*** Seharusnya Namira meninggalkan tempat itu bukan membiarkan angin merasuki tubuhnya. Hamparan laut nyatanya tak menghapus perlakuan Zafi yang membuatnya sedih. Memang tak ada air mata yang jatuh membasahi pipi Namira namun kata-kata sadis dari lelaki itu berhasil membawa Namira pada kehidupannya di masa lampau. Dirinya menyesali berada di sini namun bukan berarti menyesal meninggalkan semua yang dulu pernah dirinya miliki. Bukan ia tak sayang pada karirnya namun mungkin ini adalah pelajaran hidup yang harus ia tempuh. Namira ingat dulu ia memulai karir di usia dua puluh tahun. Saat itu ia hanya aktris biasa. Hingga pada akhirnya ia mendapat kesempatan untuk menjadi bintang utama pada film layar lebar. Sejak saat itu namanya mulai dikenal. Banyak produser yang memberinya tawaran main f

