bc

Get Love, Get Heart

book_age18+
5
IKUTI
1K
BACA
second chance
scandal
badboy
sensitive
drama
bxg
campus
office/work place
first love
punishment
like
intro-logo
Uraian

Sekuel tentang Arkana Bayu Hartawan,

Siapa yang menyangka Bayu yang sekarang terlihat penyayang memiliki masa lalu kelam dengan mantan kekasihnya, satu kesalahan yang membuat dia menyesal seumur hidup.

chap-preview
Pratinjau gratis
Masa Lalu Bayu
Seorang anak kecil tampan berceloteh riang dengan seorang wanita tua. Tangannya lincah menggambar sebuah pemandangan. ia terus saja bercerita tentang apa yang ia gambarkan. "Ini Mama, ini Nenek, ini aku." ucapnya dengan mata berbinar-binar. Ah, senyuman itu selalu membuat hatiku berdenyut. Senyuman sangat mirip dengan ayahnya. Sampai saat ini aku masih tidak mempertemukannya dengan ayahnya. Dia Arasya anakku, yang dulu tak pernah kuharapkan kehadirannya. Kehadirannya membuat duniaku hancur seketika. Ayah, ibu bahkan Arkana kekasihku yang menghamiliku tidak mau menerimanya. Bullshit! Dia bilang akan bertanggung jawab ketika kami mereguk surga dunia yang memabukan. Dia bilang akan memberikan segalanya untukku, akan melakukan apa saja yang aku minta. Nyatanya? Dia orang pertama yang menyuruhku menggugurkan kandunganku. Katakan saja aku bodoh, memang aku bodoh mau saja tertipu oleh rayuan manisnya. Bagaimana aku bisa tidak percaya janji manisnya dia sangat mengagungkanku di depan teman-temannya. Dia orang pertama yang akan pasang badan jika ada pria lain menggangguku. Tapi nyatanya? Itu semua dia lakukan karena dia tidak mau miliknya menjadi milik orang lain. Dia tidak sudi miliknya di sentuh orang lain, manis bukan? “Aku hamil, Bay!” “Apa? Hamil? Ngga ngga, kamu pasti lagi ngeprank aku kan, May?” Bayu Arkana Hartawan memelukku sambil tertawa, “Ngga lucu deh becandanya” “Aku serius, aku hamil,” kukeluarkan tespek yang telah kugunakan pagi tadi untuk memastikan apakah aku hamil atau tidak. Menstruariku tidak datang sejak tiga bulan lalu. “Oh. Sh*t! terus gimana?” bisa-bisanya Ia berkata terus gimana. Bukan itu jawaban yang kuinginkan. Padahal dalam bayanganku Dia akan menjawab, "Tenang Sayang, aku akan tanggung jawab secepatnya kita menikah," Tapi itu hanya harapanku saja. Miris! “Aku mau kita nikah secepatnya!” ucapku tegas. Walaupun bukan mimpiku menikah muda tapi ini konsekuensi yang harus aku pilih ketika berani menjalin hubungan lebih dengan Bayu. “Tapi kuliah kita belum selesai May, lagian... kamu yakin itu anak aku?” Sudah jatuh tertimpa tangga pula. dengan ringannya dia mengatakan itu, Aku lebih dulu hancur saat mengetahui kehamilanku sekarang semakin hancur saat dia mempertanyakan ayah dari janinku. Kulayangkan tamparan di pipinya, aku merasa sangat marah. “Kamu kira aku ja lang yang bebas tidur dengan pria manapun? Hah? ya jelas anak kamu, aku cuma tidur sama kamu aja Arkana Bayu,” nafasku menggebu-gebu marah mendengar tuduhan kejam dia, tega sekali dia berbicara seperti itu. “Oke, aku minta maaf, aku akan tanggung jawab nikahin kamu," Arkana meraih tanganku dan menciuminya. "Tapi ngga sekarang!” lanjutnya, baru saja aku bernafas lega, ia sudah menyangkalnya lagi. “Maksud kamu? Kamu mau biarin perut aku terus membesar tanpa seorang suami? Gi la kamu Bay, Aku gak habis pikir dengan jalan pikiran kamu, kamu udah janji mau tanggung jawab tapi sekarang malah begini, hah?” “Maya, aku janji tanggung jawab nikahin kamu, tapi gak sekarang. Kita harus nyelesein kuliah dulu, cari kerja baru kita menikah, aku janji sama kamu,” Arkana menangkupkan tangannya di wajahku, apakah kali ini Aku akan percaya lagi dengan janjinya? Lantas bagaimana dengan perutku yang akan semakin membesar. "Aku nggak ngerti," ucapku menepis tangannya di wajahku. "Iya, aku akan tanggung jawab sama anak kita. Tapi nggak sekarang," Arkana meletakan tangannya di kedua pundakku. Aku masih belum paham maksud dia, mau bertanggung jawab tapi tidak menikah sekarang. “Bagaimana dengan bayi ini?” meskipun aku belum siap menjadi mama muda, mau tidak mau aku harus siap menjalaninya. Bagaimana dengan papa mama? Apa dia masih mau menerimaku? “Gugurin aja!” Darahku seketika mendidih, aku emang udah berdosa karena melakukan hubungan terlarang. Tapi aku masih punya otak, mana mungkin aku tega membunuh darah dagingnya sendiri. “b******k kamu, Ini anak kamu, Arkana. Aku ngga mau membunuhnya,” aku berteriak kencang, airmataku luruh seketika. Jelas saja Aku menolak ide gi lanya, Aku nggak mau menambah dosa kedua kalinya. “Ayolah, Maya. Kita masih bisa punya anak lagi setelah menikah nanti. Kamu jangan mempersulit keadaan, lagian hamil kamu masih kecil kan, pasti belum berbentuk bayi,” kutepiskan tangan Arkana ketika Ia coba meraihnya, jahat sekali Ia berpikir untuk membunuh anaknya sendiri. “Aku gak setuju dengan ide kamu, Aku tetap mau melahirkan bayi ini,” “Jangan gegabah kamu Maya, gimana dengan kuliah kamu?” Arkana panik begitu aku tetap teguh mempertahankan janin yang dikandung. “Aku gak tauuu Arkanaaa… Aku bingung,” tangisku makin pecah. Aku takut menghadapi semuanya. Orang yang kuharapkan memberikan sandarannya malah menyuruhku melakukan kesalahan dua kali, Arkana mengacak rambutnya frustasi, Ia memukul dinding kost kamarnya. Untungnya dinding kamar kost ini kedap suara, suara ribut dari dalam tidak akan terdengar ke luar kamar. Kostan Arkana terdiri dari lima kamar tanpa Ibu Kost di dalamnya. Pria dan wanita bebas keluar masuk ke dalamnya. Termasuk aku, karena terlalu bebas aku dan Arkana melakukan perbuatan haram itu. Sekali dua kali sampai akhirnya s8ks bebas menjadi rutinitas kami. Penghuni kost lain tidak pernah ikut campur masalah satu sama lainnya, karena mereka pun melakukan hal yang sama. mana mungkin pria dan wanita menginap semalam tanpa melakukan hal yang terlarang. Arkana memeluku erat dari belakang, Ia mencium kepalaku. Aku juga merasakan ketakutannya. Kami sama sekali tidak siap menjadi orangtua muda. Padahal Kami selalu melakukan s8ks aman, hanya sekali saja kami melakukannya tanpa pengaman. Aku sama sekali tidak menyangka akan hamil karena keteledoran kami saat itu. “Kenapa bisa? Padahal kita hanya sekali tidak memakai pengaman?” Arkana bertanya pada dirinya sendiri. Mungkin ini cara Tuhan menegur kami, kami sudah terlalu jauh dalam berbuat dosa. Aku diam saja tidak menanggapi ucapannya. Arkana membalikan tubuhku hingga mata kami saling bertatapan, “Aku akan bertanggung jawab, kamu jangan takut!” Ia mencium keningku pelan. “Aku gak mau lagi, Bay,” ucapku ketika dia mulai melakukan hal lebih padaku. Masih saja Ia berpikiran m***m disaat seperti ini. “Bukankah sudah terlanjur? Kamu takut aku tidak bertanggung jawab?” Ia terus menghujaniku dengan ci*man, padahal air mataku masih mengalir. Di usapnya air mataku dengan tangannya. Lama kelamaan Aku terbuai dan menikmati permainannya juga. Hingga akhirnya kamu melakukan dosa ke sekian kalinya. Aku menyembunyikan wajahku di d**a Arkana, kami masih berada dalam satu selimut selepas melakukan permainan haram yang melelahkan tapi selalu membuat kami ketagihan. “Kita harus menikah secepatnya, Bay,” “Aku akan membicarakan pada Papa sama Mamaku dulu Maya,” “Secepatnya kamu bicarakan, perutku makin lama akan makin membesar sulit untuk di sembunyikan,” “Kami tenang aja ya, ibu hamil jangan stress biar dede di sini ngga stress” entah dorongan darimana Arkana menciumi perutku yang masih rata. Aku menutupi kehamilanku dengan pakaian longgar. Aku yang biasa menggunakan pakaian press body sekarang harus menggunakan pakaian longgar dan pakai korset untuk menutupinya. Untung sekarang sedang model pakaian longgar-longgar teman-temanku tidak ada yang curiga. Semoga bayiku tidak kenapa-napa karena tekanan dari luar, ah tidak lebih baik dia mati saja tanpa aku harus membunuhnya. "Apa yang kupikirkan?tega-teganya aku berpikir seperti itu. Lihatlah Arkana tampak menyayangi Bayi ini, aku janji akan merawat bayi ini hingga lahir bersama Arkana," tanpa sadar bibirku melengkungkan senyuman mendengar ucapanku sendiri, Aku tersenyum melihat kelakuan Arkana, sepertinya Arkana memang lelaki yang bertanggung jawab, ia tadi pasti hanya kalut saja menyuruh untuk menggugurkannya. Lagipula Arkana terlihat sangat penyayang pada anak kecil mana mungkin ia tega membunuh anaknya sendiri. “Makasih, Sayang. Aku percaya kamu akan tanggung jawab,” ucapku sambil mengelus kepala Arkana.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook