22. An Oath

1192 Kata

“Tha, kalau pesan w******p nggak dibalas, itu artinya apa, ya?” gumam Alfaraz saat Thalia sedang menunduk dengan mulut berbusa menjelaskan sketsa yang ia buat pada Alfaraz. Thalia terhenyak dengan mata terbelalak melihat sang atasan malah fokus dengan ponselnya sembari mengetuk-ngetuk dagu. Ingin rasanya ia mengutuk si muka tembok ini jadi batu, hingga kepemimpinan di kantor tersebut berganti secepatnya. Lama-lama bergabung dengan tim inti Alfaraz, bisa mer*sak kesehatan gigi dan jantungnya akibat terlalu sering menahan geram. “Saya nggak tahu, Pak,” jawabnya datar melipat tangan di perutnya. Mukanya memerah. Level rasa jengkelnya sudah diambang batas maksimal saat ini. “Kamu itu gimana, sih?” Al berdecak kesal. “Pacarmu ‘kan banyak. Udah pengalaman, dong?” Thalia melotot. “Memangnya m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN