa pun usahanya, wajah yang tidak biasa itu dilihat oleh salah satu dari yang ada di sana. “Kenapa? Kau tampak gelisah. Apa kau akan khawatir pada anak-anak merespons semua perubahan dan segala yang terjadi saat ini?” tanya Zeraxiel yang melihat ekspresi Axtilia. “Tidak, aku yakin jika anak-anak ini mampu menerima semuanya. Setelah mengetahui silsilah mereka, aku percaya jika mereka akan tumbuh menjadi prajurit yang luar biasa. Hanya saja ada yang mengganggu pikiranku, aku tak tahu apa itu.” Axtilia menggumam. “Jangan terlalu tegang.” “Oh iya, mengingat mereka adalah anak manusia dengan kekuatan yang sangat besar, apakah tubuh mereka mendapat suatu efek samping? Kupikir kapasitas tubuh mereka agak kewalahan menerima kekuatan asing itu.” Alxhrein beralih memandang Xirius dan Xhillorus. Mereka tampak sudah menunggu pertanyaan tersebut, maka dengan tenang dan masih sopan, Xirius memberitahukan. “Hal luar biasanya adalah, tak ada efek samping apa-apa, tubuh mereka seolah sudah tercipta untuk kekuatan ini, kinerja jaringan tubuh dan aktivitas otak, semuanya berjalan dengan baik meski memiliki kecepatan yang tak biasa.” Keterangan ini membuat kelima makhluk berpangkat tinggi ini makin tertarik, sepertinya untuk mengurus anak-anak ini sama sekali tak memiliki masalah atau suatu kendala, entah pada diri dua anak manusia ini atau terhadap keadaan lingkungan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN