Asley tersenyum, lalu cemberut. Dia ingin mengatakan kalau menikmati kehidupannya meski seperti seorang jalangg. Dia suka dimanjakan, dilayani dan memiliki segalanya hanya dengan bermodal tubuh. Setidaknya ia tidak melayani banyak pria, apalagi gratisan seperti gadis cheerleader yang sering dimanfaatkan oleh pria dari club olah raga. Sungguh menjijikkan digilir pemuda ingusan yang tidak bisa menghasilkan uang sendiri tapi berani meniduri gadis. Entah apa yang dipikirkan mereka nanti saat sadar jika hanya dijadikan tempat sampah sperm.. Dalam perjalanan pulang, dia dihentikan oleh Rose dan geng nya. Entah ada masalah apa pada diri gadis itu sehingga suka mencari gara-gara. Asley pun menunggu apa yang Rose inginkan darinya. " Asley? aku dengar kamu bermain dengan om- om. Ih apa kamu tidak

