HYP3R S3x,EPs 04 (Cheon ji-yn X Kim Taehyung)

1617 Kata
Kalian pun masih berada diposisi saling menatap dengan waktu yang lumayan lama. Hingga pada akhirnya Taehyung tersadar dan mulai mengambil buku miliknya sendiri. "Tidak papa." Ucap singkat Taehyung sambil kembali duduk tegak di kursinya. "Oh. Oke!" Gumam kamu secara pelan sambil mengangguk dan kembali pada posisi dudukmu. "Ganteng gak sih yn ??" Tanya hyerin sambil menoleh kearahmu. "Inget namjoon." Ucapmu ketus sambil mengambil pena mu yang masih berada didalam tas. "Ckckck aku hanya bertanya, masa iya begitu saja tidak boleh, awas jangan bilangin namjoon kalo aku oleng?." Ucap hyerin sambil menatap bukunya. '' oke anak anak kita mulai materi yang pertama.'' ucap guru kemudian memulai kembali ajarannya hingga siang hari. *** Siang harinya, terlihat pembahasan telah selesai, guru pun akhirnya keluar dan meninggalkan departemen mu. " Hari ini pacarku sakit, aku harus menjenguknya. Kau mau ikut?" Ucapmu pada hyerin. Sementara siswi yang lain berbondong bondong mendekati Taehyung dengan modus ingin berkenalan. "Apakah kau pria yang bernama Taehyung itu?" Tanya jeni seorang gadis populer dari kelas IPS. "Nee." Ucap Taehyung dengan singkat sambil merapikan buku materinya. Sementara kau, karena terlalu mencemaskan kekasihmu, kau sama sekali tidak berminat untuk berkenalan dengan mahasiswa tampan itu " Yn coba lihat, baru hari pertama dia berada didepartemen kita, kelas ini begitu ramai, memang ya godaan pria tampan itu yang paling utama." Ucap hyerin "Hmm iya dia memang tampan, sayangnya aku sudah punya pacar. Jadi mau tidak mau aku tidak boleh dekat dengannya. Kajja hyerin, Cheon ku yang polos. kita keluar sebelum buaya betina dari kelas lain memenuhi ruangan ini." Ucapmu sambil terkekeh lalu bangkit dan pergi meninggalkan Taehyung yang sedang dikerumuni wanita. "Yakk tunggu dulu, aku masih belum berkenalan." Ucap hyerin sambil mengejarmu keluar. Taehyung hanya menatap kepergian mu bersama kedua temanmu. *** Dikoridor kelas, kau tampak berjalan sambil terburu buru sehingga tanpa sengaja kau menubruk seseorang dari departemen sastra, yaitu haechan si pria yang paling populer dengan ketampanan nya. BRUKKK .. Tasmu tidak sengaja jatuh kelantai, dan haechan segera membantumu mengambilnya kembali secepat mungkin. "Ahh yn-ah maafkan aku, aku tidak melihat jalanan barusan."ucap haechan sambil tersenyum membuat mu tersenyum juga. "Lain kali jika kau memiliki mata, gunakan itu dengan benar!" Ucap ketusmu kemudian berlalu pergi melewati haechan. "Aduh chan, maafkan yn ya! Sepupuku yang satu ini memang seperti itu." Ucap hyerin sambil berlari mengejarmu. "Aku sudah tau dia seperti apa. Untung dia siswi paling cantik, jika tidak. Lihat saja. Berani sekali dia berkata begitu padaku." Batin haechan yang kemudian berjalan kembali kearah kelasmu. *** Haechan pun terdiam seketika melihat banyaknya wanita yang mengerumuni temannya. "Ahh chan! Mari kita pulang!" Ucap Taehyung yang kemudian menerobos keluar dari kerumunan. "T-tapi kau..." Ucap haechan terbata ketika Taehyung tiba tiba menarik lengannya kasar untuk menjauhi wanita wanita tersebut. *** Kau dan hyerin pun sampai di area parkir, kau sengaja tidak menunggu jemputan karena memang kau ingin pergi ke apartemen kekasihmu. "Hyerin, aku duluan ya,! Papay!" Ucapmu kemudian masuk kedalam taksi online yang sedari tadi sudah menunggumu. "Sampaikan salam ku untuk Kim seokjin! Papay!" Ucap hyerin sambil melambaikan tangannya kearahmu. Tak lama hyerin pun akhirnya menatap jam tangannya dan menatap kearah suatu ruangan. "Namjoon kebiasaan sering lama keluar deh, aku mana ada suka disuruh nunggu nunggu kek gini." Ucap hyerin dengan malas lalu masuk kembali kedalam untuk menemui kekasihnya yang berada dikelas lain. Pada saat sedang berjalan, akhirnya tanpa sengaja hyerin melihat haechan sedang digandeng oleh Taehyung secara paksa. Dan itu tentu saja membuatnya terkejut. "Omo? dua pria tampan itu ternyata sudah saling mengenal rupanya." Gumam hyerin dalam hati sambil menoleh kearah mereka. *** Selang beberapa lama kemudian .. Akhirnya kau pun sampai di apartemen kim seokjin. Kau tidak perlu mengetuk pintu karena memang kau sudah hafal kata sandi untuk membuka password nya. " Chagia ..!!" Ucapmu sambil melihat keseliling ruangan. Karena seperti nya seokjin tidak ada di ruangan itu, kau pun akhirnya menaruh tasmu dan berjalan kearah lantai dua, yang dimana itu adalah kamar seokjin. *** Setelah sampai akhirnya kau membuka pintu, dan lagi lagi tidak ada orang dikamar. "Yakkk .. katanya sakit, tapi tidak ada dimana mana. Ihh kesel." Ucapmu menahan kesal lalu berbalik dan terkejut ketika keningmu bertabrakan dengan d**a bidang seokjin. Brukk .. "Ahhh."lirihmu sambil memegangi keningmu, lalu mengangkat kepala dan menatap kearah seokjin yang sedang tersenyum dengan d**a bidang yang tanpa memakai kaos itu. "Chagia, maaf barusan aku habis mandi." Ucapnya sambil berjalan kearah ranjang. "Heh, kau itu sakit kan? Sakit kenapa mandi?" Tanya mu sambil berjalan dan duduk disamping seokjin. "Habis mau bagaimana lagi sayang, dari kemarin aku tidak mandi, mana keringat hasil kemarin masih lengket, jadi aku mandi, lagian aku juga tahu kau akan datang. Makanya aku mandi agar tubuhku harum." Ucap seokjin sambil tersenyum menatap wajahmu. "Iss, iya iya. Tapi kenapa malah duduk? Bukannya pakai baju juga ih., Yasudah aku ambilkan." Ucapmu lalu bangkit hendak mengambil kaos untuk dipakai kekasihmu itu. Namun belum sempat kau melangkah, tiba tiba seokjin menarik sikutmu hingga kau terkejut dan tanpa sengaja duduk dipangkuannya. "Yaaakkk .." lirihmu sambil menyentuh d**a seokjin. Seokjin hanya terkekeh ketika kau terkejut seperti itu. "Ada apa lagi ini? Aku curiga jangan jangan kau pura pura sakit, iyakan? Ngaku!" Ucapmu kemudian menyentuh kening seokjin. Kau pun terdiam karena tubuh seokjin benar benar panas, dia terkena demam sepulang dari cafe kemarin. "Ehh tapi beneran deh, kau sakit. Bagaimana? Kau sudah makan?" Tanya mu membuat seokjin menggelengkan kepalanya tanda bahwa seharian tadi dia belum makan apa apa. "Aku ingin memakanmu." Lirih seokjin sambil menyentuh buah dadamu. "Ahhh, hentikan dulu, kau sedang sakit." Lirihmu sambil memegangi tangan seokjin dan menahan tangannya untuk tidak meremas buah dadamu. "Tapi aku mau, lihat adikku sudah tegang daritadi, ketika kau mendudukinya." Ucap seokjin seketika membuat wajahmu memerah. "Tidak sekarang deh, tunggu sampai sembuh." Ucapmu hendak bangkit dan seokjin malah menarikmu hingga kau terlentang diranjangnya. "Ihhh kau kenapa tidak sabaran sih??" Ucapmu membuat seokjin kembali tersenyum dan mulai mengelus lembut rambut panjangmu. "Entah kenapa, kau terlihat sangat cantik chagia." Ucap seokjin kemudian mencium bibirmu dan melumatnya secara agresif. Awalnya kau sempat berontak, tapi karena hasramu sama sama kuat, lama lama kau pun akhirnya membalas setiap sentuhan seokjin. "Mmphhh." Desahmu disela sela ciuman kalian berdua. Selang beberapa menit kemudian, seokjin pun beralih pada lehermu, dia melumatnya dengan penuh nafsu. "Tubuhmu hangat, membuatku merasa nyaman sayang! Ahhm." Lirihmu sambil meremas rambut seokjin. "Aku ingin kasih tanda yang banyak, bolehkah?" Ucap seokjin sambil menatap wajahmu. "Andwe, jika ketahuan orang tuaku bagaimana?" Ucapmu membuat seokjin tersenyum. "Baiklah aku tidak akan meninggalkan jejak ku disini, tapi .. disini." Ucap seokjin lalu meremas buah dadamu dengan lembut dan memainkannya. "Ahhhmphhh nikmat sekali," lirihmu ketika seokjin perlahan membuka bajumu dan tanpa basa basi langsung menyusu layaknya seorang bayi yang sedang kehausan. Slurrp .. Sedotan demi sedotan terus dilakukan oleh seokjin, dia terus menerus memanjakan buah dadamu, hingga tangan kirinya mulai aktif di area kewanitaanmu yang sudah sedari tadi basah dibuatnya. "Umphhh jangan lama lama aku sudah ingin ..." Desahmu sambil menarik handuk yang melilit dibagian bawah seokjin. "Chagia, kau nakal." Ucap seokjin sambil terkekeh melihat kau membuka handuknya, hingga terpampang jelas juniornya sudah menegang. "Cepatlah oppa! Ahhh.." lirihmu sambil mengocok junior seokjin, hingga berhasil membuatnya menggeliat nikmat. Seokjin pun akhirnya membuka CD mu, hingga sekarang kau full naked di buatnya. Tubuhmu memang sudah dilihat secara menyeluruh oleh seokjin. " Manjakan milikku sayang!" Ucap seokjin membuatmu bangkit dan mulai memanjakan p*nis seokjin. Kau mulai mengengkram lembut p*nis seokjin, tanpa basa basi kau pun memasukan miliknya kedalam rongga mulutmu. " Akhh nikmat sayang perdalam kulumanmu, ~!" Racau seokjin sambil mengelus pucuk kepalamu dengan lembut. Skip. Pemanasan Seokjin pun akhirnya melebarkan selangkanganmu dan mulai memposisikan dirinya untuk setara dengan tubuhmu. Dia mengocok juniornya dan mengarahkannya pada kewanitaanmu. Jleb .. "Ahhh." Desah kalian berdua, ketika junior seokjin mulai masuk sempurna kedalam kewanitaan mu. Seokjin lalu menghentakkan miliknya dengan tempo yang masih sedang. Agar kau bisa menikmati permainan nya dengan waktu yang lama. "Ahhh mphhhh babby, nikmat sekali." Desah seokjin sambil terus menggenj*tmu. Kau tidak menjawab, malah mendesah seksi menikmati setiap genj*tan yang dilakukan kekasihmu itu. *** Sementara itu ditempat yang sama, terlihat Taehyung turun dari mobil haechan. Ia sengaja tidak membawa mobil sendiri karena sedari awal haechan telah mengajaknya pulang bersama. "Kenapa turun disini?" Tanya haechan. "Iya, aku harus mengambil beberapa barangku dari rumah sepupuku. Gomawo Chan." Ucap Taehyung membuat haechan tersenyum. "Andwe, jalan ini seperti nya jalan lintasan untuk pulangku, jadi aku tidak direpotkan karena hal ini. Yasudah tae. Aku akan kembali." Ucap haechan lalu melajukan kembali mobilnya. Taehyung pun akhirnya menghela nafas beratnya lalu berjalan masuk kedalam rumah. *** Sewaktu Taehyung memasuki rumah seokjin. Dia tertegun melihat tas dan sepatumu berada diruang tamu. Dia kemudian teringat padamu yang tadi tidak sengaja menyenggol buku miliknya. "Ini kalo tidak salah, tas dan sepatu milik gadis itu? Kenapa bisa ada disini?" Gumam Taehyung dalam hati dengan penasaran lalu berjalan menaiki tangga dan berjalan menuju kearah kamar seokjin. Langkah kaki Taehyung pun akhirnya berhenti tepat didepan kamar kalian. Namun ketika ia yang tadinya hendak mengetuk pintu, tiba tiba dia mengurungkan niatnya ketika mendengar suara desahan kalian. "Apa ini? Apakah aku tidak salah dengar?" Gumam Taehyung dalam hati sambil menghela nafas beratnya. Karena terlanjur penasaran dengan tas dan sepatumu yang berserakan di lantai bawah, akhirnya Taehyung memberanikan diri untuk sedikit membuka pintu kamar. Eeeeettt .. Suara kecil pintu yang terbuka tidak membuat seokjin menghentikan genj*tannya terhadapmu. Ya jelas, suara sekecil itu tidak terdengar karena terselip suara desahan kalian berdua. Taehyung pun akhirnya tertegun ketika melihat seokjin dan dirimu sedang bermain permainan yang sangat panas di ranjang. "O-oppa percepat genj*tanmuu ..!" Desahmu sambil memeluk erat tubuh seokjin. "Iya sayang, tahan yaa..!" Ucap seokjin kemudian mempercepat genj*tannya untuk memuaskan nafsumu. Tae pun akhirnya menutup pintu kembali dan bersandar ditembok samping pintu kamar seokjin. "Aku sangat tidak menyangka, ternyata begini kelakuan jin hyung. Pantas saja dia tidak ingin tinggal bersama kakek." Batin Taehyung sambil mengepalkan satu tangannya. To be continued ..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN