Xhillorus dan Xirius menunggu reaksi mereka yang mendengarkan penjabarannya, tapi tak satu pun melontarkan komentar seolah itu adalah instruksi tak terucap untuk menyuruhnya agar melanjutkan apa yang ia ceritakan. Maka dari itu, setelah jeda sesaat tersebut, Xhillorus langsung saja melanjutkan ceritanya.
“Edrexal bercerita pada saya mengenai kedua anak manusia ini. Ketika mereka mengalami perubahan ini memang sama persis seperti perilaku yang diperlihatkan oleh anak vrial pada biasanya, sayangnya yang dua ini lebih kuat dan lebih berbahaya.” Xhillorus berbicara sebaik mungkin agar apa yang disampaikannya tak salah paham dan salah arti.
“Edrexal bahkan sudah mengorek cerita dari ibu mereka yang sudah merasakan keanehan yang terjadi pada kedua anak ini. Bukan hanya kejadian yang tak masuk akal bagi manusia itu keduanya alami, tapi ini memengaruhi pikiran dan karakter mereka. Semakin bertambah hari, perbuatan dan kepribadian mereka makin berbeda.”
“Ketika kejadian hari ini di mana mereka bersikap lebih ganas dari sebelumnya, ketika mereka melakukan perusakan dan melakukan perbuatan k*******n pada beberapa teman mereka, saat itulah Edrexal memanggil saya.” Xhillorus terus bicara sementara yang lain hanya bungkam saja membuka telinga masing-masing.
“Itu memang adalah waktu yang tepat karena dia memanggil saya, ketika itu mereka masih bisa ditahan meski memiliki kekuatan yang besar dan meluap itu.”
“Edrexal bercerita juga jika dua anak ini merasa aneh dan bingung dengan apa yang terjadi pada diri mereka. Keduanya tak bisa memberikan alasan biasa ketika mereka marah, hanya merasa emosi dan diri mereka seolah dikendalikan oleh kepribadian lainnya. Mereka tak mengenali gejala yang setiap hari telah mereka alami. Bahkan saya menyimpulkan jika mereka merasa memiliki kepribadian ganda yang jahat karena apa-apa yang sepanjang hari itu telah terjadi.”
Memang seperti itulah setiap gejala yang terjadi, kini memang benar-benar persis seperti anak vrial. Bedanya, di sini mereka akan langsung diasingkan untuk ditenangkan dan dilatih untuk menguasai kekuatan pemberontak itu lalu belajar menggunakan pusaka.
“Ini sangat menarik, bagaimana bisa semua ini terjadi? Sungguh sesuatu yang berbeda.” Zeraxiel tak bertanya pada siapa pun, hanya menggumam pelan sebagai reaksi cerita yang Xhillorus sampaikan.
“Seperti apa keadaan mereka ketika kau pertama kali datang?” kini Alxhrein angkat bicara memulai bertanya.
Xhillorus tak langsung menjawab, ia menggeleng lemah memikirkan apa yang harus dikatakannya. Otaknya memberikan gambaran mengenai apa yang telah terjadi sebelumnya.
“Anak-anak itu, mereka sudah mengamuk dan menghancurkan segala hal yang ada di sana. Saya pikir Edrexal sudah mengendalikan kekuatan yang mengamuk itu, tapi kami salah karena keduanya menjadi lebih kuat dalam setiap detik. Apa yang tidak kami duga adalah mereka mampu menyerap tenaga listrik yang ada di dalam ruangan itu, muatan-muatan listrik itu dapat saya rasakan mengalir menuju tubuh mereka.” Xhillorus berbicara dengan ekspresi yang tampak sedang membayangkan kejadian yang beberapa jam lalu dirinya lihat dan alami.
“Mata kanan mereka mengeluarkan sinar biru, sepertinya itu adalah pengumpulan energi. Karena tak ingin terjadi hal yang lebih dari itu saya menekan dan menyegel kekuatan mereka. Tapi itu tidak cukup sehingga saya meminta Edrexal menggunakan obat penenang dosis tinggi untuk menidurkan mereka dalam waktu yang lama.” Ia menambahkan sambil mengingat kejadian yang beberapa jam yang lalu ketika ia mengurus dua anak manusia itu.
“Mengamuk sampai menghancurkan segalanya adalah tindakan yang normal dan lumrah bagi anak vrial, tapi apa maksudnya mereka menyerap energi listrik?” tanya Dervdrix yang merasa tak mengerti dengan bagian yang ini.
“Ya, itu yang aneh dan tak pernah terjadi. Kenapa bisa mereka melakukan itu?” tanya Axtilia yang juga merasa tak paham, semuanya juga pasti berpikiran sama.
“Dan kekuatan yang meningkat setiap detik, ini seperti khayalan saja, tak ada anak vrial yang semengerikan itu.” Alxhrein juga berkomentar mengenai sesuatu yang berbeda ini. Setelah mereka diam yang merupakan tanda bagi Xhillorus untuk bicara, maka ia berbicara.
“Saya pikir, kekuatan mereka yang meningkat setiap detik adalah dikarenakan mereka menyerap unsur energi di sekitar mereka, termasuk energi makhluk hidup.”
“Apa itu alasanmu kenapa kau tampak sangat pucat dan hampir sekarat? Kau bukan hanya menekan kekuatan mereka saja dan menyeberangi jembatan ruang angkasa, tapi karena terus menerus berada di dekat mereka dalam beberapa lama, energimu juga terisap oleh mereka?” tukas Xirius yang tampak kaget. Perkataannya membuat semua yang mendengarkan menjadi makin penasaran dengan apa yang mampu dua anak campuran ini mampu lakukan. Xhillorus mengangguk singkat.
“Bahkan itu terjadi ketika mereka dalam keadaan tak sadarkan diri. Astaga, benar-benar sangat bahaya jika dibiarkan lebih lama berada di bumi.”
“Karena kekuatan itu, aktivitas tubuh mereka juga menjadi abnormal. Aktivitas tubuh yang kuat dan cepat membuat mereka juga melakukan metabolisme dengan sangat cepat sehingga obat penenang pada tubuh mereka dengan cepat dilarutkan.”
“Ketika mereka tiba di sini bersama Xhillorus, mereka memiliki reaksi yang menampakkan akan bangun dan mengamuk. Sepertinya berada di Planet Avorus telah memicu sesuatu dari tubuh mereka. Saya berhasil menekan dan menyegel kekuatan mereka. Entah itu akan bertahan sampai kapan, namun sampai saat ini efeknya masih bagus. Saat ini mereka masih tertidur dengan perlindungan kubah, saya harap mereka tak menyerap energi yang ada di dalam kubah juga.” Xirius lanjut bicara saat Xhillorus berhenti berbicara untuk mengambil napas.
“Sepertinya kita menghadapi anak vrial yang tak normal. Diperlukan pelatih yang kuat dan baik untuk mengurus mereka.” Zeraxiel mengusap-usap dagunya seperti sedang berpikir ketika mengatakan kalimat itu.
“Tapi bagaimana bisa mereka memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari anak-anak vrial kita? Kemungkinan mereka memiliki pusaka yang banyak tak akan terelakkan.” Axtilia masih penasaran dengan hal tersebut.
“Karena anak-anak itu unik dalam sejarah kami, saya menganalisis DNA mereka. Saya menemukan sesuatu seperti yang diharapkan,” kata Xirius dengan nada yang senang dan bangga. Kini waktunya bagi dirinya untuk memperlihatkan hasil yang didapatnya. Ia memasukkan data hasil penelitian sebelumnya, pada layar masing-masing ada gambar sel dan DNA berikut diagram yang menjelaskan rincian gambar itu.
“Ini adalah?”
“Hasil penelitian saya, hasil tes menunjukkan jika mereka memiliki dua DNA, keduanya memiliki hal yang sama, yaitu campuran antar DNA makhluk bumi(manusia) dan loria. Namun seperti yang diperlihatkan gambar dan diagram ini, yang ada pada anak-anak ini adalah gen loria yang lebih dominan, meskipun mereka dua generasi dikeluarkan dari kerabat loria terdekat merekaーyaitu kakek dan nenek mereka.” Sisa temuan Xhillorus terkait dengan kondisi fisiologis anak-anak yang sangat baik.
Situasi semacam ini belum pernah terjadi dalam sejarah. Tak akan ada makhluk campuran hasil persilangan dari loria, faktanya para loria sendiri tak mudah mendapatkan keturunan karena kelemahan gen dan DNA.
Tapi yang kali ini sama sekali berbeda, keduanya mematahkan kepercayaan jika DNA loria itu lemah. Mereka adalah persilangan antar dua makhluk berbeda yang berhasil. Terlebih mereka memiliki DNA loria yang lebih dominan.
“Mereka memiliki silsilah yang tak biasa. Ingat jika leluhur mereka yaitu kakek dan nenek yang merupakan loria berpangkat tinggi dengan kekuatan besar dan pusaka yang dikuasainya cukup banyak, mungkinkah itu merupakan kekhasan genetika yang memberi mereka potensi atau suatu bakat yang diturunkan dari gen, darah dan DNA?” Neutxhilas mengutarakan perkiraannya secara panjang lebar. Yang lain merenungkan apa yang menjadi pembahasan ini.
“Ditambah lagi DNA manusia dan loria di sini saling melengkapi dan berhubungan, tidak adanya pertentangan dari dua pihak.”