PENGAKUAN

1062 Kata

Aku masih terduduk di lantai dengan sedikit isakan tangisku. Sementara Angga duduk di kursi sambil merokok dan memainkan ponselku. Sesekali dia tersenyum melihat ponselku, matanya melirik ke arahku. Dan membuang asap rokoknya kasar tepat ke arahku. Bug ! Angga melempar ponsel mahal itu ke arahku dan mengenai daguku. Jangan tanya bagaimana rasanya, benda pipih yang terlihat mewah dan elegant itu tetap saja keras, berbenturan dengan dagu tentu saja rasanya sakit seperti terhantam batu. "Ternyata banyak juga fotoku di ponselmu !" Katanya sambil tersenyum licik. "Sekarang aku sudah bisa melihat, kenapa kamu tidak mengajakku berfoto seperti yang kamu lakukan dulu ? Bahkan aku bisa berfoto lebih mesra dari itu." Tanya Angga lagi sambil menyindir. Aku bergegas membuka ponselku, dengan tan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN