Mulutku terbuka dengan lebar saat aku melihat Sabrang berada di depanku. Padahal aku sudah dengan sengaja memarkirkan motorku ditempat yang jauh dari tempat biasa aku parkir agar aku tidak bertemu dengan Sabrang, tapi ternyata dia masih saja bisa menemukanku. Tidak ada suara dari ujung telepon, aku yakin pasti Angga sedang memasang telinganya untuk mendengar percapakan yang terjadi antara aku dan Sabrang. "Hei Nay ! Halo !" Sabrang menyentuh lenganku yang dengan spontan langsung aku tepis dan menghindarinya. "Nay, kamu kenapa?" Tanya Sabrang lagi. "Oh aku ...... " "Kamu kok jauh banget parkirnya sampai ke kampus ekonomi ?" Tanya Sabrang. "I.... Iya, aku kebetulan ada urusan sama temen aku." Jawabku ngasal. "Oh kamu ada temen disini ? Siapa ? Kelas apa ? Aku hampir semua kenal sa

