Dokter berwajah lelah itu kehilangan keriangannya sesaat, berganti dengan kebingungan. Wajahnya nampak berpikir keras, mengabaikan teriakan wanita muda itu yang mengakui dirinya sebagai orang lain. Lantas, sang dokter menanyai si wanita dengan beberapa pertanyaan dan meminta melakukan aktivitas prosedural.
Sementara semua itu berlangsung, Tom bergegas berjalan dari lorong, langsung berbelok masuk ke dalam ruangan VIP tempat Leona Seymour berada. Di sana, dia melihat dokter masih berinteraksi dengan Nona-nya, sementara itu Anna Ruskin, istrinya yang sejak pagi tadi menemani Leona, tampak senang sekaligus cemas dengan kemunculan sang suami.
“Tom!” ucap istrinya yang bertubuh gempal itu setengah menjerit. “Tom, Nona—” kata-katanya terputus, lalu ia hanya menggeleng sedih.
Tom sudah tahu apa yang hendak dikatakan Anna, sebab Anna-lah tadi yang menelepon ke rumah dan memberitahu keganjilan yang ia dapati saat Leona sadar dari obat bius.
Tom tidak menyahut apapun, melainkan merangkul bahu Anna menenteramkan. Pandangan keduanya tak terlepas dari Leona Seymour yang terus diminta dokter menjawab pertanyaan dan melakukan beberapa aktivitas sederhana. Nona mereka tampak mampu melakukan seluruh kegiatan sederhana itu, namun tidak mampu menjawab pertanyaan terkait identitas. Leona terus berteriak-teriak di sela keheningan bahwa dirinya adalah orang lain –seseorang bernama Jackie.
Setelah sepuluh menit berlalu, dokter tersebut memalingkan kepalanya ke arah pasangan itu ditimpali teriakan-teriakan Leona.
“Sebaiknya kita membicarakan ini di ruangan saya,” ajak dokter itu.
“Baik, Dokter,” sahut Tom dan Anna Ruskin.
“Tolong, percaya pada saya! Saya Jacqueline Chase. Jackie! Saya programmer! Saya bisa tunjukkan pada kalian kemampuan pemrograman saya.
“Kalian bisa pergi lebih dulu ke ruangan saya,” kata dokter itu lagi seraya menerangkan posisi tempat kerjanya.
“Jangan pergi! Kenapa kalian tidak percaya pada saya? Dok, saya bisa menjelaskan tentang riwayat hidup saya pada Anda, Dokter. Kenapa Anda dan orang-orang ini terus menganggap saya sebagai wanita bernama Leona??”
Sebelum keluar dari ruangan itu, Anna mengerling sedikit pada Nona kesayangannya itu, tersenyum sedih, lalu dengan rangkulan menguatkan dari Tom, ia berjalan meninggalkan kamar itu.
“Tolong tenanglah,” kata dokter itu dengan memohon. “Jika kau terus begini, kau akan membuat dirimu berpikir terlalu keras, dan membuat luka kepalamu sembuh semakin lama.”
Jackie berusaha bangkit, namun dáda, lengan dan tungkainya terasa sakit.
“Bersabarlah, Miss! Jangan melukai dirimu sendiri!” pinta dokter itu lagi. Dengan sedikit putus asa, ia menahan bahu dan lengan Jackie agar wanita itu tidak memaksakan diri untuk bangkit kembali. Dalam kepayahan itu, ia memencet bel di meja dekat ranjang pasien.
“Suster, tolong ke ruangan VIP Nomor 41 dan bawakan injeksi penenang.”
“Kenapa saya diberi penenang? Saya tidak gila! Saya sadar sepenuhnya dan tidak berbuat apapun! Saya normal!”
“Saya tahu bahwa Anda normal, Miss Seymour! Jadi berusahalah untuk berbaring kembali dan tidak berteriak-teriak.”
“Tapi saya bukan Seymour!”
Dokter itu menggeleng putus asa. Tangannya masih memegangi lengan dan bahu Jackie. Untunglah, suster yang diminta tadi datang dengan cepat dan membantu dokter memberikan Jackie suntikan.
Jackie tertawa dalam hati: dia sudah mendapat tiga suntikan akhir-akhir ini dan akan ditambah satu lagi.
Dengan sekuat tenaga Jackie berusaha mengelak, meronta, dan menangkis, namun ia tak mampu melawan tenaga dua orang yang sehat. Tangan suster yang kecil itu cukup kuat untuk menahan tubuh si pasien sekaligus membuat dokter tadi bebas memberikan Jackie penenang.
Jackie kalah, dan dalam kekalahan itu ia menoleh ke pantulan bayangannya yang samar di kaca jendela, lantas membuatnya berhenti memberontak. Ia tahu persis bagaimana rupa dirinya, dan meski rasa kantuk mulai mengambil alih dirinya lagi, ia masih cukup sadar ketika melihat pantulan yang mengejutkan itu.
Itu bukan pantulan dirinya. Itu bukan dirinya.
Dalam keterkejutan itu, sesosok tubuh yang tipis dan samar berdiri di dekat sandaran bantalnya. Sosok itu menepuk bahunya lembut, lalu berkata dengan nada halus yang membuat Jackie ingat suatu kejadian lampau.
“Ingatlah pembicaraan kita. Tolong ingatlah permintaanku. Kau akan bisa menyelesaikannya. Kau akan baik-baik saja.”
Sosok itu pun menipis dan hilang bagai asap.
***
Di ruangannya yang rapi dan dipenuhi beberapa arsip riwayat pasien, dokter itu mendudukkan tubuhnya dengan sedikit helaan napas. Di depannya, pasangan Ruskin tampak sudah bersiap dengan apa yang akan mereka dengar.
“Dokter…,” tanya Anna takut-takut. “Kenapa Nona tidak mengenali kami? Apa… apakah ini amnesia?”
Dokter itu tersenyum tipis. “Perkara amnesia ini memang sering muncul di drama-drama, ya? Saya tidak heran jika Anda langsung tahu.”
Senyum tipisnya itu menghilang, wajah dokter itu serius.
“Kejadian ini aneh, sungguh aneh. Amnesia memang bisa terjadi pada seseorang pasca kecelakaan. Ini disebut dengan post-traumatic amnesia, dan bentuk hilang ingatannya dapat berupa retrogade dan anterogade. Miss Seymour ini,” lanjut dokter itu, “mengalami amnesia retrogade, yaitu kehilangan ingatan tentang masa lalu. Ingatan yang hilang meliputi identitas, koleksi kenangan, pengalaman, sedangkan ingatan prosedural tetap tersisa. Itulah kenapa Miss Seymour masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa seperti yang tadi sudah dia tunjukkan.
“Namun yang membuat saya bingung adalah penyebab amnesia ini. Cedera pada otak memang dapat mempengaruhi fungsi kognitif pada tingkat tertentu dan menyebabkan amnesia. Namun ini hanya terjadi pada cedera atau trauma yang serius dan parah. Dari pemeriksaan sebelumnya dan operasi yang sudah kami lakukan, kami tahu persis bahwa benturan kepala pasien cukup ringan. Hanya perlu beberapa jahitan untuk luka luarnya. Bahkan gegar otak ringan pun tidak.
Pasangan Ruskin menyimak tanpa menyela sedikitpun, sehingga dokter itu kembali melanjutkan.
“Satu-satunya yang bisa saya katakan sekarang adalah penyebab amnesia ini kemungkinan karena shock berat pasca kecelakaan. Ini baru dugaan saya, jadi saya mohon izin agar nanti saat pasien sadar, kami berencana melakukan CT scan dan MRI scan untuk melihat aktivitas gelombang otak dan memastikan detil yang mungkin kami lewatkan.” Dokter itu menggeleng,” Meskipun yah, sebenarnya saya cukup yakin dengan diagnosis saya.”
“Tolong lakukan yang terbaik saja, Dok,” respon Tom Ruskin. “Jika itu diperlukan agar kesembuhan Nona lebih lekas, kami mengizinkan.”
Dokter itu mengangguk mengiyakan. “Satu hal yang cukup mengganggu saya adalah tentang pengakuan Miss Seymour bahwa dirinya adalah orang lain, jadi scanning lanjutan ini sangat diperlukan agar kami mendapat gambaran jelas. Kami juga akan melakukan terapi kognisi agar ingatan Miss Seymour dapat kembali perlahan. Mungkin setelah beberapa kali terapi, saya bisa mendapatkan info penyebab kekacauan identitas Miss Seymour.
“Nah, Anda berdua jangan terlalu cemas. Ingatan yang hilang itu dapat kembali dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa hari, beberapa minggu, atau sebulan. Jarang sekali kasus ingatan akan kembali dalam waktu beberapa bulan lebih. Jadi yang dapat kalian lakukan adalah membantu pasien tetap tenang dan rileks tanpa tekanan, terlebih mengingat banyaknya luka yang ia alami. Kondisi yang rileks akan membuat pemulihan tubuh dan ingatan berjalan baik.”
Tom dan Anna mengangguk lega.
“Terimakasih banyak, Dok.”
***
Jackie bermimpi.
Namun dia tahu dia pernah mengalami mimpi itu sebelumnya.
Dia berada di padang rumput yang menghampar luas, lalu gadis muda berwajah persis seperti pantulan yang ia lihat di kaca jendela tadi. Gadis itu mengenalinya, lalu bertanya tentang penyesalan dan keinginan memperbaiki hidup. Jackie menolak, namun gadis itu memaksanya untul saling bertukar label nama.
Dan… ah, Jackie ingat nama di label itu. Namanya Leona Seymour.
Hei! Bukankah gadis muda itu mengunjunginya lagi sebelum kehilangan kesadaran? Meminta Jackie untuk mengingat segalanya termasuk permintaannya? Meminta Jackie untuk menyelesaikan semuanya?
Perlahan Jackie membuka mata, tepat ketika percikan ingatan memasukinya.
Ini adalah ruangan yang sama yang ia lihat dari atas beberapa waktu lalu. Ini adalah ruangan tempat gadis muda itu berbaring, dan di sini pula ia tiba-tiba terhisap oleh vacuum tak tampak itu.
Jackie sudah sadar sepenuhnya, lalu perlahan lengannya yang dialiri cairan dari kantong infus bergerak, meraba-raba ke arah tombol di meja, lalu memencetnya.
Tak berapa lama, seorang perawat masuk. Perawat yang sama yang telah memeganginya tadi.
“Ya, Miss Seymour? Anda membutuhkan sesuatu?”
“C…cer—cermin?”
Suster itu menangkap maksudnya. “Oh, Anda ingin bercermin?” tanyanya agak geli. Jarang sekali ia mendapati pasien yang baru sadar dan meminta cermin. Ia mengeluarkan cermin bedaknya dari saku dan memposisikannya sejajar dengan wajah Jackie.
Suster itu mengira bahwa Jackie mencemaskan luka di wajahnya. “Jangan khawatir. Anda masih terlihat secantik sebelumnya. Luka di wajah Anda hanya berupa goresan, sebentar juga sembuh,” ujar perawat itu terhibur.
Namun Jackie tidak mengabaikan kata-kata perawat itu. Begitu matanya memandang wajah yang ia lihat di cermin, kini Jackie mengerti.
Ia sedang berada di tubuh Leona Seymour, gadis yang ia temui di padang rumput itu sekaligus gadis yang sedang berbaring di rumah sakit ini.
“T—terimakasih,” kata Jackie. Perawat itu mengangguk dan mengembalikan cermin ke saku.
“Bagai…bagaimana saya bisa… sampai di sini?”
“Ah, Anda mengalami kecelakaan, Miss Seymour. Sebuah kecelakaan tunggal di Lockheed Street. Cedera Anda cukup serius dan Anda harus mengalami dua operasi. Syukurlah, Anda dapat melewati semuanya.”
Jackie mengerling ke seluruh sudut ruangan itu, menyadari bahwa ruangan yang ia tempati lebih mewah daripada ruangan rawat umum, bukan berupa bangsal yang menampung banyak pasien.
“Saya… saya tidak di bangsal…?”
Suster tadi tersenyum. “Anda sepertinya cukup mampu untuk memesan kamar VIP. Anggota keluarga Anda-lah yang memintakan ruangan ini untuk Anda setelah Anda selesai dioperasi.”
“Anggota keluarga?”
“Ya, Anda tidak ingat? Saya tadi sempat berpapasan dengan mereka. Suami istri tua. Yang pria tinggi kurus, yang wanita bertubuh agak gemuk.”
“Oh.”
Jackie paham. Ternyata dua orang yang menemaninya tadi itu adalah orang-orang terdekat Leona Seymour.
Merekalah saat ini satu-satunya sumber yang ia bisa tanyai tentang Leona.