"Sei jangan tinggalkan aku!" "Aku tidak ada hubungan apapun dengan dia. Jadi aku tidak perduli dengan gadis itu. " "Dia hanya penawar kebutuhan biologisku." "Kakak!" Asley terbangun dengan keras. Dia memegang kepalanya yang langsung berdenyut sakit kala suara- suara itu terngiang di telinga. Apalagi yang menjadi lakon dari mimpinya adalah Sei dan artis yang beranama Neira. Tidak, bukan Neira tapi dirinya sendiri. 'Apakah aku adalah Neira?' tanya Asley dalam hati. Ia yakin benar jika orang dalam mimpinya adalah dirinya. "Ada apa Sayang? apakah kamu bermimpi buruk?" Sei memeluk pinggang Asley. "Kurasa aku memang bermimpi buruk, " jawab Asley. Dia menyembunyikan kecurigaan yang timbul pada Sei. Rasa yakin jika pria kejam yang mencampakkan dirinya adalah Sei, mengakar dengan kuat. "It

