*** Usai sarapan di kamar Kanara bersama Zafi dan si pemilik kamar itu, Namira bermaksud tour di kapal pesiar ini. Selama berada di sini dirinya memang belum pernah sekalipun jalan-jalan di kapal ini. Ukurannya yang besar membuat Namira penasaran seperti apa isi di dalamnya. Namira terus berjalan hingga berada diujung kapal. Jika dirinya bertemu pelayan atau orang-orang pilihan yang ada di sini maka Namira dengan senang hati memamerkannya. Tetapi jika dirinya sendirian, tak ada siapapun yang melihat maka Namira akan kembali murung. Seperti saat ini, ketika tak ada siapapun yang melihat keadaannya, Namira menjatuhkan air matanya yang telah lama mendesaknya. Banyak hal yang ingin dirinya tangisi. Tetapi kesempatan itu tak pernah datang sebab bagaimana mungkin dirinya menangis sedangkan Ka

