“Hah?” Paul menaikan sebelah alisnya setelah mendengar omongan Roswel yang terdengar ngawur. “Isabella adalah mawar liar? Apa maksudnya itu?” Mereka berdua masih berada di ruangan sempit yang gelap dan pengap, meskipun begitu, tampaknya tidak ada satu pun dari mereka yang mempermasalahkan hal tersebut seperti sebelumnya, mungkin berkat percakapan yang terus mengalir antara dua laki-laki itu hingga akhirnya mereka tidak peduli pada lokasi yang ditempatinya. Roswel hanya tersenyum ramah menanggapi reaksi Paul mengenai Isabella Melvana yang digambarkan sebagai mawar liar, tapi itu tidak sepenuhnya salah, karena apa pun yang pria pucat itu katakan, selalu punya makna yang tersirat dan kuat. Namun, tentunya Roswel mesti berpikir terlebih dahulu sebelum menjelaskannya, karena jika pemilihan k

