bc

Menjadi Selingkuhan Bos Tampan

book_age18+
10
IKUTI
1K
BACA
BE
heir/heiress
tragedy
bxg
assistant
like
intro-logo
Uraian

Menjadi istri sah merupakan sebuah impian seluruh wanita. Tapi impian itu tidak berlaku untukku yang harus menjadi selingkuhan bos ku yang tampan. Semua orang membenci ku, tapi aneh Istri sah nya ikut tidak membenci.Membuatku ragu untuk terus mencintai suami orang atau harus berhenti demi kebahagian mereka.“ Aku siap untuk dimadu, jika kamu mau Raquel.” Itulah ucapan pertama yang keluar dari mulut istri sah Raquel saat ia memergoki kami berselingkuh. Aku kaget dan bingung harus bagaimana, sementara Raquel tidak memberi kepastian tentang hubungan kami.Harus kah aku berhenti mencintai nya dan merelakan Raquel hidup bahagia?

chap-preview
Pratinjau gratis
Hari pertama masuk kerja
Siulet matahari yang masuk ke celah-celah fentilasi jendela membuat mata ku menyergap karena silau. Dengan malas, tangan kanan ku menarik selimut yang sudah berada di ujung kaki. Lalu mengetatkannya ke tubuh. Cuaca dingin membuat siapa saja akan malas beranjak dari dunia kapuk ini. Dengan keadaan setengah mengantuk, mataku melirik sekilas jam dinding yang tergantung. 06.00 wib. Masih ada waktu sekitar 30 menit untuk kembali meneruskan tidur. Baru saja mataku terpejam, sebuah lengkingan dari luar kamar membuatku mendengus kasar. Apalagi panggilannya yang berkali-kali menyebut namaku. “ ALEXAAAAAAAA!!!!!! YUHUUU SUDAH PAGI!” Begitulah teriakannya. Aku hendak menutup telingaku dengan bantal, tapi tindakan mama semakin kasar ketika pintu kamar digedor-gedornya. “ LEXAAAAAA BANGUNNNN! WOI! WOI!” Aghhhhh Dengan kasar, aku melepaskan selimut yang tadi membungkus tubuhku. Berjalan dengan menghentakkan kaki untuk membukakan pintu. Setelahnya , Mama dengan baju dasternya sedang berdiri berkacak pinggang. “ Bangunin Lexa seperti membangunkan mayat.” celutuk Mama “ Aku bisa bangun sendiri.” timpalku padanya Aku mendengus tidak suka kearahnya. Padahal semalam sudah meminta wanita paruh baya ini untuk tidak membangunkanku. “ Ayolah Lexa, kau itu bukan tipe gadis produktif yang selalu bangun pagi. “ ledek Mama. “ Bagaimana mau produktif, jika saja Mama selalu ikut campur dengan selalu membangunkan ku. Aku ini sudah dewasa Ma, kemarin baru berulang tahun yang ke-20. Jadi mulai besok aku bisa mandiri.” Bukannya menyetujui ucapan ku, Mama malah tertawa. Ingin sekali aku menutup pintu kamar dan kembali melanjutkan tidurku yang nyenyak. Tapi tidak mungkin karena Mama akan marah padaku dan mengomel sepanjang hari. “ Cukup hentikan lelucon mu Lexa. Saat hari ulang tahun mu yang ke-20 sampai sekarang, kau selalu menjadikannya timing untuk membela diri. Ingin terlihat dewasa heuh?” Aku tidak menghiraukan ucapannya dan memilih pergi dengan mengentakkan kaki. “ MANDI LALU MAKAN “ Teriakan mama yang kudengar sebelum pintu kamar mandi ku tutup. Hidup bersama orangtua membuat ku bosan, apalagi mereka yang selalu mengatur ku layaknya anak kecil. Mataku mendongak kemudian melihat pantulan wajahku dicermin. Aku mengakui, bahwa aku memiliki wajah yang cantik. Hidung mancung, bibir tipis serta alis yang tebal. Tapi anehnya, tidak satu orang pun pria yang berhasil memikat hatiku. Entah karena aku yang selalu membanggakan diri atau karena mereka yang sudah terlanjur insecure karena parasku. Entah lah, aku juga tidak tau. Menghentikan kekaguman diri sendiri, aku mulai membersihkan badan. Berdiri dibawah shower kemudian merasakan Sensasi dingin yang membuat kulitku merinding karena tidak biasa mandi pagi. Tidak butuh waktu yang lama, tanganku meraih handuk putih yang tergantung kemudian memakainya. Sebelum keluar kamar mandi, aku menyempatkan diri untuk menggosok gigi. Sejujurnya dibalik wajahku yang cantik, aku ternyata mempunyai sifat yang pemalas. Salah satu nya sangat malas untuk gosok gigi, mungkin faktor aku memakai behel. Setelah selesai dengan kegiatan yang satu itu, aku berjalan ke lemari pakaian untuk mencari baju yang cocok dikenakan dihari pertama kerja. Ya, hari ini adalah hari pertama aku bekerja. Sebelumnya aku kuliah diluar negeri, tetapi karena tidak biasa pisah dari orangtua akhirnya aku memutuskan untuk berhenti kuliah. Untung saja, ketika kembali ke Indonesia salah satu perusahaan terkenal sedang membuka lowongan menjadi sekretaris. Mungkin kalian tidak menyangka bahwa aku akan menjadi sekretaris, tapi begitulah kenyataannya. Dengan bantuan Papa, aku berhasil menjabat sebagai sekretaris di perusahaan terkenal itu. Walaupun studi ku berakhir tapi karier ku akan segera melintir. Ya begitulah jika ada orang dalam yang ikut campur. ________ Aku menarik nafas dalam-dalam ketika berdiri di pintu gedung tempatku bekerja. Jantungku berdegup kencang terlebih lagi melihat banyaknya orang-orang yang masuk kedalam gedung itu. Dengan langkah pelan, aku mulai mengikuti mereka dari belakang. Tidak lama langkahku terhenti ketika melihat seorang pria yang sangat tampan sedang masuk kedalam lift. Jiwa jomblo ku meronta, dengan secepat kilat aku menahan pintu lift yang hendak tertutup. Pria itu menatapku dengan heran. Aku hanya membalas tatapan itu dengan senyuman manis. Bukannya membalas senyumanku, pria itu malah menoleh ke lain arah dengan satu tangannya yang menekan tombol lift. Senyumku memudar tergantikan dengan bibir yang mengerucut malas. Suasa didalam lift begitu hening, aku berdehem kemudian menyandarkan punggung sambil sesekali mencuri pandang pada pria itu. Karna tidak tahan dengan kesunyian yang terjadi antara aku dan pria yang disebelah ku, aku berusaha untuk mengajaknya bicara. “ Hai.” sapa ku kikuk. Hening. Beberapa menit menunggu, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut nya. “ Maaf, apakah kau bisu?” pertanyaan polosku berhasil membuatnya menoleh kearah ku. Aku tersenyum kikuk, tidak lama pria itu kembali memalingkan wajahnya. Benarkah dia bisu? Pertanyaan itu terus saja berputar di kepalaku. Sampai pintu lift terbuka, pria itu keluar terlebih dahulu. Aku mengikutinya dari belakang, tapi tatapan mata orang-orang yang berada di gedung itu mengarah padaku. Apa ada yang salah? Tidak peduli dengan tatapan mereka, langkahku terus berjalan untuk pergi ke ruangan CEO diperusahaan ini. Tapi anehnya, pria ini terus melangkah ke arah yang sama. Bukan maksud lancang, tanganku tidak sengaja menahan tangannya. “ Eh maaf.” Ucapku. Awalnya aku ingin bertanya padanya, tapi melihat tatapannya yang begitu menghipnotis membuatku kehilangan kata-kata. Alhasil membiarkan pria itu melangkah pergi dan hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menghilang. Tidak lama aku kembali berjalan menyusuri setiap ruangan. Setibanya di ruangan yang bertulisan ‘CEO TC COMPANY’, langkahku berhenti. Dengan sangat hati-hati, tanganku memutar knop pintu. Harum vanilla menyambut indera penciumanku saat pertama kali pintu itu terbuka. “ Permisi.” ucapku kemudian menutup pintu ruangan itu kembali. Hal pertama yang kulihat saat berada diruangan itu adalah seorang pria tampan yang tadi satu lift bersamaku sedang duduk di kursi. Aku berjalan kearahnya, walaupun pria itu sama sekali tidak melirikku. Bahkan tidak terganggu dengan kehadiranku. “ Maaf Bisu. Apakah kau melihat pak CEO?” Laki-laki yang ku panggil bisu itu semakin menatap ku aneh. Aku sengaja memanggilnya bisu karna bingung harus memanggilnya apa. Sementara aku ingin bertanya padanya. “ Kau siapa? “ Ucapan pertama yang keluar dari mulutnya membuat ku melongo. Damn! Dia tidak bisu. “ Kau bisa berbicara rupanya. Maaf ya telah lancang memanggil mu bisu.” ucapku merasa bersalah. “ Lupakan..Ada apa mencari ku?” “ Hah? Mencarimu? Aku tidak pernah mencarimu.” elakku. Walaupun dia tampan, aku sedang tidak mencari dirinya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.7K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
51.2K
bc

Pacar Pura-pura Bu Dokter

read
3.1K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

Jodohku Dosen Galak

read
31.0K
bc

Desahan Sang Biduan

read
54.0K
bc

Silakan Menikah Lagi, Mas!

read
13.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook