Aneh

1608 Kata

Sembari membiarkan seluruh tubuh diguyuri air hangat shower, kepalaku terus memikirkan pernikahan kami yang terbilang mendadak ini. Bapak sudah lama dikabari soal rencana lamaran. Itu artinya, memang pria dingin yang hobi jogging itu sudah berniat melamar. Lantas, kenapa sikapnya tak berubah? Dia hanya baik padaku ketika di hadapan orangtua kami. Ah, entahlah. Daripada memikirkannya, lebih baik aku fokus melakukan semua tugasku dulu. Soal penyebab sikapnya, aku bisa cari tahu nanti pelan-pelan. Usai salat, aku bergegas ke dapur untuk membuat nasi goreng. Soal masakan, dia takkan rugi memiliki istri sepertiku. Semua resep masakan Ibu sudah kukuasai. Ibu berkata, sebagai istri aku harus memanjakan suami di mata, perut dan ... kasur. Kasur? Untuk yang satu itu belum berhasil. Dia malah ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN