Keputusan Kalila sudah bulat. Dia memilih kota Surabaya untuknya tinggal selama beberapa tahun ke depan. Dia bisa meminta bantuan Andra, sepupunya, dia yakin Andra tidak seperti kebanyakan pria. Gadis 23 tahun itu menyeret kopernya ke luar rumah, Mang Kardi membantunya memasukkan koper ke dalam bagasi mobil. Kalila memang sengaja mengambil jalur darat dan melewati tol, dia menyetir sendiri dari Jakarta menuju Surabaya. Belum terbayang berapa jam perjalanan, yang jelas Kalila ingin bisa mudah dengan membawa serta mobilnya ke sana. Surya menghela napas. “Kamu nggak seharusnya pergi.” Kalila tercenung. Dia kemudian menarik napas dan berujar, “Nggak lama, kok, Yah? Aku di sana mau ambil S2.” Sedetik kemudian dia memeluk ayahnya. “Maafin aku, ya, Yah. Belum bisa jadi anak yang bisa ayah b

