"Semua yang Anda katakan, seratus persen benar, Tuan Paul," kata Lolita dengan tersenyum tipis. "Itulah mengapa saya bilang, sepuluh pahlawan yang Anda bimbing tidak akan mampu melewati rintangan-rintangan di tengah laut, mengingat pelayan pendamping Anda hanyalah...," Lolita terkikik-kikik dengan mendelik ke lelaki pucat yang berdiri di samping Paul. "... Roswel Si Payah." Entah kenapa, Paul jadi tertawa mendengar itu, bahkan suara tawanya jadi menggelegar-gelegar di ruangan yang dipenuhi ratusan jenis bunga itu, membuat Lolita dan juga Roswel terheran-heran, mereka berdua tidak paham mengapa bocah itu jadi terbahak-bahak. "Omonganmu itu..." Paul menyeringai dengan sorotan mata yang sangat tajam ke arah Lolita, layaknya seekor harimau yang sedang mengincar target buruannya. ".... benar-

